His Holiness: The Secret Papers of Benedict XVI

His Holiness: The Secret Papers of Benedict XVI (bahasa Italia: Sua Santità. Le carte segrete di Benedetto XVI) adalah sebuah buku yang diterbitkan oleh jurnalis Italia Gianluigi Nuzzi surat dan memo rahasia antara Paus Benediktus XVI dan sekretaris pribadinya. Surat-surat dalam buku tersebut menggambarkan Vatikan sebagai sarang korupsi, kecemburuan, intrik, dan pertarungan antar faksi yang curang.

His Holiness: The Secret Papers of Benedict XVI
PengarangGianluigi Nuzzi
Judul asliSua Santità. Le carte segrete di Benedetto XVI
BahasaItalia
PenerbitChiarelettere
Tanggal terbit
2012
Halaman326
ISBNISBN 978-8861900950

Paperbook edisi Italia diterjemahkan pada tahun 2013 dalam Bahasa Inggris sebagai Ratzinger Was Afraid.

Isi sunting

Buku Nuzzi mengungkapkan rincian tentang keuangan pribadi Paus dan mencakup kisah-kisah suap yang dilakukan untuk mendapatkan audiensi dengannya.[1] Dokumen ini mereproduksi surat-surat dan memo rahasia yang ditujukan kepada dan dari Benediktus dan sekretaris pribadinya serta berisi surat-surat dari seorang administrator senior Vatikan kepada Paus Benediktus yang memohon agar tidak dipindahkan karena telah mengungkap dugaan korupsi yang merugikan negara. Tahta Suci jutaan euro dalam harga kontrak yang lebih tinggi.[2] Dokumen tersebut juga meliput skandal tahun 2009 mengenai mantan editor surat kabar konferensi para uskup Italia, jamuan makan malam antara Benediktus dan presiden Italia, dan surat tahun 2011 dari pembawa acara talk show Italia kepada Paus yang menyertakan cek sebesar 10.000 euro untuk kegiatan amalnya dan meminta audiensi pribadi sebagai imbalannya.

Kabel diplomatik mencakup kedutaan besar Vatikan dari Yerusalem hingga Kamerun serta kesimpulan dari penyelidikan Paus terhadap ordo keagamaan Legion of Christ yang dipermalukan di mana ia diperingatkan bahwa situasi keuangan ordo tersebut, dilanda skandal mengenai pendiri pedofilnya, "meskipun tidak serius, namun serius dan mendesak".[2]

Dokumen-dokumen tersebut menggambarkan Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Tarcisio Bertone, dalam sudut pandang yang sangat negatif.[2]

Lihat juga sunting

Referensi sunting