Hewan berdarah panas juga disebut homoiterm, adalah hewan dengan suhu yang lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan berdarah panas dapat melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan berdarah panas mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, kelamin, lingkungan, waktu, makanan yang dikonsumsi, dan faktor jenuh pencernaan air.[1][2]

Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat untuk menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. Contoh hewan berdarah panas adalah burung dan hewan menyusui.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Shvoong Termogulasi pada hewan Diarsipkan 2010-12-01 di Wayback Machine.. Diakses 18 Februari 2011
  2. ^ Swenson, GM. 1997. Dules Physiology or Domestic Animals. Publishing Co. Inc: USA