Pupuk organik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 12258348 oleh Hysocc (bicara). (TW)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 8:
== Jenis ==
=== Pupuk kandang ===
[[Berkas:Hestemøj.jpg|thumbjmpl|250px|Pupuk kandang]]
[[Pupuk kandang]] adalah pupuk yang berasal dari kotoran [[hewan]]. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh [[masyarakat]], seperti kotoran [[kambing]], [[sapi]], [[domba]], dan [[ayam]].<ref name="kandang">Parnata, Ayub.S. (2004). ''Pupuk Organik Cair''. Jakarta:PT Agromedia Pustaka. Hal 15-18.</ref>. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing ([[urin]]) hewan.<ref name="kandang"/> Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.<ref name="kandang"/> Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti [[fosfor]], [[nitrogen]], dan [[kalium]].<ref name="kandang"/> Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya [[kalsium]], [[magnesium]], [[belerang]], [[natrium]], [[besi]], [[tembaga]], dan [[molibdenum]].<ref name="kandang"/> Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.<ref name="kandang"/>
 
Baris 27:
 
=== Kompos ===
[[Berkas:Compost.jpg|thumbjmpl|250px|Kompos]]
[[Kompos]] merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan [[limbah]] organik yang telah mengalami proses [[dekomposisi]] atau [[fermentasi]].<ref name="kompos">Djuarni, Nan.Ir, M.Sc., Kristian.,Setiawan,Budi Susilo.(2006). ''Cara Cepat Membuat Kompos''. Jakarta:AgroMedia. Hal 36-38.</ref> Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, [[sekam padi]], tanaman [[pisang]], [[gulma]], [[sayuran]] yang busuk, sisa tanaman [[jagung]], dan sabut kelapa.<ref name="kompos"/> Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, [[pakan ternak]] yang terbuang, dan cairan [[biogas]].<ref name="kompos"/> Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya [[ganggang biru]], gulma air, [[eceng gondok]], dan Azolla.<ref name="kompos"/>
 
Baris 41:
 
=== Humus ===
[[Berkas:Ecuador composting method (Peru).JPG|thumbjmpl|250px|Humus]]
Humus adalah material organik yang berasal dari [[degradasi]] ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi ([[bunga]] tanah), dan kemudian menjadi tanah.<ref name="humus">{{en}} FNCA Biofertilizer Project Group. 2006. Biofertilizer Manual. Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA). Japan Atomic Industrial Forum, Tokyo.</ref> Bahan baku untuk humus adalah dari [[daun]] ataupun ranting [[pohon]] yang berjatuhan, limbah [[pertanian]] dan [[peternakan]], [[industri]] makanan, [[agroindustri]], kulit [[kayu]], serbuk [[gergaji]] (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, [[sampah]] [[rumah tangga]], dan limbah-limbah padat perkotaan.<ref name="humus"/> Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah.<ref name="humus"/> Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia [[toksik]] dalam tanah dan air.<ref name="humus"/> Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikkan [[aerasi]] tanah, dan menaikkan [[fotokimia]] dekomposisi [[pestisida]] atau senyawa-senyawa organik toksik.<ref name="humus"/> Kandungan utama dari kompos adalah humus.<ref name="humus"/> Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.<ref name="humus"/>
 
Baris 115:
 
== Pelestarian lingkungan ==
[[Berkas:Gelbsenf Direktsaat 2.jpg|thumbjmpl|250px|Tanaman penutup tanah (''cover crop'') dapat digunakan sebagai pupuk organik.]]
Penggunaan pupuk organik saja, tidak dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan [[ketahanan pangan]].<ref name="L">{{en}} Cattelan, A.J., P.G. Hartel, and J.J. Fuhrmann. 1999. Screening for plant growth-promoting rhizobacteria to promote early soybean growth. Soil Sci.Soc.Am.J. 63: 1.670-1.680.</ref> Oleh karena itu sistem pengelolaan hara terpadu yang memadukan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik perlu digalakkan.<ref name="L"/> Sistem pertanian yang disebut sebagai [[LEISA]] (''Low External Input and Sustainable Agriculture'') menggunakan kombinasi pupuk organik dan anorganik yang berlandaskan konsep ''good agricultural practices'' perlu dilakukan agar degradasi lahan dapat dikurangi dalam rangka memelihara kelestarian lingkungan.<ref name="L"/> Pemanfaatan pupuk organik dan pupuk anorganik untuk meningkatkan produktivitas lahan dan produksi pertanian perlu dipromosikan dan digalakkan.<ref name="L"/> Program-program pengembangan pertanian yang mengintegrasikan ternak dan tanaman (''crop-livestock'') serta penggunaan tanaman legum baik berupa tanaman lorong (''alley cropping'') maupun tanaman penutup tanah (''cover crop'') sebagai pupuk hijau maupun kompos perlu diintensifkan.<ref name="L"/>
{{clear}}