Galadriel adalah tokoh fiksi ciptaan J. R. R. Tolkien, Galadriel muncul di legenda Middle-Earth karangannya. Galadriel muncul di buku Tolkien seperti The Lord of The Rings, The Silmarillion dan Unfinished Tales.

Karakter dalam legendarium Tolkien
NamaGaladriel
Jenis kelaminWanita
Nama lainAlatariel, Altariel, Artanis, Nerwen
GelarLady of Lorien, Lady of the Galadhrim, Lady of Light, Lady of the Wood
RasElf
KulturNoldor, Dinasti Finarfin
Tanggal lahir1362 Tahun Pohon
DuniaLothlorien, Valinor
 

Galadriel adalah Elf bangsawan baik dari garis keturunan Noldor ataupun Teleri, ia adalah cucu dari Raja Finwë dan Raja Olwë. Ia juga memiliki hubungan saudara dengan Raja Ingwë dari Vanyar yang ia dapat dari neneknya, Indis. Menjelang akhir keberadaannya di Middle-Earth, ia bersama dengan suaminya, Lord Celeborn adalah pemimpin dari Lothlórien. Ia juga dikenal sebagai The Lady of Lórien, The Lady of the Galadhrim, Lady of Light atau The Lady of the Wood. Galadriel merupakan ibu dari Celebrian. Istri Elrond dan ibu dari Arwen Undomiel. Tolkien menyebutnya sebagai elf paling berkuasa dan paling indah yang tersisa di Middle-Earth setelah kematian Gil-Galad, Tolkien juga menyebutnya sebagai elf wanita terhebat sepanjang masa.

Kemunculan sunting

Kisah Awal sunting

Kisah mengenai kehidupan Galadriel yang berhubungan dengan The Lord of the Ring dapat diketahui dari The Unfinished Tales. Galadriel adalah putri tunggal dan anak bungsu dari Finarfin, pangeran Noldor, dengan Earwen, sepupu dari Lúthien. Kakaknya bernama Finrod, Angrod, dan Aegnor. Galadriel lahir di Valinor dimasa yang dikenal sebagai Tahun Pohon

Berdasarkan kisah di The Silmarillion, Galadriel adalah pemimpin pemberontakan Noldor dan pemimpin perjalanan meninggalkan Valinor, bahkan ia adalah satu-satunya perempuan yang mampu berdiri di antara lelaki dimasa itu. Tetapi Galadriel terpisah dari Fëanor dan kerabatnya, dan ia tidak ikut saat Kinslaying di Alqualondë. Ketika ia berada di Beleriand, ia biasanya tinggal bersama salah satu kakaknya, Finrod Felagund dari Nargothrond, tetapi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah Thingol dan Melian dari Menegroth, di mana ia mempelajari banyak hal mengenai Middle-Earth. Ia bertemu dengan Celeborn, penguasa Thingol, di Doriath.

Baik di The Silmarillion ataupun di film, Galadriel digambarkan memiliki kekuatan telepati. Di The Silmarillion, ia digambarkan memiliki anugrah untuk membaca pikiran dan menilainya dengan adil. Sebagai salah satu dari anggota bangsawan Finwe dan memiliki darah Vanyar yang berasal dari neneknya, Idis, dia disebut sebagai yang tercantik baik di dermaga Aman ataupun di Middle-Earth.

Berdasarkan The Unfinished Tales, Galadriel hidup dengan kerabat dari pihak ibunya di Dermaga Telerin, Alqualonde disaat ia bertemu dengan Teleporno (belakangan dekitahui sebagai Celeborn), yang menjadi suami dan pemimpin Lothorien. Menjelang berakhirnya masa itu, ia dan Celeborn berlayar dari Valinor menuju Beleriand terpisah dari kebanyakan kaum Noldor (yang pada umumnya mengikuti Feanor ke kapal Teleri atau mengikuti yang lain menuju Helcaraxe). Galadriel tidak terlibat langsung pada pemberontakan Pangeran Noldor tetapi ia mendapat hukuman para Valar karena pergi tanpa izin. Ketika ia berada di Belerind, ia dan Celeborn disambut oleh Thingol dan menetap di Doriath. Celeborn adalah cucu dari Olwe. Ketika kaum Noldor tiba, Galadriel dapat kembali berhubungan dengan kakak-kakaknya.

Baik di Unfinished Tales ataupun The Silmarillion, Celeborn tidak memainkan peranan penting pada Perang Beleriand, hal ini karena ia dan Galadriel tinggal di Beleriand, dan menolah pengampunan para Valar. Galadriel menolak pengampunan karena harga dirinya dan ia memilih untuk tetap menjalani hukuman.

Celeborn dan Galadriel pertama kali datang ke Lindon, di mana mereka memimpin sekelompok elf. Kemuadian mereka pindah kearah timur dan mendirikan (atau disambut oleh) kerajaan Eregion atau dikenal sebagai Hollin. Pada masa itu mereka berhubungan dengan seorang Nandorin yang bertempat tinggal di lembah Anduin, yang kemudian dikenal sebagai Lothorien. Selanjutnya diketahui bahwa mereka pindah dari Eregion dan melewati pertambangan Khazad-dum dan menjadi penguasa Lothorien. Celebrimbor kini menguasai Eregion. Celeborn dan Galadriel memiliki seorang putri, Celebrian, yang menikah dengan Elrond dari Rivendell, hal ini menjadikan kembar Elladan dan Elrohir juga adik mereka Arwen Undomiel, ratu kerajaan Gondor dan Arnor, sebagai cucu mereka.

Selama zaman ke dua, di mana cincin-cincin kekuasaan ditempa, Galadriel meragukan Annatar, seseorang yang memandu Celebrimbor dan para Noldor dari Eregion. Barulah kemudian diketahui bahwa keraguan itu benar, ketika Annatar akhirnya diketahui sebagai Sauron. Disaat Sauron menyerang Eregion, Galadriel dipercaya untuk memegang salah satu dari tiga cincin para elf. Cincinnya adalah Nenya, cincin air atau cincin keteguhan. Sadar akan kekuatan Sauron, dan berharap untuk menggagalkan kekuatan tersebut, Galadriel tidak pernah menggunakan Nenya selama cincin utama masih berada di tangan Sauron. Tetapi ketika zaman ketiga, disaat cincin utama hilang, ia menggunakan Nenya. Kekuatan Nenya disangkutpautkan dengan Cermin Galadriel, mangkuk besar berisi air yang dapat menunjukkan masa lalu, kini, ataupun masa depan.

Galadriel menggunakan Nenya sebagai pertahanan kota Lorien, dan cincin tersebut telah membantunya untuk membuat Lorien tempat perlindungan untuk para Nandor setelah kehilangan Amroth dan Nimrodel. Galadriel tetap waspada akan Sauron dan kadang-kadang berjuang melawannya lewat pikiran. Sauron dikatakan memiliki keinginan untuk membaca pikirannya, tetapi selama Sauron tidak memiliki cincin utama, hal itu mustahil terjadi. Dimasa ketika Gil-Galad tewas, Galadriel menjadi penguasa terkuat di Middle Earth (walalupun hanya memerintah wilayah yang kecil) dan merupakan yang termasyur di antara para elf. Sepanjang masa ketiga, disaat Lothorien tertutup bagi orang luar, Penguasa Galadhrim (Celeborn dan Galadriel) tetap menjalin hubungan baik dengan Imlandris walaupun hal itu tidak terjadi dengan para elf Silvan di Mirkwood.

Di the Fellowship of the Ring, Galadriel menjadi tuan rumah para pejalan kaki setelah mereka bebas dari Moria. Ketika ia bertemu dangan kesembilan pejalan kaki di Caras Galadhon, ia memberikan pandangan menilai kepada tiap-tiap pendatang, menguji keteguhan hati mereka, walau Boromir menganggap hal ini sebagai godaan. Tetapi sebaliknya, ia diuji ketika Frodo Baggins menawarkan cincin utama kepadanya. Mengetahui bahwa pengaruh cincin akan membuatnya ‘hebat dan mengerikan’, dan mengingat akan ambisinya yang membawa ia ke Middle-Earth, ia menolak cincin tersebut. Ia menerima akan kenyataan bahwa Nenya akan kehilangan kekuatan dan rakyatnya akan berkurang setelah penghancuran cincin utama, dan menyadari bahwa dengan kepergiannya menuju Valinor, maka manusia dapat berkuasa dengan baik.

Ada petunjuk lemah di novel (The Lord of the Ring) juga di The Silmarillion, bahwa ketika ia mengangkat Nenya dan menghadap barat, menolak keinginannya untuk mengambil cincin utama, hukuman yang diberikan para Valinor kepadanya diangkat sehingga ia akhirnya diperbolehkan menyebrang lautan. Walaupun risiko akan pilihannya pahit dan manis dirasa. Sam secara spontan berkata, “Engkau akan membuat segala hal menjadi benar.. Engkaupun akan membuat orang-orang membayar akan pekerjaan kotor mereka”, dan Galadriel membalas, “ Aku akan, dan begitulah diawalnya. Sayangnya, aku tidak akan berhenti disitu”. Disaat para pejalan kaki meninggalkan Lothorien, Galadriel memberikan setiap orang hadiah dan jubah elf. Ia juga melengkapi mereka dengan kapal dan bahan makanan, yang keduanya merupakan lambang dari keyakinan, harapan, kesabaran, dan kebaikan.

Dihari yang sama ketika mereka meninggalkan Lorien,Gandalf tiba, dibawa oleh Gwaihir si elang. Disana, Galadriel menyembuhkan lukanya dan memakaikannya pakaian berwarna putih, menandakan bahwa Gandalf adalah ketua Istari. Selama perang cincin, Lorien dilaporkan diserang tiga kali oleh tentara Dol Guldur. Dan dinyatakan bahwa Lorien dapat menahan penyerangan tersebut dikarenakan keberanian para penghuninya dan yang terpenting bahwa ada kekuatan yang terlalu kuat untuk dilawan oleh siapapun kecuali Sauron datang sendiri kesana.

Setelah kejatuhan Sauron, Celeborn memimpin tentara lorien menyebrangi Anduin dan menangkap tentara Dol Guldur. Kemudian Galadriel datang, meruntuhkan tembok dan membuka tempat tersebut, mengulangi perbuatan Luthien Tinuviel pada Tol Sirion pada zaman pertama.

Galadriel menyebrangi lautan dengan Elrond, Gandalf, Cirdan, dan pembawa cincin, Bilbo dan Frodo Baggins, menandai berakhirnya zaman ketiga. Ia meninggalkan suaminya, Celeborn yang akhirnya menyusulnya. (Cerita asli berbeda dengan film Peter Jackson, di mana Celeborn pergi dengan kapal yang sama). Penolakannya akan cincin utama dan perbuatannya selama perang melawan sauron telah membebaskannya dari hukuman para valar, membuatnya bisa kembali ke Valinor. Ia berumur 7000 tahun ketika itu, tertuan kedua setelah Cirdan, si pembuat kapal.

Adaptasi sunting

Galadriel di film animasi The Lord of the Rings diisi suara oleh Annete Crosbie, dan oleh Marian Diamond di radio BBC pada tahun 1981.

Di film Peter Jackson, Galadriel diperankan oleh Cate Blancett. Di film ini, Galadriel menjadi narrator prolog, menjelaskan tentang penciptaan cincin-cincin kekuasaan dan perang aliansi terakhir. Rencana awalnya, prolog akan disampaikan oleh Frodo atau Gandalf, tetapi ide ini tidak dilaksanakan karena Frodo tidak hidup ribuan tahun setelah kejadian ini terjadi, dan Gandalf tidak hidup di Middle Earth pada zaman itu. Gandalf datang seribu tahun setelah prolog selesai. Galadriel menarasikan prolog tersebut karena ia merupakan saksi mata kejadian dan ikut terlibat akan peristiwa itu.

Di film terlihat Galadriel dan Elrond saling berkomunikasi secara telepati (hal ini mungkin karena mereka memiliki cincin kekuasaan peri). Dibuku terdapat indikasi bahwa keduanya mampu berbicara lewat pikiran namun ketika mereka hadir langsung ditempat, tidak secara jarak jauh.

Di film juga terlihat Galadriel mengirimkan pesan untuk Frodo sesaat setelah para pejalan kaki memasuki hutan Lorien. Boromirpun mengatakan bahwa ia mendengar suara Galadriel, di mana ia mengatakan tentang ayahnya dan kejatuhan Gondor. Perbedaan terjadi ketika pengangkatan Raja Elessar diakhir Return of the King, dan juga barang yang ia berikan ketika meninggalkan Lorien.

Di game The Lord of the Rings: The Battle for Middle-earth II, Galadriel merupakan pahlawan seharga 10.000, menjadikannya pahlawan termahal bersama dengan Sauron, dan terlihat ia menggambarkan dirinya memegang cincin seperti yang ada di film, setelah mendapatkan cincin, saat pilihan “Ring Heroes” dipilih. Bagian pahlawan hanya dapat digunakan unutk melawan kejahatan sedangkan bagian musuh akan dikontrol oleh Sauron apabila cincin dapat diperoleh dan dibawa ke benteng. Kedua pahlawan sangat dekstruktif, memiliki poin kesehatan yang sangat tinggi, memiliki kekuatan yang menghancurkan dan tidak terpengaruh akan serangan. Sauron mampu merusak lebih parah tetapi jauh lebih lambat dibanding Galadriel. Keduanya dapat menghancurkan objek dalam sekali serang.

Karakteristik sunting

Dikatakan oleh kaum Dunedain bahwa Galadriel setinggi dua rangar (‘rangar’=langkah panjang) atau setinggi laki-laki, sekitar 6 kaki 4 inch, atau 193 cm. Tetapi bagian dari Galadriel yang paling mencolok adalah rambut perak emasnya yang panjang dan indah. Para elf dari Tirion mengatakan bahwa rambut tersebut menggambarkan sinar dari dua pohon, Laurelin dan Telperion. “Bahkan di antara para Eldar, ia dianggap cantik dan rambutnya dikagumi. Berwarna emas seperti ayah dan neneknya, tetapi lebih kaya dan berkilau, di mana emasnya tersentuh ingatan akan bintang perak ibunya"; dan para Eldar mengatakan bahwa, "cahaya dua pohon, Laurelin dan Telperion, telah tererangkap dirambutnya". Rambutnya dikagumi Feanor dan telah menginspirasinya untuk menciptakan Silmarili. Banyak mengatakan bahwa ucapan para eldarlah yang membuat Feanor terpikir untuk memerangkap dan mencampurkan cahaya dua pohon dalam bentuk silmarili. Di mana Feanor melihat rambut Galadriel dengan kekaguman dan kebahagiaan.”Namun, Galadriel tidak membalas kekaguman Feanor seperti ia kepada Gimli, sang Dwarf. Feanor telah memohon tiga kali untuk rambutnya, dan ia menolak ketiga-tiganya bahkan walau hanya satu helai. Disebutkan bahwa kedua saudara ini dianggap sebagai Eldar terhebat tetapi tidak pernah bersahabat selamanya”.

Karakternya merupakan campuran karakter para Eldar darimana ia diturunkan. Ia memiliki kesombongan dan ambisi kaum Noldor, tetapi ia memiliki kelembutan dan pandangan kedepan seperti kaum Vanyar. Ia disebut merupakan campuran antara ayahnya, Finarfin dan kakaknya, Finrod. ”Ia angkuh, kuat dan keras kepala, seperti seluruk keturunan Finwe sebut Finarfin; dan seperti kakaknya, Finrod, ia memimpikan tanah dan wilayah yang jauh di mana ia bisa berkuasa tanpa pengawasan. Tetapi jauh di lubuk hatinya tersimpan kebaikan dan kemurahan hati para Vanyar, dan rasa hormat kepada Valar yang tidak pernah ia lupakan. Dimasa mudanya, ia memiliki kemampuan luar biasa untuk membaca pikiran, dan mampu menilai mereka dengan penuh pengertian dan pengampunan. Ia juga selalu berbuat baik kepada siapapun walau tidak untuk Feanor. Pada Feanor, ia menemukan kegelapan, hal yang ia benci dan takuti, walau ia tidak merasakan keberadaan kejahatan yang sama telah jatuh kepikiran kaum Noldor. Simpati yang ia tunjukkan kepada Gimli si dwarf di Lothorien, ketika ia membela Gimli dari Celeborn yang menyalahkan keinginan Gimli untuk melewati Moria, telah memenangkan hati Gimli selamanya. Ia dikatakan sebagai ahli ilmu pengetahuan dan olahraga. Juga wanita paling berkuasa di antara para Eldar.

Nama dan Gelar sunting

Galadriel awalnya dikenal sebagai Artanis (ar=mulia, nis=wanita, nama yang umum untuk elf bangsawan, seperti dijumpai pada nama Arwen, cucu Galadriel), dan Nerwen (‘ner’=pria, ‘wen’=berkenaan dengan wanita) yang merujuk pada tinggi dan kekuatannya. Galadriel adalah bahasa Sindari dari Alatariel (‘alata’=kilau, ‘riel’= wanita bermahkota bunga) nama yang diberikan kepadanya oleh Celeborn, nama berkenaan dengan rambutnya yang berwarna perak-emas.

Nama Galadriel (‘galadh’=pohon, ‘riel’=wanita yang dimahkotai) digunakan di luar Lorien oleh orang-orang yang tidak mengetahui masa lalu dan sejarah Galadriel,

Sebagai penguasa Lorien, Galadriel mendapat banyak sebutan seperti “"Lady of Lórien", "Lady of the Wood", "Ratu Galadriel". Dia juga disebut sebagai "Lady of Light" atau "White Lady", yang mengarah kepada kulitnya yang putih dan jubahnya yang membuatnya terlihat bersinar.

Peninggalan sunting

Duane Allman dari band The Allman Brothers menamakan anak tunggalnya Galadrielle yang diambil dari Galadriel. Barclay James Harvest menulis lagu berjudul “Galadriel. Terry Britten menulis lagu berjudul sama di mana lagu tersebut direkam bersama Cliff Richard yang juga menangani komposisi Terry berjudul Devil Woman

Pranala luar sunting

Lihat pula sunting

Galadriel
Lahir: 1362 Tahun Pohon Meninggal: ? –
Didahului oleh:
NA; Dunia Dijadikan
Lady of Eregion (dengan Lord Celeborn) Diteruskan oleh:
Celebrimbor
Didahului oleh:
Amroth
Lady of Lorien (dengan Lord Celeborn) Diteruskan oleh:
NA; Dunia Ditinggalkan