Harwimuka atau yang biasa menggunakan nama pena Hariwisnu, Harwi M., Diansasi, dan Astika (lahir di Blitar, Jawa Timur, 22 Oktober 1960) merupakan sastrawan Jawa yang aktif berkarja pada tahun 90' an.[1]

Riwayat Pendididkan

sunting

Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di daerah kelahirannya dan lulus pada tahun 1972. Setelah tamat SD, ia melanjutkan pendidikannya ke SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), dan tamat tahun 1975. Setelah itu, ia menempuh pendidikan SPG (Sekolah Pendidikan Guru) di Kabupaten Blitar dan tamat tahun 1979. Tahun 1981 ia diangkat menjadi guru di SD Sukasewa 4, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Di tengah-tengah kesibukannya sebagai guru, ia melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Blitar dan memperoleh gelar sarjana muda ( Jurusan Bahasa Inggris) tahun 1987. Belum puas dengan itu, ia kemudian melanjutkan studinya ke jenjang S-1 (Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia) di Universitas Wisnuwardhana, Malang, dan lulus pada awal tahun 1900-an.

Gaya Kepenulisan

sunting

Berdasarkan pengamatan terhadap sejarah pengalaman Harwimuka dalam khazanah sastra jawa modern, dapat dinyatakan bahwa Harwimuka termasuk sastrawan yang serba bisa. Hal itu karena Harwimuka tidak hanya menekuni salah satu bidang atau jenis (genre) sastra saja. Buktinya, ia dapat menulis banyak jenis karya sastra seperti puisi, novel, cerpen(cerita bersambung), roman sejarah, dan esai atau kritik (yang dimuat di rubrik "Sastra" maupun rubrik lain seperti "Warung Cengkir" dalam Mekar Sari). Bahkan, sebagaimana umumnya para pengarang sastra jawa lainnya, Harwimuka juga cenderung menulius apa saja sesuai rubrik yang ada di dalam majalah-majalah berbahasa jawa.[2]

Karya-Karya

sunting
  • Karya berupa puisi (guritan)
  1. Wiwit Donya Ana (Jaya Baya, 1979)
  2. Dhokterku (Jaya Baya, 1980)
  3. Jam Jaman Jam dan Duplikat (Mekar Sari, 2 Agusutus 1989)
  4. Ngambah Dalan Padhang (1995)
  • Karya berupa cerita pendek (cerkak)
  1. Ilinge Sunar (Panjebar Semangat, 1982)
  2. Trubus saka Pang Garing (Jaya Baya, 1983)
  3. Traktiran Setan (Jaya Baya, 1986)
  4. Asu-Asu Ajag (Panjebar Semangat, 1987)
  • Karya berupa cerita bersambung (crita landhung)
  1. Rebutan Pacar (Mekar Sari, 1989)
  2. Ngalasi Senglehe Pang Garing (Mekar Sari, 1990)
  3. Kerajut Benang Ireng (Sinar Wijaya)

Referensi

sunting
  1. ^ Antologi biografi pengarang sastra Jawa modern. Suwondo, Tirto. (edisi ke-Cet. 1). Yogyakarta: Adiwacana. 2006. ISBN 9799960487. OCLC 224862919. 
  2. ^ Antologi biografi pengarang sastra Jawa modern. Suwondo, Tirto. (edisi ke-Cet. 1). Yogyakarta: Adiwacana. 2006. ISBN 9799960487. OCLC 224862919.