Eyes on the solar system


Eyes on the solar system adalah aplikasi penjelajah tata surya berbasis web yang dikembangkan oleh NASA Jet Propulsion Laboratory, California Institute of Technology. [1] [2] [3] [4] Aplikasi ini dapat diakses oleh khalayak umum dengan mudah dan gratis. Eyes on the Solar System menampilkan interface yang memadukan teknologi video game dan data-data yang dimiliki NASA. Melalui aplikasi ini khalayak tidak hanya disuguhi berbagai benda angkasa dalam sistem tata surya seperti matahari, planet, satelit, komet, bintang dan asteroid, lebih dari itu khalayak diajak berpetualang ke berbagai wilayah di ruang angkasa dengan mengikuti misi ruang angkasa yang dilakukan NASA secara real time.[5] [6] [7]

Solar System

Tujuan penciptaan eyes on the solar system sunting

 
Logo NASA
 
Logo JPL

Eyes on The Solar System dikembangkan sebagai bentuk komitmen NASA untuk membagikan pengetahuan kepada siapa saja. Melalui aplikasi ini diharapkan masyarakat luas dapat lebih memahami kompleksitas misi ruang angkasa. Pengembangnya adalah NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL),California Institute of Technology, sebuah lembaga penelitian yang didanai pemerintah federal dan NASA. Fungsi utama dari lembaga penelitian ini adalah pengembangan dan pengoperasian pesawat ruang angkasa robotik untuk ekspedisi ke planet-planet, penelitian sistem orbit bumi, termasuk melaksanakan misi astronomi termasuk operasi Deep Space Network dari NASA. Eyes on the solar system dalam format beta telah dipresentasikan dalam konferensi ilmu pengetahuan, yaitu Southwest Interactive Conference di Austin, Texas 2011. [8]

Video game interaktif ruang angkasa sunting

Eyes on the solar system merupakan video game interaktif dengan genre space game video (video game ruang angkasa). Video game adalah berbagai bentuk permainan dengan stimulus visual dan audio yang dioperasikan melalui media digital, video game pada umumnya berbentuk software pada sistem digital seperti komputer dan telepon seluler atau software untuk sistem permainan khusus/platform (Grant & Meadow, 2010: 202) [9]

Kompabilitas sunting

Platform sunting

Eyes on the Solar System menggunakan Unity 3D yang memungkinkan cross platform. Kompabilitas lintas platform memungkinkan aplikasi ini bekerja baik dalam kondisi apapun. Sementara ini Eyes on the Solar System hanya dapat dioperasikan dalam sistem Windows dan Mac OS, karena saat ini Unity 3D plug in tidak dapat dioperasikan dalam sistem Linux.

Browser sunting

Eyes on the Solar System tidak menggunakan JavaScript untuk keperluan download gambar atau adegan yang ada karenanya penggunaan aplikasi ini sangat tergantung pada browser yang digunakan. Aplikasi ini mempunyai kompatibilitas terbaik dengan Firefox. Selain itu aplikasi ini juga dapat bekerja pada Internet Explorer dan Safari dalam Mac dan PC. Aplikasi ini juga sedang dikembangkan agar dapat bekerja baik pada Chrome untuk Mac OS X.

Pengembangan sunting

Eyes on the Solar System telah mengalami beberapa pengembangan beberapa waktu terakhir. Beberapa pengembangan terakhir dari aplikasi penjelajah tata surya ini adalah penambahan model pesawat ruang angkasa, penambahan sprites pada orbit-orbit bumi yang sebelumnya tidak terjangkau, penambahan Messenger MOI (Mercury Orbit Insertion) yang dapat memberikan pengalaman menjelajah orbit planet Merkurius dengan pesawat ruang angkasa, perbaikan pada petunjuk untuk misi Mars berikut penambahan lintasan orbit, serta penambahan model ulysses, Juno dan New Horizons. Pengembangan selanjutnya dari aplikasi ini adalah penambahan model pesawat ruang angkasa seperti Phoenix (cruise), Mars Exploration Rovers (cruise), Mars Science Laboratory (cruise), Mars Odyssey, dan Mars Express.

Akurasi sunting

 
Aplikasi 3D

Eyes on the Solar System diciptakan untuk memvisualisasikan sistem tata surya. Sekalipun cukup akurat untuk melihat bintang yang kecil tetapi tidak dapat dipergunakan untuk keperluan ilmiah di bidang astronomi. Keakuratan visualisasi sangat bergantung pada objek. Data-data mengenai objek ruang angkasa yang divisualisasikan diolah sehingga kompatibel untuk web streaming. Dalam proses tersebut terdapat kemungkinan ketidakakuratan. Ketidakakuratan untuk setiap objek sangat tergantung pada sumber data yang ada.

Cara penggunaan sunting

Untuk menggunakan Eyes on the Solar System, khalayak dapat mengunduh plug in yang tersedia gratis melalui alamat http://solarsystem.nasa.gov/eyes/ Diarsipkan 2016-12-06 di Wayback Machine., selanjutnya khalayak langsung dapat menjalankan aplikasi penjelajah tata surya ini. Dengan menggunakan keyboard dan mouse khalayak dapat menjelajah ruang angkasa dan bereksplorasi ke berbagai wilayah ruang angkasa. Khalayak bebas memilih benda ruang angkasa yang akan dieksplorasi termasuk memilih misi antariksa yang pernah dilakukan NASA secara real time. Selain itu khalayak dapat melakukan perjalanan melintasi waktu karena terdapat fasilitas pemutar waktu. Hal ini dimungkinkan karena aplikasi ini menyimpan data tentang misi antarariksa NASA sejak tahun 1950 hingga tahun 2050. Durasi perjalanan dapat dipercepat atau diperlambat sesuai keinginan khalayak. Sebagai contoh khalayak dapat ikut serta dalam misi antarariksa menuju planet Jupiter dengan pesawat antariksa Juno yang dimulai 5 Agustus 2011 hingga lima tahun berikutnya hanya dalam hitungan detik. Terdapat puluhan kontrol dan serangkaian pop up menu yang dilengkapi tutorial mengenai penggunaannya. Khalayak dapat memilih format 2D atau 3D. Untuk format 3D khalayak memerlukan kacamata khusus.Untuk memperbaharui fitur-fitur Eyes on the solar system pengguna dapat mengakses http://twitter.com/NASA_Eyes Diarsipkan 2023-03-21 di Wayback Machine..

Keunggulan dan kekurangan sunting

Eyes on the solar system mempunyai beberapa keunggulan antara lain aplikasi mudah didapat dengan cara mengunduh ke situs NASA secara cuma-cuma, peralatan yang dibutuhkan hanya seperangkat komputer dengan browser yang kompatibel dengan aplikasi, aplikasi ini mampu menyajikan pengalaman menjelajah ruang angkasa secara real time, banyaknya pilihan menu dilengkapi tutorial yang mempermudah khalayak menggunakannya, misi-misi ruang angkasa yang terdapat di dalam aplikasi merupakan misi ruang angkasa sesungguhnya berdasarkan data-data NASA, dapat digunakan sebagai media pembelajaran sistem tata surya secara mandiri maupun berkelompok, baik informal maupun formal sebagai media bantu pembelajaran tata surya di sekolah-sekolah. Kekurangan dari aplikasi ini adalah belum dapat dioperasikan dalam sistem Linux, tidak menggunakan javascript untuk keperluan download gambar dan adegan sehingga penggunaannya bergantung pada browser, serta belum dapat digunakan untuk tujuan ilmiah di bidang astronomi.

Eyes on the solar system sebagai ekstensi manusia di ruang angkasa sunting

Eyes on the Solar System sebagai produk teknologi digital merupakan ekstensi pancaindra manusia di ruang angkasa. McLuhan dalam bukunya Understanding Media, the extention of man menyatakan bahwa penggunaan media apapun itu sebagai perpanjangan pancaindra manusia (extension of man) membentuk pola keterhubungan antar manusia dan keterhubungan pikiran, dengan kata lain teknologi merupakan perpanjangan kekuatan dan kemampuan manusia. Eyes in the Solar System merupakan perpanjangan pancaindra penggunanya di ruang angkasa sekalipun penggunanya tidak berprofesi sebagai astronaut. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya menjelajah tidak hanya bumi tempat mereka berpijak tetapi juga ke berbagai planet lain dengan tetap duduk di depan layar komputer, laptop atau IPad nya.Game apapun bentuknya, tak berbeda dengan media komunikasi, merupakan ekstensi dari individu maupun kelompok yang memberikan efek tertentu pada individu atau kelompok yang memainkannya (McLuhan, 1997: 242)[10] Game sebagai media komunikasi terus-menerus berevolusi seiring dengan perkembangan teknolgi digital. Game yang dulunya punya banyak keterbatasan, berkat teknologi digital semakin diperkaya dengan fasilitas yang membuat game semakin interaktif. Game yang sedianya merupakan media massa semakin mirip media komunikasi personal karena sifat interaktifnya, hal ini seperti dikonsepkan teori Media Richness. Pengguna Eyes on the solar system ketika memainkan video game ini seolah berkomunikasi langsung dengan seseorang yang memandu melalui fasilitas tutorial yang menjadi 'someone to go with', seorang teman seperjalanan yang siap bercerita banyak hal tentang isi ruang angkasa. Semakin berkembanganya game bergenre space game merupakan bukti karakter manusia yang tidak pernah puas. Teknologi diupayakan untuk mempermudah hidup manusia yang tak pernah luput dari proses komunikasi, salah satunya melalui media game. Munculnya Eyes on the solar system berikut rencana pengembangan selanjutnya adalah bukti bahwa media game pun terus berubah sesuai kebutuhan manusia penggunanya, seperti dikonsepkan dalam teori Media Sincronity.

Eyes on the solar system sebagai media pembelajaran tata surya sunting

Eyes on the solar System dapat menjadi media alternatif untuk pembelajaran sistem tata surya bagi khalayak umum secara informal maupun formal. Sistem tata surya merupakan salah satu pengetahuan alam yang relatif sulit dijelaskan tanpa menggunakan bantuan media. Melalui media inilah pengetahuan tentang sistem tata surya yang semula hanya difahami para astronom tersebar luas kepada khalayak luas. Media pembelajaran tata surya pun mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi, mulai dari media pembelajaran tata surya yang menggunakan teknologi analog hingga digital.

Jenis media pembelajaran tata surya sunting

Media pembelajaran tata surya analog sunting

Media pembelajaran tata surya analog adalah alat bantu pembelajaran tata surya yang menggunakan teknologi analog yang masih manual sifatnya.

Media cetak sunting
 
The Solar System

Pada mulanya sistem tata surya diajarkan melalui teks dan gambar yang terdapat dalam buku maupun poster bergambar sistem tata surya yang memungkinkan gambaran tata surya yang lebih besar. Keterbatasan media pembelajaran tata surya dalam format cetak adalah dimensi serta gerak. Khalayak yang belajar hanya dapat membayangkan objek ruang angkasa melalui gambar serta data-data yang rumit seperti jarak antar benda ruang angkasa, perbedaan waktu ruang angkasa dan bumi dan sebagainya yang tidak mudah untuk diingat. Selain itu pergerakan benda-benda ruang angkasa seperti rotasi dan revolusi, pun tidak dapat digambarkan dengan baik

Alat peraga sunting
Berkas:Model-tata-surya.jpg
Model Tata Surya

Media pembelajaran sistem tata surya analog lainnya adalah alat peraga berupa model sistem tata surya. Model tata surya merupakan representasi sederhana dari sistem tata surya. Pada umumnya digunakan untuk membantu mempermudah pemahaman mengenai sistem tata surya yang terdapat dalam buku. Model tata surya dapat menggambarkan perbandingan ukuran planet-planet serta jarak antar planet, namun belum dapat menggambarkan pergerakan benda-benda ruang angkasa tersebut secara real time. Selain itu model ini hanya menjelaskan sebagian kecil dari benda ruang angkasa yang ada, karena tidak menyertakan model komet, satelit dan asteroid.

Video analog sunting

Media pembelajaran sistem tata surya dalam format video yang memadukan unsur visual dan audio. Rangkaian gambar bergerak disusun dari foto-foto atau footage video yang dirangkai dalam proses editing analog. Penjelasan visualisasi diberikan melalui narasi yang dibacakan oleh narator. Musik dan sound effect digunakan untuk membangun suasana. Media pembelajaran ini lebih menarik karena pergerakan benda-benda ruang angkasa sudah digambarkan secara sederhana.

Media pembelajaran tata surya digital sunting

Media pembelajaran tata surya digital adalah alat bantu pembelajaran sistem tata surya yang menggunakan teknologi digital, dimana data materi pembelajaran tata surya diolah menjadi bilangan biner yang dapat dibaca oleh sistem komputer. Media pembelajaran sistem tata surya digital pada umumnya berupa media audio visual seperti video animasi atau simulator tata surya. Pembelajaran dengan media audio visual mempunyai banyak keunggulan. Dr.Vernom A.Magnesen (1983) menyatakan manusia belajar, 10% dari apa yang dibaca; 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan dengar, 70% dari apa yang dikatakan, 90% dari apa yang dilakukan. Berpijak kepada konsep Vernom, bahwa pembelajaran dengan mempergunakan teknologi audiovisual akan meningkatkan kemamp[uan belajarn sebesar 50%, daripada dengan tanpa mempergunakan media.Contoh media pembelajaran sistem tata surya digital antara lain 3D simulator dan Eyes on the Solar System. [11]

3D Simulator sunting
 
3D Simulator

Aplikasi yang memenghasilkan model sistem tata surya dalam format 3D. Aplikasi ini menyajikan visualisasi matahari, bulan, dan sembilan planet berikut orbitnya. Informasi fisik dari setiap benda angkasa berikut kandungan unsur-unsur kimia yang ditemukan pada benda-benda angkasa pun disajikan dalam media pembelajaran tata surya ini.

Video game interaktif sunting
 
Aplikasi video game berbasis web

Media pembelajaran tata surya jenis ini terhitung sangat baru, bentuknya berupa aplikasi video game berbasis web, seperti Eyes on the Solar System. Kelebihan aplikasi ini dari media pembelajaran sistem tata surya digital yang ada sebelumnya adalah penyajiannya dalam bentuk video game yang sangat interaktif berdasarkan data misi antariksa yang riil. Khalayak penggunanya dapat menikmati petualangan sekaligus belajar sistem tata surya dalam waktu bersamaan dengan hanya duduk di depan layar komputer.

Eyes on the Solar System dalam telaah teori pembelajaran sosial sunting

Albert Bandura dalam teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa proses kognitif sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Manusia belajar satu sama lain melalui observasi, imitasi, dan modeling. Begitu pula dengan teknologi, semakin banyak orang menggunakan teknologi dalam sebuah komunitas maka semakin mudah bagi anggota komunitas itu mempelajari teknologi yang diadopsi kelompoknya. Eyes on the Solar System merupakan media pembelajaran tata surya berbasis web yang dapat diakses secara mudah secara pribadi maupun berkelompok untuk mempermudah pembelajaran sistem tata surya yang sifatnya informal maupun formal. Penggunaannya yang dipandu dengan bahasa asing mengandaikan aplikasi ini dapat dipergunakan oleh pelajar SMP, SMA hingga khalayak umum yang memahami bahasa Inggris dan cara mengoperasikan komputer. Peran opinion leader seperti guru dalam kelompok sangat penting dalam proses penerimaan aplikasi ini sebagai alat bantu pembelajaran, khususnya bagi peserta didik yang masih awam dengan komputer dan internet. Pada kelompok ini perlu ditumbuhkan sense of effifacy berupa keyakinan bahwa mereka dapat mengoperasikan aplikasi ini dengan mudah sehingga mereka dapat menguasai pengetahuan baru mengenai sistem tata surya serta misi-misi ruang angkasa yang dilakukan manusia sambil menikmati petualangan ruang angkasa yang sulit dialami orang awam di dunia nyata.iptu [12]

Referensi sunting

  1. ^ JPL Nasa. (September, 2011). "NASA gives public new internet tool to explore the solar system". Diakses tanggal September 26, 2011.  [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Tudor Vieru. (September 5, 2011). "NASA launches eyes on the solar system". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-18. Diakses tanggal September 26, 2011. 
  3. ^ Brid-Aine Parnell. (2011). "New NASA site offers solar system and time travel". Diakses tanggal September 26, 2011. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ NASA. (2011). "Eyes on the solar system". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-16. Diakses tanggal September 21, 2011. 
  5. ^ Aplikasi Penjelajah Tata Surya dari NASA di Tekno Kompas Diarsipkan 2017-09-19 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 6 September 2011.
  6. ^ Steve Nerlich. (November, 2010). "Eyes On The Solar System". Diakses tanggal September 21, 2011. 
  7. ^ Jennifer Bergen. (September 6, 2011). "Eyes on the Solar System: NASA web app lets you explore space in 3D". Diakses tanggal September 21, 2011. [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ JPL NASA. "Jet Propulsion Laboratory California Istitute of Technology". Diakses tanggal September 21, 2011. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Grant A.E. & Meadows (2010). Communication Technology Update and Fundamentals, Twelfth Edition, Focal Press.
  10. ^ McLuhan (1997). Understanding Media: The Extensions of Man, Routledge
  11. ^ Hidayat Raharja S.Pd. (Juni 27, 2008). "Pemanfaatan teknologi multimedia dalam pembelajaran". Diakses tanggal September 21, 2011. [pranala nonaktif permanen]
  12. ^ Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. New York: W.H. Freeman.
  • Ben Evans,David Michael Harland (2004)

NASA's Voyager missions: exploring the outer solar system and beyond Diarsipkan 2023-07-16 di Wayback Machine.

  • Committee on the Role and Scope of Mission-Enabling Activities in NASA's Space and Earth Science Missions,National Research Council. (2010)

An Enabling Foundation for NASA's Space and Earth Science Missions Diarsipkan 2023-07-16 di Wayback Machine.

  • Marshall McLuhan (2001)

Understanding Media: The extensions of man[pranala nonaktif permanen]

  • Mark J.P. Wolf(2001)

The medium of the video game Diarsipkan 2023-07-16 di Wayback Machine.

  • Albert Bandura (1977)

Social Learning Theory Diarsipkan 2023-07-16 di Wayback Machine.

Pranala luar sunting