Guling

Bantal panjang yang biasanya didekap saat tidur.

Guling adalah salah satu alat yang digunakan untuk tidur khas masyarakat Indonesia dan negara-negara Asia Timur lainnya. Guling biasanya diisi oleh kapas, bulu unggas, busa, dan sebagainya. Namun guling pada dasarnya tidak hanya ditemukan di Indonesia saja. Asal muasal penggunaan bantal guling juga ditemukan pada kebudayaan Tiongkok dan erat kaitannya dengan sejarah pada masa penjajahan belanda di Indonesia.[1] Pada awal mulanya bantal guling hanya digunakan oleh golongan kaya atau priyayi biasanya digunakan untuk menyimpan harta. Namun lama kelamaan gaya tersebut ditiru oleh masyarakat yang berasal dari golongan biasa.[1][2]

Selain itu ada pula guling yang terbuat dari bambu atau rotan dan disebut "guling bambu" atau "istri bambu" atau "anyaman bambu". Guling ini berasal dari kawasan Asia Timur dan tidaklah empuk, melainkan keras karena dipercaya dapat melancarkan aliran darah saat tidur.[3] Guling Tiongkok dikenal dengan nama Zhufuren, sedangkan orang Korea menamainya Jukbuin. Di Jepang, guling disebut Chikufujin.[4]

Referensi sunting

  1. ^ a b Reditya, Tito Hilmawan (2021/10/03). Reditya, Tito Hilmawan, ed. "Sejarah Guling, Benarkah Hanya Ada di Indonesia?". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-31. Diakses tanggal 2022/04/26. 
  2. ^ admin. "Asal Usul Guling Di Indonesia – Bigland Website". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-29. Diakses tanggal 2022-04-26. 
  3. ^ "Asal Usul Bantal Guling". kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 2019-03-17. 
  4. ^ "Kisah Asal Muasal Guling yang Bikin Syok!". Boombastis.com - Portal Berita Unik - Viral - Aneh Terbaru Indonesia. 2016-08-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal 2019-03-17.