Asam glutamat
Asam L-glutamat | |
---|---|
Nama sistematik | Asam 2S-2-aminopentandioat |
Singkatan | Glu E |
Kode genetik | GAA GAG |
Rumus kimia | C5H9NO4 |
Massa molekul | 147,13g mol−1 |
Titik lebur | 247-249 °C |
Massa jenis | 1,538g cm−3 |
Titik isoelektrik | 3,22 |
pKa | 2,16 9,58 |
Nomor CAS | [56-86-0] |
SMILES | OC(=O)CCC(N)C(=O)O |
Asam glutamat berbeda dengan asam glutarat.
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar), terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, menandakan asam glutamat sangat mudah menangkap elektron (bersifat asam menurut Lewis).
Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial. Saat pertama kali diketemukan pada 1970, asam glutamat dan beberapa asam amino lainnya dianggap sebagai neurotoksin, ketika senyawa diberikan sebagai asupan melalui mulut kepada model hewan yang belum dewasa. Degenerasi neuron akut ditemukan pada area yang tidak terlindungi oleh sawar darah otak, terutama pada area nukleus arsuat pada hipotalamus.[1]
Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia. Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal dalam dunia boga Indonesia maupun Asia Timur lainnya sebagai penyedap masakan.
Lihat pula
suntingRujukan
sunting- ^ (Inggris) George J Siegel, Bernard W Agranoff, R Wayne Albers, Stephen K Fisher, dan Michael D Uhler. (1999). Basic Neurochemistry - Molecular, Cellular and Medical Aspects : Excessive Glutamate Receptor Activation and Neurological Disorders. Edward Hines Jr Veterans Affairs Hospital, Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, University of Michigan, National Institute of Neurological Disorders and Stroke, National Institutes of Health, Mental Health Research Institute (edisi ke-6). Lippincott-Raven. ISBN 0-397-51820-X. Diakses tanggal 2010-07-19.