Fotografi Kirlian atau fotografi lucutan korona adalah suatu jenis fotografi yang memanfaatkan arus listrik dalam tegangan tinggi dan frekuensi tinggi. Penyelidikan awal mengenai fotografi Kirlian diadakan oleh Yakub Yodko Narkevitch pada tahun 1890 tetapi menghilang akibat Revolusi Rusia dan ditemukan kembali oleh Semyon Kirlian pada tahun 1939. Pengambilan gambar pada fotografi Kirlian tidak menggunakan sumber cahaya tetapi menghasilkan gambar dengan pola lucutan korona tertentu di sekitar objek makhluk hidup.

Pemerintah Uni Soviet merahasiakan penemuan fotografi Kirlian hingga tahun 1960. Setelah itu, penemuan ini diterbitkan sebagai sebuah laporan ilmiah yang kemudian berpengaruh bagi kalangan peneliti dan cenayang di dunia. Para peneliti menjadikan penemuan fotografi Kirlian sebagai bukti keberadaan medan energi bio, sedangkan para cenayang menjadikannya bukti keberadaan aura yang diamati dengan persepsi tingkat tinggi.

Penemuan

sunting

Pada tahun 1890, seorang bangsawan Polandia yang bernama Yakub Yodko Narkevitch mengadakan penyelidikan tentang fotografi yang tidak mengandalkan cahaya. Ia menemukan suatu teknik fotografi dengan memanfaatkan tenaga listrik dengan tegangan tinggi dan frekuensi tinggi. Penemuannya mampu memotret suatu pancaran energi yang muncul dari makhluk hidup.[1] Namun penemuan Yakub Yodko Narkevitch menghilang akibat terjadinya Revolusi Rusia. Pada tahun 1939, penemuan Yakub Yodko Narkevitch ditemukan kembali secara tidak sengaja oleh Semyon Kirlian. Ia mengamati bahwa teknik fotografi ini mampu memancarkan energi dari suatu spesimen biologis menuju ke film. Hasi lnya tampak sebuah pola cahaya yang berbentuk aneh di sekitar spesimen. Pola ini merupakan energi yang tampak sebagai lucutan korona tanpa adanya sumber cahaya sama sekali. Teknik fotografi ini kemudian dikenal sebagai fotografi Kirlian.[2]

Pengambilan gambar

sunting

Pengambilan gambar pada fotografi Kirlian tidak menggunakan kamera. Alat yang digunakan adalah pelat khusus yang dialiri arus listrik dengan tegangan listrik yang sangat tinggi nilainya. Sumber arus listrik ialah transformator Tesla. Bagian tubuh atau benda yang akan diambil gambarnya hanya yang dapat tertempel ke pelat potret. Sehingga pengambilan foto pada fotografi Kirlian tidak memungkinkan untuk menampakkan seluruh bagian tubuh. Penangkapan gambar kemudian akan dicetak ke film.[3]

Penampakan

sunting

Fotografi Kirlian mampu menampakkan aura yang dimiliki oleh manusia. Aura ini adalah medan energi yang terdapat pada manusia. Penampakan jejak energi asecara utuh dapat terlihat melalui fotografi Kirlian pada kaki manusia yang baru saja telah diamputasi.[4] Hasil dari fotografi Kirlian juga dapat dilihat misalnya pada potret telapak tangan atau daun dari suatu tumbuhan. Pancaran aura yang merupakan energi pada makhluk hidup tampak setelah beberapa detik sejak bagian tubuh ditempelkan pada pelat potret.[5]

Pengaruh

sunting

Fotografi Kirlian tetap dirahasiakan penemuannya oleh Pemerintah Uni Soviet hingga tahun 1960. Penamaannya ketika itu adalah fotografi lucutan korona. Setelah itu, Semyon Kirlian dan istrinya yang bernama Valentina menerbitkan laporan ilmiah mengenai fotografi Kirlian. Di dalam laporan dinyatakan bahwa lucutan korona yang tampak pada hasil pengambilan gambar merupakan bukti ilmiah dari keberadaan medan energi bio. Pelaporan atas penemuan ini kemudian ditanggapi oleh para peneliti di dunia dan para cenayang. Para peneliti kemudian menemukan bahwa pancaran energi pada tiap makluk hidup berbeda-beda berdasarkan sumber energinya. Sementara para cenayang menjadikan penemuan ini sebagai bukti pendukung atas kemampuan pengamatan mereka menggunakan persepsi tingkat tinggi.[2]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Handoyo 2005, hlm. 69.
  2. ^ a b Handoyo 2005, hlm. 70.
  3. ^ Effendi, Irmansyah (2005). Rei Ki 2: Pemantapan dan +emanfaatan dalam Hidup Sehari-hari. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 133. ISBN 979-655-346-5. 
  4. ^ Zazuli, Mohammad (2014). Rahasia Menarik Keberuntungan. Jakarta: Elex Media Komputindo. hlm. 21. ISBN 978-602-02-5266-7. 
  5. ^ Pilkington, J. M., dan Diagram Group (1995). Yuwono, Lilian, ed. Misteri Daya Pikir Anda. Diterjemahkan oleh A. Hadyana P. Jakarta: Arcan. hlm. 16. ISBN 979-431-251-7. 

Daftar pustaka

sunting