Ferdinand de Lesseps

Ferdinand Marie, vicomte de Lesseps (19 November 1805 – 7 Desember 1894) merupakan tokoh pembuat Terusan Suez yang lahir dari keluarga yang terkenal pengabdiannya pada negara. Tidak heran kalau de Lesseps pun disekolahkan dengan biaya negara. Selepas pendidikan di usia 18 tahun, ia belajar bahasa selama 2 tahun, dalam rangka mempersiapkan karier diplomatiknya.

Ferdinand de Lesseps

Di saat Prancis sedang melakukan ekspansi ke daerah-daerah Afrika Utara, awalnya de Lesseps ditempatkan di Lisabon, kemudian Tunisia lalu Aljazair. Dari Aljazair ia ditempatkan sebagai konsul di Mesir antara 1833-1837. Di sana ia banyak belajar pengetahuan bahasa maupun dialeknya. Kemudian ditunjuk menjadi duta besar di Madrid. Setelah itu karier politiknya berantakan akibat banyaknya intrik.

Kemudian ia memilih menjadi petani. Untuk mengarahkan Laut Tengah ke arah Laut Merah, memang sudah lama menjadi bahan pemikiran sejak zaman pemerintahan Ramses II.

Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte juga sudah punya rencana untuk membangun kanal bagi kapal-kapal yang akan keluar ke laut lepas, tetapi tak seorangpun yang bisa mewujudkannya. Baru tahun 1854 Said Pasha, raja muda Mesir memperimbangkan kemungkinan untuk membangun kanal. Pasha sudah mengenal de Lesseps dengan baik ketika ia bertugas di Mesir dulu dan merasa temannya mampu membangun kanal itu. Ferdinand de Lesseps memang berhasil melakukan itu.

Terusan Suez resmi dibuka 17 November 1869 dengan pesta besar. Ferdinand de Lesseps dipuja bagai pahlawan oleh seluruh negara Eropa. Prancis bahkan sampai memberikan kehormatan tertinggi dengan mengangkatnya sebagai anggota Académie française.

12 tahun kemudian di usia 73, de Lesseps kembali menarik perhatian dunia dengan usahanya membangun Terusan Panama. Namun, setelah 10 tahun proyek ini tidak bisa lagi diteruskan. 10.000 orang Prancis merasa ditipunya, 22.000 pekerja tewas akibat demam kuning, dan salah satu bagian kanal runtuh akibat longsoran tanah liat di musim penghujan.

Akibatnya tahun 1888 proyek pembuatan Terusan Panama pimpinan de Lesseps itu dinyatakan gagal. de Lesseps diseret ke pengadilan karena dituduh menyelewengkan dana dari masyarakat, dan dihukum penjara 5 tahun.

Kematian

sunting

de Lesseps melewati sisa hidupnya selama 6 tahun di atas kursi malas, kesehatan tubuhnya merosot drastis dan mentalnya terganggu. Bacaan kesukaannya hanya surat kabar terbitan sebelum tahun 1888, sampai ia meninggal 7 Desember 1894. Hari-hari terakhirnya hanya dipenuhi dengan kenangan hari bersejarah, prosesi kapal-kapal yang berlayar pada hari pembukaan Terusan Suez.

Didahului oleh:
Henri Martin
Kursi 38 Akademi Prancis
1884-1894
Diteruskan oleh:
Anatole France