Geowisata atau geoturisme merupakan pariwisata minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam seperti bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi dan sejarah kebumian, sehingga diperlukan peningkatan pengayaan wawasan dan pemahaman proses fenomena fisik alam.[1] Contoh objek geowisata adalah gunung berapi, danau, air panas, pantai, sungai, dan lain-lain.

Hasil Seminar Nasional tentang Geowisata pada tahun 1999 yang diselenggarakan di Bandung oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral RI, merumuskan geowisata sebagai pariwisata yang memanfaatkan seluruh aspek geologi, dengan ruang lingkup mengenai unsur abiotik seperti bentang alam, batuan, mineral, fosil, tanah, air, dan proses, termasuk di dalamnya sejarah geologi.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Diklat Geowisata Diarsipkan 2008-08-18 di Wayback Machine.. Pusdiklat Geologi. 2007.

Pranala luar

sunting