Padewakang: Perbedaan antara revisi

Perahu layar Sulawesi Selatan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Padewakang"
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 1 Juli 2018 13.57

Padewakang adalah perahu tradisional yang digunakan oleh suku Bugis, Mandar, dan orang-orang Makassar dari Sulawesi Selatan. Padewakang  digunakan untuk pelayaran jarak jauh oleh kerajaan-kerajaan di Sulawesi selatan. Biasanya berbobot antara 20 sampai 50 ton, memiliki satu atau dua tiang dengan layar tanja.[1] Seperti perahu tradisional Nusantara lainnya, ia dikemudikan menggunakan 2 kemudi samping.[2] Antara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-20 mereka secara rutin berlayar ke pantai utara Australia untuk mencari teripang, dipersenjatai dengan meriam kuno, mungkin cetbang atau lantaka. Padewakang adalah kapal Sulawesi Selatan yang terbesar yang berfungsi sebagai kapal dagang dan kapal perang, digunakan selama ratusan tahun yang berlayar di lautan antara Papua Barat, bagian selatan Filipina, dan semenanjung Malaya. Bahkan ada publikasi Belanda tentang padewakang dengan layar terkembang di teluk Persia. Mereka digunakan sampai produksinya berhenti karena digantikan oleh Pinisi saat abad ke-20. Pinisi berkembang dari lambung dasar padewakang dengan layar fore-and-aft sampai mengembangkan model lambung sendiri dengan layar  pinisi.[3]

Paduakan (padewakang) dari Sulawesi, 1863

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ John, St. (1853). The Indian Archipelago: Its History and Present State. London: Longman, Brown, Green, and Longmans. 
  2. ^ Zainun, Nazarudin (2015). Antropologi Dan Sejarah Dalam Kearifan Tempatan. Penerbit USM. 
  3. ^ 2004 Horst H. Liebner, Malayologist, Expert Staff of the Agency for Marine and Fisheries Research, Department of Marine Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia