Skisma Timur–Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stevenismus (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{|style="float: right;" |- |{{Christianity}} |- |{{Eastern Christianity}} |} '''Skisma Timur-Barat''', atau '''Skisma Akbar''', mencabik Kristianitas ...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 10 November 2007 10.05

Skisma Timur-Barat, atau Skisma Akbar, mencabik Kristianitas Khalsedonia menjadi bagian Barat (Latin) dan bagian Timur (Yunani), yakni Katolisisme Barat dan Orthodoksi Timur. Meskipun biasanya dikatakan terjadi pada tahun 1054, Skisma Timur-Barat sebenarnya adalah akibat dari keterasingan antara dunia Kristen Latin dan Yunani yang berlangsung lama. Sebab-musabab skisma ini adalah permasalahan otritas pausPaus Leo IX mengklaim bahwa dia memegang otoritas atas empat patriark Timur—serta permasalahan klausa filioque yang disisipkan ke dalam Kredo Nicea oleh Gereja Barat. Umat Ortodoks Timur sekarang ini mengklaim bahwa primasi Patriark Roma bersifat kehormatan belaka, dan bahwa dia memiliki otoritas hanya atas keuskupannya serta tidak memiliki otoritas untuk merubah keputusan-keputusan konsili-konsili ekumenis. Ada pula beberapa katalis lainnya yang kurang penting dari skisma tersebut, termasuk perbedaan dalam praktek-praktek liturgis dan klaim-klaim yurisdiksi yang tumpang-tindih.

Gereja terpecah dalam hal doktrin, teologi, linguistik, politik, serta geografi, dan perpecahan fundamental tersebut belumlah pulih. Dapat dikatakan bahwa kedua Gereja telah dipersatukan kembali pada tahun 1274 (oleh Konsili Lyons II) dan pada tahun 1439 (oleh Konsili Basel), namun dalam tiap kasus konsili-konsili tersebut dimentahkan kembali oleh pihak Ortodoks secara keseluruhan, dengan alasan bahwa para hierark telah melampaui otoritas mereka dengan memberi kata setuju untuk bersatu kembali. Upaya-upaya selanjutnya untuk mempersatukan kembali kedua belah pihak telah gagal.

Asal-mula

Skisma Akbar

Katalis

Skisma-skisma permulaan

Ekskomunikasi dan perpecahan akhir

Upaya-upaya awal untuk rekonsiliasi

Rekonsiliasi

Catatan kaki

Lihat pula

Pranala Luar