Foxtrot Six

film Indonesia tahun 2019

Foxtrot Six adalah film laga fiksi ilmiah Indonesia yang diputar perdana pada 21 Februari 2019. Film ini bercerita tentang kondisi Indonesia pada masa depan. Dikisahkan, seorang mantan anggota marinir bersama teman-temannya berjuang menyelamatkan Indonesia dari kemiskinan dan kepemimpinan sebuah partai politik yang korup dan jahat.[3] Film ini di sutradarai oleh Randy Korompis sebagai debut penyutradaraannya, dan diproduseri bersama Mario Kassar, produser veteran film Hollywood yang dikenal lewat film seperti Terminator 2: Judgment Day, dan Manoj Punjabi dibawah naungan rumah produksi MD Entertainment dan Rapid Eye Pictures Storm Picture Korea Korea Selatan. Penggarapan film ini menghabiskan anggaran hingga Rp 70 Miliar yang terbilang terbesar untuk film aksi laga Indonesia kala dirilis. Film ini dibintangi oleh artis papan atas Indonesia seperti Oka Antara, Verdi Solaiman, Chicco Jerikho, Arifin Putra, Rio Dewanto dan Gisellma Firmansyah. Bahasa yang digunakan dalam dialog film ini menggunakan bahasa Inggris.

Foxtrot Six
SutradaraRandy Korompis
ProduserMario Kassar
Randy Korompis
Guillaume Catala
Henry Djunaedi
Wanyi Hindrawan Pratiknyo
Andreas Ian Tika
Dhamoo Punjabi
Manoj Punjabi
Albert Balink
Ditulis olehRandy Korompis
Penata musikRob Powers
SinematograferIcal Tanjung
PenyuntingDenny R. Rihardie
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
Indonesia 21 Februari 2019 Korea Selatan 5 Juli 2021
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaBahasa Inggris[1]
AnggaranRp 70 Miliar [2]
Pendapatan
kotor
Rp 21 Miliar

Sinopsis

sunting

Di masa depan distopia futuristik yang tidak jauh, perubahan iklim global telah membuat ekonomi dunia kacau. Hampir seluruh negara di Bumi mengalami kekacauan, tidak hanya negara-negara Eropa dan Amerika, Indonesia pun terkena imbasnya. Kekacauan ekonomi tersebut membuat bahan pangan semakin susah didapatkan karena harga yang tinggi dan makanan dianggap sebagai komoditas yang sangat berharga. Adanya krisis ini menyebabkan maraknya kriminal dan gerakan pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Barona (Willem Bevers) dari golongan rakyat kecil. Parlemen dan Presiden Indonesia ada dalam cengkeraman partai politik korup dan jahat bernama Piranas yang membuat keadaan makin tidak terkendali. Piranas lewat elite-elite oligarkisnya berusaha memanfaatkan keadaan global yang sedang memanas dan kacau tersebut demi keuntungan politik mereka dan memonopoli distribusi pangan di Indonesia.

Seorang eks pasukan komando marinir bernama Angga Saputra (Oka Antara) yang kini juga menjadi anggota parlemen di Piranas ditugaskan untuk menjaga moral dan kepatuhan rakyat Indonesia. Karena pengalaman militernya, Angga ditugaskan Piranas untuk menyusup ke kelompok pemberontak bawah tanah yang menjuluki diri mereka sebagai Reform. Sebagai partai penguasa, Piranas sendiri memiliki alat pengamanan sangat kuat dan canggih, seperti pasukan khusus bernama GERAM dan memiliki markas bernama Piranas Complex dengan penjagaan super ketat di sebuah wilayah khusus dan elit yaitu Jonggol. Saat bertugas, Angga tiba-tiba disergap dan ditawan oleh kelompok Reform. Ketika ditawan, Angga bertemu kembali dengan Sari Nirmala (Julie Estelle), tunangannya yang dikiranya sudah meninggal namun kini tergabung dalam Reform. Angga akhirnya mengetahui bahwa Piranas telah membohongi dan memanipulasi rakyat lewat cara-cara kotor, mengekspor bahan makanan ke luar negeri demi keuntungan sepihak dan mengorbankan kesejahteraan rakyat. Ketika markas Reform diserbu tentara bayaran Piranas yang dipimpin pembunuh misterius yang berteknologi tinggi (Godfred Orindeod), Angga memilih untuk melarikan diri dan menyelamatkan Sari beserta orang-orang lainnya. Kini diburu oleh tentara bayaran Piranas sebagai pengkhianat, Angga kembali menjalin hubungan dengan Sari dan mengetahui bahwa ternyata Angga mempunyai seorang putri dari Sari. Demi melindungi Sari dan putrinya, Angga mengumpulkan empat mantan rekan tim komando lamanya yaitu Oggi (Verdi Solaiman), Bara (Rio Dewanto), Ethan (Mike Lewis), Tino (Arifin Putra), ditambah seorang pemburu misterius bernama Spec (Chicco Jerikho). Mereka berenam bekerja sama untuk membongkar rencana jahat kelompok Piranas yang berusaha mengendalikan rakyat Indonesia dengan kemiskinan dan kelaparan.

Pemeran

sunting

Produksi

sunting

Proyek Foxtrot Six sudah dimulai pada 2015. Namun, proses syuting baru dilakukan pada 2017.[3] Foxtrot Six ini merupakan film laga Indonesia pertama yang didukung teknologi pencitraan hasil komputer (CGI) penuh. Penggunaan CGI ini diharapkan bisa memberi hasil visual yang menarik. Tak tanggung tanggung, visual efek dan CGI untuk film ini ditangani atau dikerjakan langsung oleh Andrew Juano yang sukses dengan beberapa film seperti The Walking Dead serta Life of Pi.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ Pangerang, Andi Muttya Keteng (9 Agustus 2018). Ati Kamil, Ati, ed. "Meski Dibintangi Artis-artis peran Indonesia, Film Foxtrot Six Berbahasa Inggris". Kompas.com. kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal 16 Januari 2019. 
  2. ^ Oktaviani Wahyu Widayanti (25 Desember 2019). Miftah, ed. "Sinopsis Film Foxtrot Six di Movievaganza Trans 7 Malam Ini, Perjuangan Oka Antara Cs Lawan Piranas". Tribunnews.com. tribunnews.com. Diakses tanggal 29 Januari 2020. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b Setiawan, Tri Susanto (24 September 2018). Ati Kamil, Ati, ed. "Enam Karakter dan Pemain Utama Film Foxtrot Six Diumumkan". Kompas.com. kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal 16 Januari 2019. 
  4. ^ Thomas Manggala (6 Desember 2018). "Foxtrot Six, Film Action Indonesia Rasa Hollywood". Sindonews.com. sindonews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-16. Diakses tanggal 16 Januari 2019. 

Pranala luar

sunting