ICD-10 Bab IV: Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik
artikel daftar Wikimedia
E00–E35 – Penyakit Endokrin
sunting(E00–E07) Kelenjar Tiroid / Hormon Tiroid
sunting- (E00) Sindroma defisiensi iodin kongenital
- (E00.0) Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe neurologis Kretin endemik, tipe neurologis
- (E00.1) Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe mixedema Kretin endemik: hipotiroid, jenis miksedematosa
- (E00.2) Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe campuran Kretin endemik, tipe campuan
- (E00.9) Sindroma defisiensi iodin kongenital, tidak dinyatakan Hipotiroidisme defisiensi iodin kongenital yang tak ditentukan, kretin endemik yang tak ditentukan
- (E01) Kelainan tiroid dan keadaan terkait akibat defisiensi iodin
- (E01.0) Goiter difus (endemik) akibat defisiensi iodin
- (E01.1) Goiter multinodul (endemik) akibat defisiensi iodin Goiter nodular akibat defisiensi iodin
- (E01.2) Goiter endemik akibat defisiensi iodin, tidak dijelaskan Goiter endemik yang tak ditentukan
- (E01.8) Kelainan tiroid dan kondisi terkait akibat defisiensi iodin lainnya. Hipotiroidisme defisiensi iodin yang didapat
- (E02) Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis
- (E03) Hipotiroidisme lain
- (E03.0) Hipotiroidisme kongenital dengan goiter difus. Goiter (nontoksik) kongenital: yang tak ditentukan, parenkimatosa
- (E03.1) Hipotiroidisme kongenital tanpa goiter. Aplasia tiroid (dengan miksedema), atrofi tiroid kongenital, hipotiroid kongenital yang tak ditentukan
- (E03.2) Hipotiroidisme akibat obat dan zat dari luar lainnya
- (E03.3) Hipotiroidisme pasca-infeksi
- (E03.4) Atrofi tiroid (didapat)
- (E03.5) Koma miksedema
- (E03.8) Hipotiroidisme lain yang dijelaskan
- (E03.9) Hipotiroidisme yang tidak dijelaskan. Myxedema, yang tak ditentukan
- (E04) Goiter nontoksik lain
- (E04.0) Goiter nontoksik difus Goiter nontoxic: diffus (koloid), tunggal
- (E04.1) Nodul tunggal tiroid nontoksik Nodul koloid (kistik) (tiroid); goiter uninoduler nontoksik, nodul (kistik) tiroid
- (E04.2) Goiter nodul-ganda nontoksik Goiter kistik, goiter (kistik) multinodularis
- (E04.8) Goiter nontoksik lain yang dijelaskan
- (E04.9) Goiter nontoksik yang tidak dijelaskan Goiter yang tak ditentukan, goiter noduler (nontoksik) yang tak ditentukan
- (E05) Tirotoksikosis (hipertiroidisme)
- (E05.0) Tirotoksikosis dengan goiter diffus. Penyakit Graves, goiter diffusa toksik, goiter eksoftalmus yang tak ditentukan, goiter toksik yang tak ditentukan
- (E05.1) Tirotoksikosis dengan tiroid nodul tunggal toksik. Tirotoksikosis dengan goiter toksik uninodular
- (E05.2) Tirotoksikosis dengan multinodular tiroid toksik. Goiter noduler toksik
- (E05.3) Tirotoksikosis akibat jaringan tiroid ektopik
- (E05.4) Tirotoksikosis factitia
- (E05.5) Krisis/badai tiroid
- (E05.8) Tirotoksikosis lain. Kelebihan TSH (thyroid stimulating hormone)
- (E05.9) Tirotoksikosis, tak dijelaskan
- (E06) Tiroiditis
- (E06.0) Tiroiditis akut. Abses tiroid, tiroiditis piogenik, tiroiditis suppuratif
- (E06.1) Tiroiditis subakut. Tiroiditis: de Quervain, giant-cell, granulomatosa, non-suppuratif
- (E06.2) Tiroiditis kronis dengan with thyrotoxicosis sementara
- (E06.3) Tiroiditis auto-imun. Tiroiditis Hashimoto, Hashitoksikosis (sementara) Goiter limfadeniod, struma limfomatosa, tiroiditis limfositik
- (E06.4) Tiroiditis yang disebabkan obat
- (E06.5) Tiroiditis kronis lain. Tiroiditis Riedel, tiroiditis ligneous, tiroiditis kronis fibrosa, tiroiditis kronis yang tak ditentukan
- (E06.9) Tiroiditis, tidak dijelaskan
- (E07) Gangguan lain pada tiroid
- (E07.0) Hipersekresi kalsitonin. Hiperplasia sel C tiroid; hipersekresi tirokalsitonin
- (E07.1) Goiter akibat ketidakseimbangan hormon. Goiter dishormogenetik keturunan, sindroma Pendred
- (E07.8) Kelainan lain pada tiroid yang dijelaskan. Kelainan thyroid-binding globulin (TBG), perdarahan tiroid, infark tiroid Sick-euthyroid syndrome
- (E07.9) Kelainan tiroid, tidak dijelaskan
(E10–E16) Pankreas / Insulin, glukagon
sunting(E10–E14) Diabetes mellitus
sunting- Catatan: kondisi berikut ini adalah subtipe dari masing-masing kode E10-14:
- (E1x.0) Koma Diabetik
- (E1x.1) Ketoasidosis Diabetik
- (E1x.2) Nefropati Diabetik
- (E1x.3) Retinopati Diabetik
- (E1x.4) Neuropati Diabetik
- (E1x.5) Angiopati Diabetik
- (E1x.6) Artropati Diabetik
- (E10) Diabetes melitus tergantung insulin
- (E11) Diabetes melitus tidak tergantung insulin
- (E12) Diabetes mellitus akibat malnutrisi
- (E13) Diabetes mellitus lain yang dijelaskan
- (E14) Diabetes mellitus yang tidak dijelaskan
(E15–E16) Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi internal pankreas
sunting- (E15) Koma hipoglikemik non-diabetik,
- Koma insulin akibat obat pada non-diabetik
- Hiperinsulinisme dengan koma hipoglikemik
- Koma Hipoglikemik yang tak ditentukan
- (E16) Kelainan lain sekresi internal pankreas
- (E16.0) Hipoglikemia akibat obat tanpa koma
- (E16.1) Hipoglikemia lain
- Hipoglikemia nonhiperinsulinemik fungsional
- Hiperplasia sel beta pankreas yang tak ditentukan
- Hiperinsulinisme: yang tak ditentukan
- Hiperinsulinisme: fungsional
- Ensefalopati pasca koma hipoglikemik
- (E16.2) Hipoglikemia, yang tak ditentukan
- (E16.3) Peningkatan sekresi glukagon. Hiperplasia sel endokrin pankreas dengan kelebihan glukagon
- (E16.4) Sekresi abnormal gastrin
- Hipergastrinemia
- Sindroma Zollinger-Ellison
- (E16.8) Gangguan lain sekresi internal pankreas yang dijelaskan. Peningkatan sekresi: GHRH (growth hormone-releasing hormone), somatostatin, PP (polipeptida pankreas), VIP (vasoactive-intestinal polypeptide)
- (E16.9) Gangguan sekresi hormon pankreas yang tidak dijelaskan Hiperplasia: sel-sel pulau pankreas yang tak ditentukan, sel-sel endokrin pankreas yang tak ditentukan
(E20–E21) Kelenjar Paratiroid / PTH
sunting- (E20) Hipoparatiroidisme
- (E20.0) Hipoparatiroidisme idiopatik
- (E20.1) Pseudohipoparatiroidisme
- (E20.8) Hipoparatiroidisme lain
- (E20.9) Hipoparatiroidisme yang tidak dijelaskan
- (E21) Hiperparatiroidisme dan kelainan lain dari kelenjar paratiroid
- (E21.0) Hiperparatiroidisme Primer. Hiperplasia parathyroid Osteitis fibrosa cystica generalisata (penyakit tulang von Recklinghausen)
- (E21.1) Hiperparatiroidisme Sekunder, yang tak ditentukan
- (E21.2) Hiperparatiroidisme lain
- (E21.3) Hiperparatiroidisme yang tidak dijelaskan
- (E21.4) Kelainan lain kelenjar paratiroid yang dijelaskan
- (E21.5) Kelainan kelenjar paratiroid yang tidak dijelaskan
(E22–E23) Kelenjar Hipofisis / ADH, oksitosin, GH, ACTH, TSH, LH, FSH, prolaktin
sunting- (E22) Hiperfungsi kelenjar hipofisis
- (E23) Hipofungsi dan gangguan lain kelenjar hipofisis
- (E23.0) Hipopituitarisme. Defisiensi tersendiri pada: gonadotropin, growth hormone, hormon pituitary Pituitary: cachexia, short stature (pendek), insufisiensi NOS Defisiensi growth hormone idiopatik, Lorain-Levi short stature Hipogonadisme akibat hipogonadotropin, sindroma ‘fertile eunuch’ [kebiri-subur] Nekrosis kelenjar pituitary (pasca melahirkan), panhipopituitarisme Sindroma Kallmann, sindroma Sheehan, penyakit Simmonds
- (E23.1) Hipopituitarisme akibat obat
- (E23.2) Diabetes insipidus
- (E23.3) Gangguan fungsi hipotalamus, yang tak ditentukan
- (E23.6) Gangguan lain kelenjar hipofisis
- Abses pituitari
- Distrofi adiposogenital
- (E23.7) Gangguan kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan
(E24–E27) Kelenjar Adrenal / Aldosteron, kortisol, epinefrin, norepinefrin
sunting- (E24) Sindrom Cushing
- (E24.0) Penyakit Cushing yang tergantung pituitari Overproduksi ACTH pituitari, hiperadrenokortisisme yang tergantung pituitari
- (E24.1) Sindroma Nelson
- (E24.2) Sindroma Cushing akibat obat
- (E24.3) Sindroma ACTH ektopik
- (E24.4) Sindroma pseudo-Cushing akibat alkohol
- (E24.5) Sindroma Cushing lainnya
- (E24.9) Sindroma Cushing yang tidak dijelaskan
- (E25) Kelainan-kelainan adrenogenital
- (E25.0) Kelainan adrenogenital kongenital akibat defisiensi enzim, Hiperplasia adrenal kongenital, defisiensi enzim 21-hydroxylase Hiperplasia adrenal kongenital dengan kehilangan garam
- (E26) Hiperaldosteronisme
- (E26.0) Hiperaldosteronisme primer,
- Sindroma Conn
- Aldosteronisme primer akibat hiperplasia adrenal (bilateral)
- (E26.1) Hiperaldosteronisme sekunder
- (E26.8) Hiperaldosteronisme lain
- Sindroma Bartter
- (E26.9) Hiperaldosteronisme yang tidak dijelaskan
- (E26.0) Hiperaldosteronisme primer,
- (E27) Gangguan lain kelenjar adrenal
- (E27.0) Overaktivitas lain korteks adrenal. Overproduksi ACTH, tak terkait dengan penyakit Cushing, adrenarche prematur
- (E27.1) Insufisiensi primer korteks adrenal
- (E27.2) Krisis Addison. Krisis adrenal, krisis korteks adrenal
- (E27.3) Insufisiensi korteks adrenal akibat induksi obat
- (E27.4) Insufisiensi lain dan tidak dijelaskan pada korteks adrenal
- Hipoaldosteronisme
- Insufisiensi korteks adrenal yang tak ditentukan, perdarahan/infark adrenal
- (E27.5) Hiperfungsi medula adrenal Hiperplasia medula adrenal, hipersekresi katekholamin
- (E27.8) Kelainan lain kelenjar adrenal yang dijelaskan Kelainan cortisol-binding globulin
- (E27.9) Kelainan kelenjar adrenal yang tidak dijelaskan
(E28–E30) Gonad / Estrogen, androgen, testosteron, dll.
sunting- (E28) Gangguan fungsi ovarium
- (E28.0) Kelebihan estrogen
- (E28.1) Kelebihan androgen, Hipersekresi androgen ovarium
- (E28.2) Sindrom Ovarium Polikistik, Sindroma sklerokistik ovarium, sindroma Stein-Leventhal
- (E28.3) Kegagalan primer ovarium, Penurunan estrogen, menopause prematur yang tak ditentukan, resistant ovary syndrome
- (E28.8) Gangguan lain fungsi ovarium, Hiperfungsi ovarium yang tak ditentukan
- (E28.9) Gangguan fungsi ovarium, tidak dijelaskan
- (E29) Kelainan fungsi testis
- (E30) Gangguan pubertas, yang tak ditentukan
- (E30.0) Pubertas terlambat, Pubertas terlambat konstitusional, perkembangan seksual terlambat
- (E30.1) Pubertas Prekoks, Menstruasi prekoks
- (E30.8) Kelainan lain pubertas
- Thelarche prematur
- (E30.9) Gangguan pubertas, tidak dijelaskan
(E31–E35) Lainnya
sunting- (E31) Disfungsi poliglandular
- (E32) Penyakit-penyakit timus
- (E34) Gangguan endokrin lain
- (E34.0) Sindroma karsinoid. Tumor sel-sel neuroendokrin saluran pencernaan (90%), pankreas, dan bronkus. Kode ini bisa sebagai tambahan untuk aktivitas fungsional tumor karsinoid
- (E34.1) Hipersekresi hormon usus lain
- (E34.2) Sekresi hormon ektopik, yang tak ditentukan
- (E34.3) Short stature (pendek), yang tak ditentukan
- Pendek: yang tak ditentukan
- konstitusional
- tipe Laron
- psikososial
- (E34.4) Constitutional tall stature
- Gigantisme konstitusi
- (E34.5) Sindroma resistensi androgen
- Pseudohermafroditisme pria dengan resistensi androgen Kelainan reseptor hormon perifer, sindroma Reifenstein, (sindroma) femininasi testis
- (E34.8) Kelainan lain endokrin yang dijelaskan
- Disfungsi kelenjar pineal, progeria
- (E34.9) Kelainan endokrin, tidak dijelaskan. Kekacauan: endokrin NOS, hormon NOS
- (E35) Kelainan kelenjar endokrin pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
E40–E68 – Penyakit Gizi
sunting(E40–E46) Malnutrisi
sunting- (E40) Kwashiorkor
- (E41) Marasmus nutrisional (kekurangan energi protein)
- (E42) Marasmic kwashiorkor
- (E43) Kekurangan energi protein berat yang tidak dijelaskan
- (E44) Kekurangan energi protein sedang dan ringan
- E44.0 KEP sedang
- E44.1 KEP ringan
- (E45) Retardasi perkembangan setelah KEP
- (E46) KEP yang tidak dijelaskan
(E50–E64) Defisiensi gizi lainnya
sunting- (E50) Defisiensi Vitamin A
- (E50.0) Defisiensi vitamin A dengan xerosis konjungtiva
- (E50.1) Defisiensi vitamin A dengan Bitot's spot dan xerosis konjungtiva Bitot’s spot pada anak kecil
- (E50.2) Defisiensi vitamin A dengan xerosis kornea
- (E50.3) Defisiensi vitamin A dengan ulkus dan xerosis kornea
- (E50.4) Defisiensi vitamin A dengan keratomalasia
- (E50.5) Defisiensi vitamin A dengan rabun senja
- (E50.6) Defisiensi vitamin A dengan parut xerophthalmia kornea
- (E50.7) Manifestasi defisiensi vitamin A lainnya pada mata
- Xerophthalmia yang tak ditentukan
- (E50.8) Manifestasi lain defisiensi vitamin A, Keratosis folikularis, xeroderma, akibat defisiensi vitamin A
- (E50.9) Defisiensi vitamin A, tidak dijelaskan Hipovitaminosis A yang tak ditentukan
- (E51) Defisiensi Thiamine (Vitamin B1)
- (E52) Defisiensi Niacin (pelagra)
- (E53) Defisiensi kelompok vitamin B lainnya
- (E54) Defisiensi asam askorbat (Vitamin C)
- Scurvy
- (E55) Defisiensi vitamin D
- (E55.9) Defisiensi vitamin D, tidak dijelaskan, Avitaminosis D
- (E56) Defisiensi vitamin lainnya
- (E58) Defisiensi kalsium (Ca) makanan
- (E59) Defisiensi selenium (Se) makanan, Penyakit Keshan
- (E60) Defisiensi seng (Zn) makanan
- (E61) Defisiensi elemen diet lainnya
- (E61.0) Defisiensi Copper (Cu)
- (E61.1) Defisiensi Besi (Fe)
- (E61.2) Defisiensi Magnesium (Mg)
- (E61.3) Defisiensi Manganese (Mn)
- (E61.4) Defisiensi Chromium (Cr)
- (E61.5) Defisiensi Molybdenum (Mo)
- (E61.6) Defisiensi Vanadium
- (E61.7) Defisiensi ganda elemen makanan
- (E61.8) Defisiensi elemen makanan lain yang dijelaskan
- (E61.9) Defisiensi elemen makanan, tidak dijelaskan
- (E63) Defisiensi gizi lainnya
- (E63.0) Defisiensi asam lemak esensial
- (E63.1) Ketidakseimbangan konstituen makanan
- (E63.8) Defisiensi gizi lain yang dinyatakan
- (E63.9) Defisiensi gizi, tidak dijelaskan
- (E64) Sekuele malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya
- (E64.0) Sekuele kekurangan energi protein
- (E64.1) Sekuele defisiensi vitamin A
- (E64.2) Sekuele defisiensi vitamin C
- (E64.3) Sekuele rickets
- (E64.8) Sekuele defisiensi gizi lain
- (E64.9) Sekuele defisiensi gizi, tidak dijelaskan
(E65–E68) Obesitas dan makan berlebihan lainnya
suntingE70–E90 – Penyakit Metabolik
sunting(E70–E78) Gangguan Metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat
sunting(E70–E72) Asam Amino
sunting- (E70) Kelainan metabolisme asam amino aromatik
- (E70.0) Phenylketonuria klasik
- (E70.1) Hiperphenilalaninaemias lain
- (E70.2) Kelainan metabolisme tirosin, Alkaptonuria, hipertirosinemia, ochronosis, tirosinemia, tirosinosis
- (E70.3) Albinisme
- Albinisme okuler, okulo-kutaneus
- (E70.8) Kelainan lain metabolisme asam amino aromatik,
- (E70.9) Kelainan metabolisme asam amino aromatik, tidak dijelaskan
- (E71) Kelainan metabolisme asam amino bercabang dan asam lemak
- (E71.0) Penyakit maple-syrup-urine
- (E71.1) Kelainan lain metabolisme asam amino bercabang Hiperleusin-isoleusinemia, hipervalinemia; Asidemia: isovalerat, metilmalonat, propionat
- (E71.2) Kelainan metabolisme asam amino, tidak dijelaskan
- (E71.3) Kelainan metabolisme asam lemak, Adrenoleuko-displasia (Addison-Schilder), defisiensi carnitine palmityltransferase
- (E72) Kelainan lain metabolisme asam amino
- (E72.0) Kelainan transport asam amino Cystonosis, cystinuria, Sindroma Fanconi (-de Toni) (-Debrē), sindroma Lowe, penyakit Hartnup
- (E72.1) Kelainan metabolisme asam amino yang mengandung sulfur Cystathioninuria, homocystinuria, methioninemia, defisiensi sulfite oxidase
- (E72.2) Kelainan metabolisme siklus urea Argininemia, citrullinemia, hiperammonemia, asiduria arginosuksinat
- (E72.3) Kelainan metabolisme lysine dan hydroxylysine Asiduria glutarat, hidroksilisinemia, hiperlisinemia
- (E72.4) Kelainan metabolisme ornithine Ornithinemia (type I, type II)
- (E72.5) Kelainan metabolisme glycine Hiperhidroksiprolinemia, hiperprolinemia (type-type I, II) Non-ketotic hiperglisinemia, sarkosinemia
- (E72.8) Kelainan metabolisme asam amino lain yang dijelaskan Kelainan metabolisme: asam amino β, siklus γ-glutamyl
- (E72.9) Kelainan metabolisme asam amino, tak dijelaskan
(E73–E74) Karbohidrat
sunting- (E73) Intoleransi laktosa
- (E73.0) Defisiensi laktase kongenital
- (E73.1) Defisiensi laktase sekunder
- (E73.8) Intoleransi laktosa lainnya
- (E73.9) Intoleransi laktosa, tidak dijelaskan
- (E74) Kelainan lain metabolisme karbohidrat
- (E74.0) Glycogen storage disease, Glikogenosis jantung, defisiensi fosforilasi hati
- (E74.1) Kelainan metabolisme fruktosa, Fruktosuria esensial, defisiensi fruktosa 1,6 difosfatase, intoleransi fruktosa herediter
- (E74.2) Kelainan metabolisme galaktosa Defisiensi galaktokinase, galaktosemia
- (E74.3) Kelainan lain penyerapan karbohidrat di usus Malabsorbsi glukosa-galaktosa, defisiensi sukrosa
- (E74.4) Kelainan metabolisme piruvate dan glukoneogenesis Defisiensi: phosphoenolpyruvate carboxykinase, pyruvate carboxylase, pyruvate dehydrogenase
- (E74.8) Kelainan lain metabolisme karbohidrat yang dijelaskan Pentosuria essensial, oxalosis, oxaluria, glikosuria ginjal
- (E74.9) Kelainan metabolisme karbohidrat, tidak dijelaskan
(E75) Lipid
sunting- (E75) Kelainan metabolisme sphingolipid dan penyimpanan lipid lainnya
- (E75.0) GM2 gangliosidosis Penyakit: Sandhoff, Tay-Sachs, GM2 gangliosidosis: NOS, dewasa, remaja (juvenile)
- (E75.1) Gangliosidosis lain Mukolipidosis IV Gangliosidosis: NOS, GM1, GM3
- (E75.2) Sphingolipidosis lain, Penyakit: Fabry (-Anderson), Gaucher, Krabbe, Niemann-Pick Sindroma Farber, leukodistrofi metakromatik, defisiensi sulfatase
- (E75.3) Sphingolipidosis, tidak dijelaskan
- (E75.4) Ceroid lipofusinosis neuronal Penyakit: Batten, Bielschowsky-Jansky, Kufs, Spielmeyer-Vogt
- (E75.5) Kelainan lain penyimpanan lipid Kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-Epstein], penyakit Wolman
- (E75.6) Lipid storage disorder, tidak dijelaskan
(E76–E78) Kombinasi
sunting- (E76) Kelainan metabolisme glycosaminoglycan
- (E76.0) Mukopolisakharidosis, type I Sindroma Hurler, Hurler-Scheie, Scheie
- (E76.1) Mukopolisakharidosis, type II Sindroma Hunter
- (E76.2) Mukopolisakharidosis lain Defisiensi β-glukoronidase Mukopolisakharidosis type III, IV, V, VI Sindroma: Maroteaux-Lamy (ringan)(berat), Morquio (mirip-)(klasik), Sanfilipo (type B) (type C) (type D)
- (E76.3) Mukopolisakharidosis, tidak dijelaskan
- (E76.8) Kelainan lain metabolisme glucosaminoglycan
- (E76.9) Kelainan metabolisme glucosaminoglycan, tidak dijelaskan
* (E77) Kelainan metabolisme glycoprotein
- (E77.0) Defek dalam modifikasi enzim lisosom pasca-translasi Mukolipidosis II (penyakit I-cell), mokulipidosis III (polidistrofi pseudo-Hurler)
- (E77.1) Defek dalam degradasi glycoprotein Aspartylglukosaminuria, fukosisdosis, mannosidosis, sialidosis (mokulipidosis I)
- (E77.8) Kelainan lain metabolisme glycoprotein
- (E77.9) Kelainan of glycoprotein metabolism, tidak dijelaskan
- (E78) Kelainan metabolisme lipoprotein dan lipidaemia lainnya
- (E78.0) Hiperkholesterolaemia murni; Hiperkholesterolemia keturunan, hiperlipidemia group A, hiperbetalipoproteinemia Hiperlipoproteinemia: Frederickson IIa, jenis low-density-lipoprotein [LDL]
- (E78.1) Hipergliseridaemia murni; Hipergliseridaemia endogen, hiperlipidemia group B, hiperprebetalipoproteinemia Hiperlipoproteinemia: Frederickson IV, jenis very-low-density-lipoprotein [VLDL]
- (E78.2) Hiperlipidaemia campuran; Broad- atau floating betalipoproteinemia, hiperlipidemia group C Hiperbetalipoproteinemia dengan prebetalipoproteinemia Hiperlipoproteinemia Frederickson IIb atau III Xanthoma tubo-eruptif, xanthoma tuberosum
- (E78.3) Hiperchylomicronaemia; Hiperlipoproteinemia Frederickson, type I atu V, hiperlipidemia group D Hipergliseridemia campuran
- (E78.4) Hiperlipidaemia lain; Hiperlipidemia gabungan keturunan
- (E78.5) Hiperlipidaemia, tidak dijelaskan
- (E78.6) Defisiensi lipoprotein; Abetalipoproteinaemia, defisiensi high-density lipoprotein [HDL] Hipoalfalipoproteinaemia, hipobetalipoproteinaemia (keturunan) Defisiensi lecithin cholesterol acyltransferase, penyakit Tangier
- (E78.8) Kelainan lain metabolisme lipoprotein
- (E78.9) Kelainan metabolisme lipoprotein, tidak dijelaskan
(E79–E90) Gangguan metabolisme lainnya
sunting- (E79) Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine
- (E80) Kelainan metabolisme porphyrin dan bilirubin
- (E80.0) Porphyria eritropoietik herediter; Porphyria eritropoietik kongenital, protoporphyria eritropoietik
- (E80.1) Porphyria cutanea tarda
- Sporadic porphyria cutanea tarda (ILDS E80.110)
- Familial porphyria cutanea tarda (ILDS E80.120)
- (E80.2) Porphyria lain; Coproporphyria herediter; porphyria: NOS, intermitten akut (hepatika)
- (E80.3) Defek katalase dan peroxidase; Acatalasia (Takahara)
- (E80.4) Sindroma Gilbert
- (E80.5) Sindroma Crigler-Najjar
- (E80.6) Kelainan lain metabolisme bilirubin; Sindroma Dublin-Johnson, sindroma Rotor
- (E80.7) Kelainan metabolisme bilirubin, tidak dijelaskan
- (E83) Kelainan metabolisme mineral
- (E83.0) Kelainan metabolisme tembaga; Penyakit: Menkes (rambut patah) (rambut kaku seperti baja – steely), Wilson
- (E83.1) Kelainan metabolisme besi
- Aceruloplasminemia
- Hemokromatosis
- (E83.2) Kelainan metabolisme seng
- Acrodermatitis enteropatika
- (E83.3) Kelainan metabolisme phosphor; Defisiensi acid phosphatase, hipofosfatemia keturunan, hipofosfatasia Osteomalasia atau rickets akibat resistensi vitamin D
- (E83.4) Kelainan metabolisme magnesium
- Hipermagenemia, hipomagnesemia
- (E83.5) Kelainan metabolisme kalsium
- Hiperkalsemia hipokalsiuria keturunan
- Hiperkalsiuria idiopatik
- (E83.8) Kelainan lain metabolisme mineral
- (E83.9) Kelainan metabolisme mineral, tidak dijelaskan
- (E84) Cystic fibrosis
- (E84.0) Cystic fibrosis dengan manifestasi paru-paru
- (E84.1) Cystic fibrosis dengan manifestasi usus Ileus mekonium
- (E84.8) Cystic fibrosis dengan manifestasi lain; Cystic fibrosis dengan manifestasi gabungan
- (E84.9) Cystic fibrosis, tak dijelaskan
- (E85) Amyloidosis
- (E85.0) Heredofamilial amyloidosis, jenis non-neuropatik
- Demam Mediterran keturunan
- Nefropati amiloid keturunan
- (E85.1) Heredofamilial amyloidosis, jenis neuropatik
- Polineuropati amiloid (Portuguese)
- (E85.2) Heredofamilial amyloidosis, tidak dijelaskan
- (E85.3) Systemic amyloidosis sekunder
- Amiloidosis yang berhubungan dengan hemodialisis
- (E85.4) Organ-limited amyloidosis
- Amiloidosis lokal
- (E85.8) Amyloidosis lainnya
- (E85.9) Amyloidosis, tidak dijelaskan
- (E85.0) Heredofamilial amyloidosis, jenis non-neuropatik
- (E86) Volume depletion – kehabisan cairan
- (E87) Kelainan lain keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa
- (E87.0) Hyperosmolality dan hypernatraemia; Peningkatan atau kelebihan sodium
- (E87.1) Hypo-osmolality dan hyponatraemia; Defisiensi sodium
- (E87.2) Asidosis
- Asidosis: yang tak ditentukan, laktat, metabolik, respiratorik
- (E87.3) Alkalosis; Alkalosis: yang tak ditentukan, metabolik, respiratorik
- (E87.4) Kelainan campuran keseimbangan asam-basa
- (E87.5) Hiperkalemia
- (E87.6) Hipokalemia
- (E87.7) Fluid overload
- (E87.8) Kelainan lain keseimbangan elektrolit dan cairan, yang tak ditentukan; Ketidakseimbangan elektrolit, hiperkhloremia, hipokhloremia
- (E88) Kelainan metabolik lain
- (E88.0) Kelainan metabolisme protein plasma, yang tak ditentukan; Defisiensi α-1-antitripsin, bisalbuminemia
- (E88.1) Lipodystrophy, yang tak ditentukan
- (E88.2) Lipomatosis, yang tak ditentukan
- (E88.8) Kelainan metabolisme lain yang dijelaskan
- Adenolipomatosis Launois-Bensaude
- Trimethylaminuria
- (E88.9) Kelainan metabolisme, tidak dijelaskan
- (E89) Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, yang tak ditentukan
- (E89.0) Hipotiroidisme pasca-prosedur; Hipotiroidisme pasca-radiasi, hipotiroidisme pasca-bedah
- (E89.1) Hipoinsulinaemia pasca-prosedur Hiperglikemia pasca-pankreatektomi, hipoinsulinesmia pasca-bedah
- (E89.2) Hipoparatiroidisme pasca-prosedur; Tetani paratiroprival
- (E89.3) Hipopituitarisme pasca-prosedur Hipopituitarisme pasca-radiasi
- (E89.4) Kegagalan ovarium pasca-prosedur
- (E89.5) Hipofungsi testis pasca-prosedur
- (E89.6) Hipofungsi korteks (-medulla) adrenal pasca-prosedur
- (E89.8) Kelainan lain endokrin dan metabolik pasca-prosedur
- (E89.9) Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, tidak dijelaskan
- (E90) Kelainan-kelainan gizi dan metabolik pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain