Enomoto Takeaki (榎本 武揚, 5 Oktober 1836 – 26 Oktober 1908) adalah seorang samurai berpangkat laksamana di Angkatan Laut Keshogunan Tokugawa pada periode Bakumatsu di Jepang. Ia tetap loyal kepada Keshogunan Tokugawa dan berperang melawan Pemerintah Meiji hingga akhir Perang Boshin. Setelah menjalani hukuman penjara, ia berdinas untuk Pemerintah Meiji sebagai salah seorang pendiri Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Enomoto Takeaki
榎本 武揚
Enomoto Takeaki di Ezo, usia 32 tahun (1868-1869)
Presiden Republik Ezo
Masa jabatan
15 Desember 1868 – 27 Juni 1869
Wakil PresidenMatsudaira Taro
Sebelum
Pendahulu
Posisi baru
Pengganti
Posisi dihapus
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1836-08-25)25 Agustus 1836
Edo
Meninggal26 Agustus 1908(1908-08-26) (umur 72)
Tokyo, Jepang
Partai politikIndependen
Karier militer
PihakKeshogunan Tokugawa
Republik Ezo
Kekaisaran Jepang
Dinas/cabangAngkatan Laut Kekaisaran Jepang
Masa dinas1874–1908
PangkatLaksamana Madya
Pertempuran/perangPerang Boshin
Pertempuran Hakodate
Pertempuran Laut Teluk Hakodate
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi sunting

Masa muda sunting

 
Enomoto kira-kira umur 19 tahun, sebelum berangkat ke Eropa.

Enomoto dilahirkan dari keluarga samurai yang mengabdi kepada klan Tokugawa di Distrik Shitaya, Edo (sekarang Taito, Tokyo). Enomoto mulai belajar bahasa Belanda pada tahun 1850-an. Setelah Jepang dipaksa membuka pelabuhannya untuk kapal-kapal asing oleh Komodor Matthew Perry pada tahun 1854, ia belajar di Pusat Pelatihan Angkatan Laut Nagasaki dan di Pusat Pelatihan Angkatan Laut Tsukiji, Edo.

Pada usia 26 tahun, Enomoto dikirim ke Belanda untuk belajar teknik perang laut sistem Barat dan memperoleh teknologi Barat. Ia tinggal di Eropa dari tahun 1862 hingga 1867, dan menjadi lancar berbahasa Belanda dan Inggris.[1]

Enomoto kembali ke Jepang dengan menaiki kapal perang bertenaga uap Kaiyō Maru yang dibeli dari Belanda oleh pemerintah keshogunan. Semasa berada di Eropa, ia telah menyadari pentingnya telegrafi sebagai sarana komunikasi masa depan, dan mulai merencanakan sistem yang menghubungkan Edo dan Yokohama. Sekembalinya dari luar negeri, Enomoto yang baru berusia 31 tahun dinaikkan pangkatnya menjadi Kaigun Fukusosai (海軍副総裁) (wakil panglima angkatan laut), jabatan tertinggi nomor dua di Angkatan Laut Tokugawa. Ia juga menerima gelar Izumi-no-kami (和泉守) (Penguasa Izumi) dari istana.

Perang Boshin dan Restorasi Meiji sunting

 
Pemimpin Republik Ezo. Presiden Enomoto Takeaki (1869), baris depan, sebelah kanan.

Pada tahun 1868, setelah pemerintah Keshogunan Tokugawa ditumbangkan oleh pasukan yang loyal kepada Aliansi Satchō dalam Perang Boshin, Enomoto menolak untuk menyerahkan kapal-kapalnya, dan melarikan diri ke Hakodate di Hokkaido bersama sisa-sisa Angkatan Laut Tokugawa dan sejumlah penasihat militer Prancis yang dipimpin Jules Brunet. Pada waktu itu, armada yang dipimpinnya terkuat di Jepang, terdiri dari delapan kapal perang bertenaga uap.

Cita-cita Enomoto adalah mendirikan negara merdeka di bawah kekuasaan keluarga Tokugawa di Hokkaido, namun Pemerintah Meiji menolak separatisme di Jepang. Pada 25 Desember 1868, pengikut setia Keshogunan Tokugawa memproklamasikan berdirinya Republik Ezo, dan Enomoto terpilih sebagai presiden.

Tahun berikutnya, Hokkaido diinvasi pasukan Pemerintah Meiji. Armada Enomoto dikalahkan dalam Pertempuran Laut Hakodate. Republik Ezo dibubarkan pada 18 Mei 1869. Hokkaido kembali di bawah kekuasaan pemerintah pusat di bawah pimpinan Kaisar Meiji.

Sebagai politikus Meiji sunting

 
Enomoto Takeaki setelah menjabat menteri luar negeri pada usia 56 tahun (1891-1892).

Setelah menyerah kepada Pemerintah Meiji, Enomoto ditangkap dan dipenjara dengan tuduhan pengkhianatan. Namun, pemimpin Pemerintah Meiji (terutama berkat desakan Kuroda Kiyotaka) akhirnya mengampuni Enomoto pada tahun 1872. Pemerintah Meiji yang baru dibentuk menyadari Enomoto memiliki berbagai bakat dan pengetahuan yang berharga. Ia termasuk salah satu dari mantan pendukung Keshogunan Tokugawa yang beralih sebagai birokrat di pemerintah baru. Pada waktu itu Pemerintah Meiji didominasi oleh politikus asal Domain Chōshū dan Domain Satsuma yang curiga terhadap pihak luar dan mantan loyalis Tokugawa. Meskipun demikian, Enomoto menjadi sebuah perkecualian, namanya naik dengan cepat di klik penguasa baru, dan mencapai status lebih tinggi dibandingan mantan birokrat dari Keshogunan Tokugawa.

Pada tahun 1874, Enomoto diberi pangkat laksamana madya di Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang baru dibentuk. Pada tahun berikutnya, ia dikirim ke Rusia sebagai utusan khusus dalam perundingan Perjanjian Saint Petersburg. Berhasilnya penandatanganan perjanjian ini diterima sangat baik di Jepang dan makin menaikkan pamor Enomoto di kalangan penguasa. Fakta bahwa dirinya terpilih untuk mewakiliki Jepang dalam misi yang begitu penting merupakan bukti rekonsiliasi antara dua pihak yang sebelumnya bermusuhan.[2]

 
Makam Enomoto Takeaki di kuil Kisshō-ji, Bunkyo-ku, Tokyo.

Pada tahun 1880, Enomoto diangkat sebagai menteri angkatan laut (海軍卿). Pada tahun 1885, keahlian diplomasi yang dimilikinya kembali berguna ketika Enomoto membantu Itō Hirobumi dalam perundingan Konvensi Tientsin dengan Dinasti Qing. Setelah itu, Enomoto menempati serangkaian pos penting di pemerintahan. Ia diangkat sebagai menteri komunikasi Jepang yang pertama (1885–1888) setelah diperkenalkannya sistem kabinet pada tahun 1885. Ia juga menjabat menteri pertanian dan perdagangan dari tahun 1894 hingga 1897, menteri pendidikan dari 1889–1890 dan menteri luar negeri dari 1891-1892.[3]

Pada tahun 1887, Enomoto mendapat gelar kebangsawanan viscount dalam sistem kebangsawanan seumur hidup kazoku, dan terpilih sebagai anggota Dewan Penasihat Kekaisaran.

Enomoto terutama aktif dalam mempromosikan emigrasi orang Jepang ke Samudra Pasifik, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Pada tahun 1891, ia membentuk seksi emigrasi di Kementerian Luar Negeri, meski bertentangan dengan keinginan kabinet Matsukata Masayoshi. Seksi emigrasi yang dibentuknya memiliki misi mendorong emigrasi dan menemukan wilayah baru yang potensial untuk permukiman orang Jepang di ruar negeri. Dua tahun kemudian, setelah tidak lagi bertugas di pemerintahan, Enomoto juga ikut mendirikan sebuah organisasi swasta, 'Colonial Association' untuk mempromosikan perdagangan luar negeri dan emigrasi.

Enomoto meninggal dunia pada tahun 1908 pada usia 72 tahun. Makamnya berada di kuil Kisshō-ji, Bunkyo-ku, Tokyo.[4] (35°43′39″N 139°45′13″E / 35.727425°N 139.75364°E / 35.727425; 139.75364)

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Akita, (1967) p. 120-121
  2. ^ Kamo p. 87
  3. ^ Kamo p. 214
  4. ^ Yamamoto (1997) p. 56-59

Daftar pustaka sunting

Jabatan pemerintahan
Ciptaan baru Presiden Ezo
1868–1869
Jabatan dihapus
Jabatan politik
Didahului oleh:
Kawamura Sumiyoshi
Menteri angkatan laut
Februari 1880 - April 1881
Diteruskan oleh:
Kawamura Sumiyoshi
Ciptaan baru Menteri komunikasi
Desember 1885 - Maret 1889
Diteruskan oleh:
Gotō Shōjirō
Didahului oleh:
Ōyama Iwao
Menteri pendidikan
Maret 1889 - Mei 1890
Diteruskan oleh:
Yoshikawa Akimasa
Didahului oleh:
Aoki Shūzō
Menteri luar negeri
Mei 1891 - Agustus 1892
Diteruskan oleh:
Mutsu Munemitsu
Didahului oleh:
Kuroda Kiyotaka
Menteri pertanian & perdagangan
April 1888-Juli 1888 (interim)
Diteruskan oleh:
Inoue Kaoru
Didahului oleh:
Gotō Shōjirō
Kementerian Pertanian dan Perdagangan
Januari 1894 - Maret 1897
Diteruskan oleh:
Ōkuma Shigenobu