Albinisme

Kurangnya atau tidak adanya pigmen melanin, bisa terjadi di semua makhluk hidup
Untuk penyakit bulai pada tanaman, lihat artikel Penyakit bulai.

Albinisme (dari Bahasa Latin albus, "putih"), kebulaian[1], atau kebalaran[2] merupakan salah satu bentuk kelainan bawaan hipopigmentasi yang dikarakterisasikan oleh kurangnya ataupun tidak adanya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut. Albinisme diakibatkan oleh pewarisan alel gen resesif. Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan vertebrata, termasuk pula manusia. Pada beberapa kasus, manusia yg mengalami albinisme juga memiliki keterbatasan fisik sebagai berikut:

  1. Sensitif terhadap sumber cahaya yang kuat, seperti lampu sorot, sinar matahari.
  2. Memiliki keterbatasan pada jarak penglihatan.
  3. Kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari, dan dapat menimbulkan luka mirip dengan luka bakar atau tersiram air panas.
Manusia yang menderita albinisme

Etimologi sunting

Dalam Bahasa Indonesia, kelainan albinisme disebut sebagai bulai atau andan. Untuk bidang peternakan, digunakan istilah balar jika untuk binatang seperti kerbau.

  1. ^ (Indonesia) Arti kata bulai dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. ^ (Indonesia) Arti kata balar dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.