Gianna Beretta Molla

dokter asal Italia
(Dialihkan dari Gianna beretta molla)

Santa Gianna Beretta Molla (4 Oktober 1922 – 28 April 1962) adalah seorang dokter anak, istri dan ibu dari Italia yang dikenal karena menolak aborsi dan histerektomi ketika dia mengandung anak ke-4nya, walaupun dia mengetahui melanjutkan kehamilan dapat mengakibatkan kematiannya. Dia dikanonisasi sebagai santa oleh Gereja Katolik pada 16 Mei 2004.[1]

Santa Gianna Beretta Molla
Lahir4 Oktober 1922
Magenta, Italia
Meninggal28 April 1962
Monza, Italia
Dihormati diGereja Katolik Roma
Beatifikasi24 April 1994 oleh Paus Yohanes Paulus II
Kanonisasi16 May 2004 oleh Paus Yohanes Paulus II
Pesta28 April
Pelindungibu, dokter, anak belum lahir

Biografi

sunting

Awal hidup

sunting

Gianna Francesca Beretta dilahirkan di Magenta di Italia. Dia adalah anak ke-10 dari 13 anak di keluarganya, hanya sembilan yang mencapai dewasa. Ketika dia berumur tiga, keluarganya pindah ke Bergamo, dan dia tumbuh di wilayah Lombardi.

Pada 1942, Gianna mulai belajar kedokteran di Milan. Di luar sekolah dia aktif di Azione Cattolica. Dia menerima diploma dalam media pada 1949, dan membuka praktik di Mesero, dekat daerah asalnya di Magenta, dia menspesialisasikan dalam bidang pediatrik.

Gianna berharap bergabung dengan saudaranya, seorang pastur misionaris di Brasil, di mana dia ingin menawarkan keahlian medisnya dalam ginekologi untuk wanita miskin. Namun penyakit kronisnya membuat keinginannya tak bisa terkabulkan dan dia melanjutkan praktiknya di Italia.

Pernikahan

sunting

Pada Desember 1954, Gianna bertemu dengan Pietro Molla, seorang insinyur yang bekerja di kantornya, sepuluh tahun lebih tua darinya. Mereka bertunangan pada April tahun berikutnya, dan mereka menikah pada September 1955.

Pasangan ini melahirkan Pierluigi pada 1956, Maria Zita pada 1957, dan Laura pada 1959. Gianna menderita dua keguguran setelah kelahiran anak ke-3nya.

Kehamilan terakhir

sunting

Pada 1961, Gianna kembali mengandung. Pada masa mengandung bulan ke-2, Gianna mendapati fibroma pada rahimnya. Setelah pemeriksaan, dokter memberinya tiga pilihan: aborsi, yang dapat menyelamatkan nyawanya dan mengizinkannya untuk memilik anak lagi; histerektomi penuh, yang dapat menyelamatkan nyawanya, tetapi memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan berupa kehilangan nyawa anaknya dan menghambat kehamilan berikutnya; atau mengambil fibroma, tetapi memiliki potensi komplikasi lebih lanjut. Ajaran Katolik Roma mengizinkan dia untuk memilih histerektomi, tetapi melarang aborsi. Menginginkan menyelamatkan anaknya, dia memilih pembuangan fibroma.

Setelah operasi, komplikas berlanjut selama masa kehamilannya. Gianna mengetahui jelas keinginannya, menyatakannya pada keluarganya, "Kali ini merupakan kelahiran yang sulit, dan mereka harus menyelamatkan aku atau anakku -- aku mau mereka menyelamatkan anakku."

Pada 21 April 1962, Jumat Agung pada tahun itu, Gianna pergi ke rumah sakit, di mana dia melahirkan anak ke-4nya, Gianna Emanuela, melalui bedah caesar.[2] Namun, Gianna terus mengalami sakit yang serius, dan meninggal karena peritonitis septik tujuh hari setelah kelahiran.

Kanonisasi

sunting

Gianna dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 24 April 1994 dan dikanonisasi sebagai santa pada 16 Mei 2004. Suami Gianna, Pietro, dan anak terakhir mereka, Gianna, hadir dalam perayaan kanonisasi.

Keajaiban yang diakui oleh Gereja Katolik Roma untuk mengkanonisasi Gianna Molla melibatkan seorang ibu, Elizabeth Comparini, yang pada masa kehamilan minggu ke-16 pada 2003 mengalami kerobekan plasenta yang menyebabkan cairan amniotik pada rahimnya terkuras habis. Karena masa kehamilan normal adalah 40 minggu, Comparini diberi tahu oleh dokter bahwa kemungkinan keselamatan bayinya adalah nol.

Melalui doa kepada Gianna Molla dan meminta intersesinya, Comparini melahirkan seorang bayi sehat melalui sesar, meskipun ketiadaan cairan amniotik di sisa masa kehamilannya.

Pada Misa kanonisasinya, Paus Yohanes Paulus II menyebut Gianna "seorang yang sederhana, tapi lebih dari itu, merupakan kurir cinta Tuhan yang signifikan." [3]

Devosi

sunting

Pelindung

sunting

St. Gianna adalah santa pelindung bagi ibu, dokter, dan anak yang belum lahir.

Litani

sunting

Sebuah litani bagi St. Gianna Molla telah ditulis, dan dapat dilihat di sini Diarsipkan 2011-07-16 di Wayback Machine..

Kuotasi

sunting
  • "Kalau kamu harus memilih antara aku dan bayiku, jangan ragu; pilih - dan aku memintanya - bayiku. Selamatkan dia!"

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  • Molla, Gianna Beretta, Love Letters to My Husband, Guerriero, Elio, ed., Pauline Books, 2002.
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-26. Diakses tanggal 2009-06-28. 
  2. ^ "Gianna Beretta Molla (1922-1962), Vatican web site". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-07. Diakses tanggal 2009-06-28. 
  3. ^ "Canonization of Six New Saints;Homili Paus Yohanes Paulus II, Minggu ke-6 Paskah, [[16 May]] 2004". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-02. Diakses tanggal 2009-06-28. 

Pranala luar

sunting