Florian Mayer
Florian Mayer (lahir 5 Oktober 1983) adalah pemain tenis profesional asal Jerman. Ia bermain di ATP World Tour dan Challenger. Ia telah memenangkan sembilan gelar Challenger, yang membantunya tetap berada di posisi 50 besar peringkat ATP.
Kebangsaan | Jerman |
---|---|
Tempat tinggal | Bayreuth, Jerman |
Lahir | 5 Oktober 1983 Bayreuth, Jerman Barat |
Tinggi | 190 m (623 ft 4 in) |
Berat | 81 kg (179 pon; 12,8 st) |
Memulai pro | 2001 |
Tipe pemain | Tangan kanan (backhand dua tangan) |
Total hadiah | $3,362,389 |
Tunggal | |
Rekor (M–K) | 157–150 |
Gelar | 1 |
Peringkat tertinggi | No. 18 (6 Juni 2011) |
Peringkat saat ini | No. 23 (21 November 2011) |
Hasil terbaik di Grand Slam (tunggal) | |
Australia Terbuka | P3 (2007, 2010) |
Prancis Terbuka | P2 (2004, 2011) |
Wimbledon | PF (2004) |
AS Terbuka | P3 (2011) |
Ganda | |
Rekor (M–K) | 31–57 |
Gelar | 0 |
Peringkat tertinggi | No. 62 (26 September 2011) |
Peringkat saat ini | No. 62 (21 November 2011) |
Statistik terbaru dimutakhir pada 21 November 2011. |
Mayer mencapai peringkat tertingginya, ke-18, pada 6 Juni 2011. Juga, pada tahun 2011, Mayer memenangi satu gelar ATP setelah empat kali kalah di babak final.
Pada Kejuaraan Wimbledon, Mayer pernah mencapai perempatfinal, dan hasil tersebut merupakan hasil terbaiknya di ajang Grand Slam. Ia mendapatkan penghargaan Pendatang Baru Terbaik pada tahun 2004.
Mayer diketahui sebagai pemain yang memiliki cara bermain tidak lazim. Ia memiliki ayunan panjang pada pukulan forehand dan backhand dan menggunakan banyak irisan berbeda pada backhandnya. Ia juga terkenal dengan backhand dropshot melompatnya yang harus membuat lawannya waspada dengan kaki belakangnya.
Karier
sunting2009
suntingFlorian sembuh dari cedera dan melaju ke babak final Nouméa Challenger, tetapi dikalahkan Brendan Evans. Kemudian, Mayer lolos ke babak utama Australia Terbuka dengan mengalahkakn Sergei Bubka, Blaž Kavčič dan Amer Delic. Kemudian, ia mengalahkan Lamine Ouahab di putaran pertama, dan dikalahkan Juan Martín del Potro di putaran kedua.
Kemudian, ia bermain di beberapa turnamen Challenger, seperti turnamen-turnamen di Heilbronn (Jerman), Wolfsburg (Jerman), Bergamo (Italia), Bangkok (Thailand), Napoli (Italia), Sofia (Bulgaria), Ostrava (Republik Ceko), Busan (Korea Selatan), Karlsruhe (Jerman), Furth (Jerman), dan Braunschweig (Jerman), sebelum mengikuti Hamburg Masters. Hasil terbaiknya adalah menjadi juara di Bangkok, setelah mengalahkan petenis tuan rumah Danai Udomchoke dengan skor 7–5, 6–2,[1] dan juara di Karlsruhe setelah mengalahkan sesama petenis Jerman Dustin Brown dengan skor 6–2, 6–4.[1]
Selanjutnya, di Hamburg, Mayer mengalahkan Rainer Schüttler dengan skor 6–7(3), 6–3, 6–3, sebelum dikalahkan David Ferrer dengan skor 3–6, 2–6 di putaran kedua.[1]
Lalu, ia bermain di beberapa turnamen Challenger seperti di Tampere (Finlandia), Istanbul (Turki), Freudenstadt (Jerman), Szczecin (Polandia), sebelum kembali lagi ke Bangkok mengikuti turnamen seri 250 ATP World Tour.[1] Ia mencapai babak final di Istanbul, tetapi dikalahkan Illya Marchenko dengan skor 4–6, 4–6,[1] dan mencapai semifinal di Tampere dan Freudenstadt.[1]
Di Bangkok, Mayer harus melalui tahap kualifikasi. Mendapatkan bye di putaran pertama kualifikasi, ia harus berhadapan dengan petenis Jepang Tatsuma Ito dan berakhir dengan kemenangan 6–3, 6–2.[1] Pada akhirnya, ia melaju ke babak utama setelah mengalahkan Donald Young 6–2, 6–4.[1] Perjalanannya terhenti setelah dikalahkan Marco Chiudinelli di putaran pertama babak utama, dengan skor 3–6, 3–6.[1]
Kemudian, Mayer bermain di turnamen seri 500 ATP World Tour di Beijing, Tiongkok. Ia harus melalui dua tahap kualifikasi untuk melaju ke babak utama. Di putaran pertama kualifikasi, ia harus berhadapan dengan Michael Yani dan berakhir dengan kemenangan 7–6(1), 6–4.[1] Di putaran kedua, lawannya Sebastien de Chaunac memutuskan berhenti saat skor masih 4–1 di set pertama, yang mengartikan Mayer melaju ke babak utama.[1] Setelah lolos ke babak utama, ia langsung dikalahkan James Blake di putaran pertama, dengan skor 3–6, 6–3, 3–6.[1]
Turnamen selanjutnya adalah turnamen ATP World Tour Masters 1000 di Shanghai. Mayer tetap harus menjalani tahap kualifikasi. Putaran pertama, ia berhasil mengalahkan petenis tuan rumah Di Wu dengan skor 6–0, 6–2.[1] Kemudian, ia mengalahkan petenis Israel Noam Okun dengan skor 6–3, 6–4 untuk memuluskan langkahnya melaju ke babak utama.[1] Saat berlaga di babak utama, secara mengejutkan Mayer mengalahkan sesama petenis Jerman Philipp Petzschner dengan skor 6–3, 6–2 di putaran pertama.[1] Kemudian, di putaran kedua, ia harus takluk di tangan Tommy Robredo dengan skor 6–4, 6–7(10), 4–6.[1] Setelah itu, di turnamen seri 250 ATP World Tour di St. Petersburg, ia kalah melawan petenis Latvia, Ernests Gulbis dengan skor 3–6, 6–7(3) di putaran pertama.[1]
Mayer menutup musim 2009 dengan bermain di sisa dua Challenger, Jersey kedua (Britania Raya) dan Salzburg (Austria), dengan sama-sama tereliminasi di putaran kedua, secara berturut-turut dikalahkan Tobias Kamke dan Karol Beck dengan skor 3–6, 4–6 dan 4–6, 7–6(6), 6–7(2).[1]
2010
suntingSebelum berlaga di Australia Terbuka, Mayer memenangkan satu gelar Challenger, tepatnya di Kaledonia Baru, setelah mengalahkan petenis Italia, Flavio Cipolla 6–3, 6–0 di babak final.[2] Di Australia Terbuka, ia mengalahkan masing-masing Philipp Petzschner dan Viktor Troicki di dua putaran pertama, sebelum dikalahkan Juan Martín del Potro di putaran ketiga dalam empat set.
Kemudian, ia bermain di beberapa turnamen, seperti turnamen seri 500 ATP World Tour di Rotterdam, turnamen seri 250 di Delray Beach, beberapa turnamen Masters 1000, dan turnamen-turnamen Challenger. Hasil terbaiknya justru diraih di turnamen Challenger, ketika ia menang di Sunrise, Florida, Amerika Serikat.[2] Ia mengalahkan Gilles Simon di babak final dengan skor 6–4, 6–4.[2] Di turnamen Masters 1000, masing-masing di Indian Wells dan Miami, ia dikalahkan Evgeny Korolev (di putaran pertama) dan Philipp Kohlschreiber (di putaran kedua). Ia juga mencapai babak final di sebuah turnamen challenger di Roma, dikalahkan Federico del Bonis 4–6, 3–6.[2]
Di Kejuaraan Wimbledon, ia menang mengejutkan dengan mengalahkan unggulan kesebelas Marin Čilić di putaran pertama tiga set langsung, kemudian mengalahkan Mardy Fish 6–7(2), 6–3, 6–4, 6–4 di putaran kedua, dan di putaran ketiga ia berhenti saat bertanding melawan petenis Taiwan Yen-Hsun Lu, skor saat itu masih 4–6, 4–6, 1–2.[2] Ia juga melaju ke babak perempatfinal MercedesCup, dikalahkan Gaël Monfils, dan mencapai babak semifinal di Hamburg ketika harus takluk di tangan juara Andrey Golubev.[2] Kemudian, di Shanghai Rolex Masters, ia menang atas Kevin Anderson dan Mikhail Youzhny di dua putaran awal, sebelum dikalahkan Jo-Wilfried Tsonga di putaran ketiga. Mayer juga mencapai putaran final Stockholm Open, setelah mengalahkan Jarkko Nieminen di pertandingan semifinal yang ketat dan ia juga menyimpan poin pertandingan. Untuk mencapai babak final, ia juga mengalahkan unggulan kelima Robin Söderling dan perempatfinalis Kejuaraan Wimbledon dua kali, Feliciano López.[2] Di babak final, ia harus takluk di tangan Roger Federer dengan skor 4–6, 3–6.[2]
Di samping itu, ia juga mewakili Jerman di Piala Davis, masing-masing mengalahkan Izak van der Merwe dengan skor 6–3, 3–6, 6–1, 7–6(6) dan Rik de Voest dengan skor 6–3, 6–7(8), 6–2 di Pertandingan Penentuan Grup Dunia.[2] Mayer menutup musim 2010 dengan kekalahan beruntun di putaran pertama, masing-masing di turnamen seri 250 di Wina (Austria) dan seri 500 di Basel (Swiss),[2] dan jumlah menang-kalah 23–18 beserta jumlah hadiah uang $513,955.
2011
suntingMayer memulai musim 2011 dengan cara yang sedikit berbeda. Dalam persiapannya menuju Australia Terbuka, ia mencapai perempatfinal Brisbane International dan semifinal Medibank International di Sydney, Australia. Pada penyelenggaraan Australia Terbuka 2011 di Melbourne, secara mengejutkan Mayer mengalahkan finalis Doha Nikolay Davydenko dalam empat set, kemudian dikalahkan Kei Nishikori di putaran kedua.[3] Dua minggu setelahnya, ia kembali mencapai babak semifinal, kali ini di Zagreb. Untuk mencapai babak semifinal, ia mengalahkan unggulan teratas Marin Čilić 6–3, 6-4, dan di babak semifinal, ia dikalahkan oleh rekan senegaranya Michael Berrer. Dengan hasil ini, ia merupakan petenis peringkat pertama Jerman di Peringkat ATP.
Kemudian, Mayer bermain di beberapa turnamen dan mendapatkan hasil yang beragam. Ia dikalahkan Novak Djokovic pada perempatfinal sebuah turnamen di Dubai,[3] kemudian saat mewakili Jerman di Piala Davis, ia dikalahkan Marin Čilić dengan lima set di pertandingan tunggal (Jerman melawan Kroasia di Piala Davis), lalu takluk di tangan Andrey Golubev dua set langsung di Indian Wells, kemudian mencapai putaran keempat Miami Masters sebelum dikalahkan Tomas Berdych dengan skor 3–6, 6–2, 6–7(4), dan di Monte Carlo harus bertekuk lutut melawan petenis Portugal Frederico Gil,[3] sampai akhirnya mencapai babak final BMW Open di Munich, ketika kalah melawan Nikolay Davydenko 3–6, 6–3, 1–6. Kemudian, cedera membuatnya takluk di tangan Thomaz Bellucci saat ia memutuskan berhenti di putaran kedua Mutua Madrid Open (sebelumnya mengalahkan Viktor Troicki tiga set).[3]
Di Kejuaraan Beregu Dunia, ia membawa Jerman menjadi juara turnamen. Di babak penyisihan grup, ia mengalahkan Viktor Troicki 6-2, 6–2, dan Marcel Granollers 4–6, 6–4, 6–2, dan membawa Jerman menjadi pemuncak klasemen penyisihan grup. Kemudian, di babak final, ia mengalahkan Juan Mónaco asal Argentina 7–6(4), 6–0 untuk membawa Jerman menjadi juara.[3]
Setelah itu, di Prancis Terbuka, ia harus bertanding secara ketat. Di putaran pertama, ia mengalahkan Igor Kunitsyn empat set, sebelum dikalahkan Alejandro Falla dengan empat set pula.[3] Di Halle, ia berhasil mencapai babak perempatfinal setelah kalah melawan Gaël Monfils 4–6, 4–6,[3] sebelum kembali tereliminasi di putaran kedua Kejuaraan Wimbledon.[3] Kemudian, Mayer kembali lagi mewakili Jerman di Piala Davis 2011, kali ini berhadapan dengan Prancis di perempatfinal Grup Dunia. Ia bertekuk lutut di tangan Richard Gasquet pada pertandingan tunggal, dengan skor ketat 6–4, 6–4, 5–7, 3–6, 3–6.[3]
Selanjutnya, ia mencapai perempatfinal di Hamburg sebelum tereliminasi di putaran pertama dua turnamen Masters 1000, di Montreal dan Cincinnati secara berurutan.[3] Di AS Terbuka, ia berhasil mengalahkan Adrian Mannarino dan Jean-Rene Lisnard di dua putaran awal, sebelum takluk di tangan David Ferrer 1–6, 2–6, 6–7(2).[3] Ia memenangkan turnamen ATP pertamanya di Bukares setelah mengalahkan Pablo Andújar 6–3, 6–1 di babak final.[3] Sebelum menutup musim dengan kekalahan di putaran kedua BNP Paribas Masters, ia terlebih dahulu tersisih di putaran kedua Beijing (di sini ia mengalahkan petenis nomor dua Rafael Nadal 7–6, 6–3 di putaran ketiga) dan perempatfinal Shanghai Rolex Masters dan Basel.[3]
Prestasi
suntingTunggal
sunting
Juara Challenger (9)sunting
Garis waktu penampilansunting
Menang turnamen, atau mencapai babak Final, Semifinal, Perempatfinal, Putaran 4, 3, 2, 1, bermain di Penyisihan Grup atau kalah di Putaran ke-3, 2, 1 kualifikasi. Absen dari turnamen atau berpartisipasi di turnamen beregu, bermain di Piala Davis Grup Zona (dengan tanda angka) atau Pertandingan Penentuan, meraih medali perak atau perunggu di Olimpiade. Yang terakhir untuk turnamen Masters Series/1000 yang turun kelas (bukan Masters Series). Tunggalsunting
Referensisunting
Pranala luarsunting
|