Gerbang Dzungaria

celah pegunungan

Gerbang Dzungaria (Hanzi: ; Pinyin: ĀShānkǒu; bahasa Kazakh: 'Жетісу қақпасы atau Жоңғар қақпасы') adalah sebuah celah pegunungan penting di China dan Asia Tengah.[1] Douglas Carruthers menyebut Gerbang Dzungaria sebagai satu-satunya celah di pegunungan yang memanjang dari Manchuria hingga Afganistan.[2]Lokasi Gerbang Dzungaria identik dengan rincian negeri legenda Hyperborea yang diceritakan oleh Herodotus.[3]

Citra satelit wilayah Gerbang Dzungaria (lembah di antara Danau Alakol dan Danau Ebinur di Pegunungan Alatau Dzungaria.
Gerbang Dzungaria di Kazakhstan
Gerbang Dzungaria
Lokasi Gerbang Dzungaria di ujung perbatasan antara Kazakhstan dengan China.
Zhang Qian berpamitan denga Kaisar Han Wudi sebelum memulai perjalanannya di Asia Tengah.

Gerbang Dzungaria berbentuk sebuah lembah yang membelah Pegunungan Alatau Dzungaria di perbatasan antara Kazakhstan dan Xinjiang, China.[4] Wilayah ini sekarang dilintasi oleh sebuah jalur kereta api yang menghubungkan China dengan Eropa. Pada zaman dahulu, wilayah Gerbang Dzungaria dikenal sebagai celah terbaik bagi para penunggang kuda dari Stepa Erasia.[2]

Sejarah sunting

Salah satu catatan mengenai wilayah Dzungaria paling awal bercerita mengenai Kaisar Wu dari Han (yang berkuasa tahun 156-87 SM) yang mengutus diplomat Zhang Qian untuk menelusuri wilayah barat. Rute Jalur Sutra yang paling utara dengan panang sekitar 2.600 km menghubungkan ibu kota China dahulu di Xi'an ke arah barat menuju Celah Wushao Ling. Jalur tersebut mengarah ke Wuwei kemudian ke Kashgar yang ahirnya menghubungkan China dengan Kekaisaran Parthia.[5]

Dzungaria dinamai berdasarkan sebuah kerajaan Mongol yang dahulu berdiri di Asia Tengah pada abad ke-17 dan 18. Nama tersebut diambil dari nama Dzungar, yang berasal dari kata züün yang berarti "kiri" dan gar yang berarti "tangan", karena bangsa Dzungar membentuk sayap kiri dari tentara Mongol Oirat. Mereka mencapai masa kejayaannya di bawah pimpinan Kaldan yang dikenal pula sebagai Galdan Boshigtu Khan di paruh kedua abad ke-17. Dinasti Qing menyerang dan meruntuhkan negara Dzungaria ppada sekitar tahun 1757–1759. Setelah itu, daerah kekuasaan Dzungaria kebanyakan jatuh ke tangan Qing dengan sebagian daerah lain berada di bawah Turkestan Rusia.

Herodotus di dalam karyanya Historia menceritakan catatan penjelajah mengenai sebuah negeri di timur laut tempat griffin menjaga emasnya dan tempat Angin Utara keluar dari sebuah gua di gunung. Kemiripan antara kisah yang diceritakan oleh Herodotus dengan catatan-catatan modern,[6] membuat beberapa ilmuwan seperti Carl Ruck,[7] J.D.P. Bolton[8] dan Ildikó Lehtinen[9] memperkirakan adanya hubungan antara Gerbang Dzungaria dan Boreas, Angin Utara di dalam mitologi Yunani. Legenda menjelaskan bahwa masyarakat yang tinggal di sisi seberang Borea merupakan peradaban masyarakat yang damai yang mengkonsumsi gandum dan hidup dari laut. Orang Hyperborea terkadang dipahami sebagai orang Tionghoa.[7][10]

Geografi sunting

Lembah Gerbang Dzungaria yang berangin memiliki lebar terkecil senilai 6 mi (10 km). Celah berada di sebelah tenggara dari Danau Alakol di Kazakhstan dan sebelah barat laut dari Danau Ebinur (Hanzi: ; Pinyin: Ài) di China.[11] Titik terendah di dasar lembah berada pada ketinggian 450 m sementara puncak-puncak pegunungan di sekelilingnya dapat mencapai ketinggian 4.500 m..[12]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Cambridge History of China: The People's Republic, Part 2: Revolutions Within the Chinese Revolution, 1966–1982, Roderick MacFarquhar, John K. Fairbank, Denis Twitchett, Cambridge University Press, 1991, p266
  2. ^ a b Carruthers 1914, hlm. 415.
  3. ^ J. P. Mallory and Victor H. Mair, The Tarim Mummies: Ancient China and the Mystery of the Earliest Peoples from the West, Thames & Hudson, 2000, p. 44
  4. ^ Image Science and Analysis Laboratory, NASA-Johnson Space Center. "The Gateway to Astronaut Photography of Earth." http://eol.jsc.nasa.gov/debrief/STS085/topFiles/STS085-503-61.htm Diarsipkan 2009-01-07 di Wayback Machine.
  5. ^ "Silk Road, North China, C.Michael Hogan, the Megalithic Portal, ed. A. Burnham". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-28. Diakses tanggal 2016-11-30. 
  6. ^ Adrienne Mayor, Peter Dodson, The first fossil hunters: paleontology in Greek and Roman times, Princeton University Press, 2001, p. 27 (Lihat pula pet p. 28)
  7. ^ a b Wasson, R.G.; Kramrisch, Stella; Ott, Jonathan; et al. (1986), Persephone's Quest - Entheogens and the origins of Religion, Yale University Press, hlm. 227–230, ISBN 0-300-05266-9 
  8. ^ Bolton, J.D.P. (1962). Aristeas of Proconnesus
  9. ^ Ildikó Lehtinen, Traces of the Central Asian culture in the North: Finnish-Soviet Joint Scientific Symposium held in Hanasaari, Espoo, 14–21 Januari 1985 Suomalais-ugrilainen Seura, 1986 p. 180 Diarsipkan 2023-08-01 di Wayback Machine.
  10. ^ Klaus Mehnert, Ein Deutscher auf Hawaii, 1936-1941 s.n., 1983, p. 240 Diarsipkan 2023-08-01 di Wayback Machine.
  11. ^ Paul E. Lydolph, Climates of the Soviet Union, Elsevier Scientific Pub. Co., 1977, p. 174
  12. ^ Image Science and Analysis Laboratory, NASA-Johnson Space Center. "The Gateway to Astronaut Photography of Earth." http://eol.jsc.nasa.gov/scripts/sseop/photo.pl?mission=STS085&roll=755&frame=38 Diarsipkan 2013-05-21 di Wayback Machine.

Pranala luar sunting


Koordinat: 45°30′N 82°20′E / 45.500°N 82.333°E / 45.500; 82.333