Fumihito, Pangeran Akishino

Putra mahkota Jepang (saat ini)

Fumihito (文仁; lahir 30 November 1965) adalah anggota keluarga kekaisaran Jepang, putra Akihito, Kaisar Jepang ke-125. Ibunya adalah Shōda Michiko, permaisuri Jepang pertama yang berasal dari keluarga non-bangsawan. Saat saudaranya, Naruhito, menjadi kaisar pada 1 Mei 2019, Fumihito menjadi pewaris sementara. Kedudukannya sebagai pewaris akan bergeser bila Naruhito memiliki seorang putra. Gelar Fumihito setelah menikah adalah Pangeran Akishino (秋篠宮, Akishino-no-miya)

Fumihito
文仁
Pangeran Akishino
Fumihito saat berkunjung ke Roma, Mei 2016
Kelahiran30 November 1965 (umur 58)
Jepang Tokyo, Jepang
AyahAkihito
IbuShōda Michiko
PasanganKawashima Kiko
AnakKomuro Mako
Putri Kako dari Akishino
Pangeran Hisahito dari Akishino

Kehidupan dan pendidikan sunting

Fumihito dilahirkan pada 30 November 1965 di Rumah Sakit Badan Rumah Tangga Kekaisaran, Istana Kekaisaran Tokyo. Dia mengenyam bangku sekolah dasar dan menengah di Gakushuin, tempat belajar putra-putri bangsawan Jepang. Pada April 1984, Fumihito masuk di Fakultas Hukum Universitas Gakushuin dan di sana dia belajar hukum dan biologi. Setelah lulus, dia belajar taksonomi ikan di St John's College, Universitas Oxford di Britania Raya dari Oktober 1988 hingga Juni 1990.

Fumihito mendapat gelar Ph.D. dalam ornitologi dari Universitas pasca-sarjana untuk studi lanjutan pada Oktober 1996. Disertasi doktoralnya berjudul "Filogeni Molekuler dari Ayam Hutan, genus Gallus dan Asal usul Monofiletik dari Ayam Domestik." Dia melakukan penelitian lapangannya di Indonesia pada 1993 dan 1994, dan di Provinsi Yunnan di Republik Rakyat Tiongkok.

Peran sunting

Pangeran Fumihito menjabat sebagai presiden Lembaga Ornitologi Yamashina (山階鳥類研究所, Yamashina Chōruikenkyūsho) dan Asosiasi Jepang untuk Kebun Binatang dan Akuarium. Ia juga merupakan presiden kehormatan Dana Dunia Untuk Alam Jepang, Asosiasi Tenis Jepang, dan Asosiasi Jepang-Belanda.[1] Dia adalah profesor tamu Universitas Pertanian Tokyo (東京農業大学, Tōkyō nōgyō daigaku).

Fumihito dan istri juga membina hubungan persahabatan dengan negara-negara asing dengan mewakili Jepang di acara-acara internasional tertentu.[2] Misalnya, mereka melakukan perjalanan ke Belanda pada Agustus 2009 untuk memperingati 400 tahun perdagangan antara Belanda dan Jepang. Mereka diundang oleh pemerintah Belanda dan dijamu oleh Ratu Beatrix di Den Haag. Kegiatan publik mereka termasuk bertemu dengan siswa bahasa Jepang, mengunjungi Siebold House, rumah sakit universitas, dan dua museum lainnya. Di Arsip Nasional Belanda, mereka menghadiri pembukaan pameran besar materi terkait Jepang, "Dari Sini ke Tokyo, 400 Tahun Perdagangan dengan Jepang"; mereka ditemani oleh Putri Belanda Laurentien yang tinggal dan belajar di Jepang pada masa mudanya. Selain itu, kunjungan resmi ini juga termasuk pembicaraan dengan perdana menteri Belanda. Pada kesempatan lain, mereka melakukan perjalanan ke Hungaria pada Maret 2007.

Selain itu, Pangeran Akishino melakukan tugas-tugas publik atas nama Kaisar Akihito ketika dia dirawat di rumah sakit.[3] Dia dan anggota keluarga kekaisaran lainnya mengunjungi daerah yang terkena dampak setelah gempa bumi Jepang Timur Besar pada Maret 2011.[3]

Gelar sunting

Sebagai pangeran yang merupakan kerabat dekat kaisar, Fumihito bergelar shinnō (親王). Gelarnya saat muda adalah Pangeran Aya (礼宮, Aya-no-miya). Setelah pernikahannya, dia menerima gelar Pangeran Akishino (秋篠宮, Akishino-no-miya) dan wewenang dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran untuk membentuk sebuah cabang baru keluarga Kekaisaran. Dengan demikian, gelar lengkapnya setelah menikah adalah Pangeran Fumihito, Pangeran Akishino (秋篠宮文仁親王, Akishino-no-miya Fumihito-shinnō).

Setelah Naruhito naik takhta pada 1 Mei 2019, Fumihito menjadi pewaris sementara dan menyandang gelar kōshi (皇嗣). Kedudukan Fumihito seagai pewaris akan tergeser bila Naruhito memiliki seorang putra. Gelar Fumihito sejak Naruhito naik takhta adalah Kōshi Fumihito Shinnō (皇嗣文仁親王).

Kehidupan pribadi sunting

 
Fumihito dan Kawashima Kiko, Desember 2005

Pada tahun 1985, Fumihito bertemu dengan Kawashima Kiko, putri dari Kawashima Tatsuhiko, profesor ekonomi di Universitas Gakushuin, dan istrinya, Kazuyo. Keduanya bertemu ketika sama-sama belajar S1 di Gakushuin. Pada bulan September 1989, Pangeran Fumihito dan Kiko bertunangan, dan keduanya menikah pada tanggal 29 Juni 1990. Seperti ayahnya, Fumihito menikah dengan wanita yang bukan berasal dari keluarga bangsawan atau cabang dari klan kaisar. Sejak tahun 1997, Fumihito beserta istri dan anak-anaknya menempati Istana Akasaka di Motoakasaka, kawasan Minato, Tokyo.[4]

Pangeran Fumihito adalah penggemar berat The Beatles dan pemain tenis yang rajin. Sebagai seorang siswa, Fumihito berada di peringkat sepuluh pemain tenis ganda teratas di Wilayah Kanto. Dia juga dikenal sebagai penerus sekolah kaligrafi Arisugawa.

Keluarga sunting

Orangtua sunting

AyahAkihito (明仁). Kaisar Jepang yang berkuasa pada 1989 - 2019.

  • KakekHirohito (裕仁), nama anumerta Kaisar Showa (昭和天皇, Shōwa-tennō). Kaisar Jepang pada 1926 - 1989.
  • NenekNagako (良子), nama anumerta Permaisuri Kōjun (香淳皇后, Kōjun-kōgō). Anggota dari salah satu cabang keluarga besar kekaisaran.

IbuShōda Michiko (正田 美智子).

  • Kakek — Shōda Hidesaburō
  • Nenek — Soejima Fumiko

Pasangan sunting

Anak sunting

  • Komuro Mako (小室 眞子), dahulunya Putri Mako (眞子内親王, Mako-naishin'nō) (lahir 23 Oktober 1991). Setelah menikah secara sipil dengan Komuro Kei, seorang pengacara pada 26 Oktober 2021, Mako kehilangan seluruh gelar kebangsawanannya berdasarkan Undang-undang Kerumahtanggaan Kaisar tahun 1947.[5]
  • Putri Kako (佳子内親王, Kako-naishin'nō) (lahir 29 Desember 1994)
  • Pangeran Hisahito (悠仁親王, Hisahito-shin'nō) (lahir 6 September 2006)

Lihat pula sunting

Rujukan sunting

  1. ^ Kunaicho: personal histories Diarsipkan 2019-04-17 di Wayback Machine.
  2. ^ Kunaicho: Fostering friendly relations with foreign countries Diarsipkan 2022-09-28 di Wayback Machine.
  3. ^ a b Komatsu, Natsuki (1 Desember 2011). "Prince Akishino's remarks show Imperial family crisis". The Daily Yomiuri. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-01. Diakses tanggal 30 Januari 2013. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-14. Diakses tanggal 2015-02-03. 
  5. ^ T.V, Benedikta Miranti (2021-10-26). Yulianingsih, Tanti, ed. "Putri Mako Resmi Menikah dengan Sederhana, Tanpa Acara Resmi Ala Kerajaan Jepang". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-14. Diakses tanggal 2021-12-01. 

Pranala luar sunting