John dari Inggris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: dari pada → daripada (2)
k →‎Diduga buta huruf: clean up, replaced: akte → akta using AWB
Baris 61:
Sekian lama, anak-anak sekolah telah mempelajari mengapa raja John menandatangani Magna Charta dengan menempelkan segel bukan menandatanganinya, itu karena John tidak bisa membaca dan menulis (bertolak belakang dengan fakta bahwa John mempunyai perpustakaan besar yang diwariskannya sampai akhir hidupnya). Catatan ini tidak akurat di mana catatan itu mengklaim bahwa Christopher Columbus ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat. Apakah penulis aslinya, yang menulis kesalahan ini mengetahui dengan pasti dan terlalu menyederhanakannya karena mereka menulisnya untuk anak sekolah atau apakah mereka salah informasi, tidak diketahui secara pasti. Akibatnya generasi berikutnya hanya mengetahui dua hal mengenai Raja John “kejahatan Raja John” di mana kedua hal itu salah. ( fakta yang lainnya yaitu apabila Robin Hood tidak ikut terlibat, pangeran John pasti akan menggelapkan uang untuk menebus raja Richard. Faktanya John benar-benar menggelapkan uang tebusan tersebut untuk membuat segel palsu, dan Robin Hood sebenarnya, mungkin atau tidak mungkin tidak pernah ada).
 
Kenyataannya, raja John menandatangani naskah perjanjian di mana para penasehatnya di bunuh di tendanya di pulau Charter dekat Runnymede tanggal 15-18 Juni 1215, tapi menawan pegawai dan juru tulis yang bekerja di kantor kerajaan, suatu waktu ketika semua orang pulang untuk menyiapkan salinan terakhir, yang mereka segel dan mengirimkannya ke kantor yang ditunjuk. Pada hari itu, dokumen yang legal di segel agar terlihat resmi, bukan di tandatangani. (bahkan sekarang, banyak dokumen legal dinilai tidak efektif tanpa disegel oleh notaris umum, dan mencetak salinan aslinya seperti akteakta di mana ditulis “l.S” di samping garis tanda tangan. Tempat Locus Signili (ruang penyegelan pada kertas), menandakan bahwa yang menandatanganinya sudah menggunakan tanda tangan sebagai ganti dari segel.) sebagai contoh ketika William si Penakluk (dan istrinya) menandatangani Persetujuan Winchester tahun 1072, kemudian para uskup selalu menandatangani dengan tanda salib, sebagai orang yang buta huruf pasti akan melakukan hal seperti itu, tapi mereka melakukannya karena mengikuti peraturan, dan bukan karena para uskup tidak bisa menuliskan namanya sendiri.
 
Henry II lah yang pertama kali mengharapkan John mendapatan pendidikan di gereja, yang berarti Henry tidak perlu memberikan tanahnya pada John. Tahun 1171, tetapi, Henry mulai berunding untuk menjodohkan John dengan anak dari Pangeran Humbert III dari Savoy (yang masih belum memiliki anak dan menginginkan anak angkat). Setelah itu, dia meminta untuk berhenti membicarakan bahwa anaknya akan dijadikan pastor. Kedua orang tua John menerima pendidikan yang baik – Henry menguasai enam bahasa dan Eleanor adalah asisten dosen di University of Paris—sebagai tambahan mereka juga belajar mengenai hukum dan ilmu pemerintahan, agama, dan sastra. John sendiri adalah salah satu raja yang menerima pendidikan terbaik dari semua raja-raja Inggris. Beberapa buku yang dibacanya adalah De Sacramentis Christianae Fidei by Hugh dari St. Viktor, Sentence by Peter Lombard, The Treatise dari Origen, dan History of England—tulisan Roman de Brut, berdasarkan sejarawan yang menuliskan tentang Godfrey dari Monmouth, Regum Britanniae.