Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih sedikit dari biasanya yaitu terjadinya perdarahan menstruasi yang lebih sedikit dari volume normal dan lamanya kurang dari 3 hari.[1][2] kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan relatif sedikit.[3] Menstruasi normal memiliki lama siklus dengan tenggang waktu antra hari pertama haid sampai hari pertama siklus berikutnya.[4] Rata-rata lama siklus menstruasi 21 sampai 35 hari dengan rata-rata keluarnya darah 3 sampai 7 hari dan kehilangan darah 30 sampai 40 ml setiap hari.[4] Darah yang kurang > 80 mL persiklusnya adalah abnormal dan tetap menyebabkan anemia.[4] Hipomenorea ini penyebabnya terletak pada konstitusi penderita, pada gangguan hormonal endoktrin atau penyakit menahun dan kelainan uterus (misalnya sesudah miomektomi).[1][5] Kecuali jika ditemukan penyebab yang nyata dan pasti, cara penanganannya adalah dengan pemberian konseling psikoterapi dan penenangan diri.[1][5] Adanya hipomenorea biasanya tidak mengganggu fertilitas.[5]

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c H. Hendirk (2006). Problem Haid: Tinjauan Syariat Islam dan Medis. Jakarta: Tiga Serangkai. hlm. 124. ISBN 9793304421. 
  2. ^ "Menstruasi" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 13 Juni 2014. 
  3. ^ "Gangguan Menstruasi dan siklusnya". Diakses tanggal 13 Juni 2014. 
  4. ^ a b c "Remaja" (PDF). Diakses tanggal 13 Juni 2014. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ a b c "Hipermenorea". Diakses tanggal 13 Juni 2014.