Erlkönig (Schubert)

karya yang diciptakan oleh Franz Schubert

"Erlkönig", Op. 1, D 328, adalah Lied yang diciptakan oleh Franz Schubert pada 1815 berdasarkan puisi karya Johann Wolfgang von Goethe dengan nama yang sama.[1] Penyanyi memerankan empat tokoh, yaitu narator, ayah, anak laki-laki, dan "Erlking", makhluk supernatural yang mengejar anak laki-laki tersebut. Setiap tokoh dipertunjukkan dengan tekstur, harmoni, dan ritme yang unik dan berbeda. Sebagai karya yang secara teknik menantang baik bagi penampil (penyanyi) maupun pengiring, "Erlkönig" menjadi populer dan diakui sejak penampilan perdananya pada tahun 1821, serta disebut-sebut sebagia salah satu "komposisi terkemuka abad ke-19".[2][3]

Erlkönig
Lied oleh Franz Schubert
Halaman judul edisi pertama sebagaimana yang dipublikasikan oleh Diabelli pada tahun 1821
KunciG minor
KatalogOp. 1, D 328
Teks"Erlkönig" (Goethe)
Digubah1815 (1815)
Partitur
  • suara
  • piano
Penampilan perdana
Tanggal07 Maret 1821 (1821-03-07)
LokasiWina

Di antara karya Schubert yang paling terkenal, karya ini telah diaransemen oleh berbagai komposer, seperti Franz Liszt (piano solo) dan Heinrich Wilhelm Ernst (biola solo). Sementara itu, Hector Berlioz, Franz Liszt, dan Max Reger telah mengorkestrasi karya ini.

Sejarah sunting

 
Schubert sekitar tahun 1814, dilukis oleh Josef Abel

Puisi Goethe disusun ke dalam musik oleh berbagai komposer, di antaranya Johann Friedrich Reichardt, Carl Friedrich Zelter, dan Carl Loewe. Karya-karya tersebut tak satu pun seunggul karya Schubert, menjadi komposisi paling banyak ditampilkan, diciptakan ulang, dan direkam yang pernah ditulis.[4]

Schubert menciptakan "Erlkönig" pada usianya yang menginjak 18 tahun pada 1815, Joseph von Spaun mengaku jika komposisi tersebut ditulis dalam waktu beberapa jam pada satu siang.[5] Schubert merevisi karya tersebut tiga kali sebelum mempublikasikan versi keempat pada tahun 1821 sebagai opus pertamanya. Karya tersebut pertama kali ditampilkan dalam konser di pertemuan privat pada 1 Desember 1820 di Wina. Penampilan perdana publik pada 7 Maret 1821 di Theater am Kärntnertor sukses besar dan secara cepat mendorong komposer muda ini ke dalam popularitas di Wina.[4][6]

Riwayat publikasi sunting

 
Manuskrip Schubert, c. 1815

"Erlkönig" memiliki empat versi yang keempatnya ditulis sendiri oleh Schubert,[1] dengan versi ketiga menampilkan simplifikasi piano pengiring tanpa triplet pada tangan kanan.

Analisis struktur dan musik sunting

Audio luar
  "Erlkönig", dipertunjukkan oleh Dietrich Fischer-Dieskau dan Gerald Moore

Adaptasi "Erlkönig" oleh Schubert merupakan realisasi musik romantik yang mewakili berbagai elemen rasional dan irasional dari balada Goethe dengan mengontraskan elemen musik, tetapi tetap menyatu.[7] Karya ini berbentuk lagu tak berulang; walaupun motif melodi berulang, struktur harmoni terus-menerus berubah dan termodulasi dalam empat karakter.

Karakter sunting

Keempat karakter di dalam lagu (narator, ayah, anak laki-laki, dan Erlkönig) dinyanyikan seluruhnya oleh penyanyi tunggal. Karakter narator berada pada rentang nada tengah dan dimulai dalam mode minor. Karakter ayah berada pada rentang nada rendah serta bernyanyi pada mode minor dan mayor. Karakter anak laki-laki berada pada rentang nada tinggi yang juga dalam mode minor. Lirik vokal karakter Erlkönig yang berada pada mode mayor memberikan satu-satunya jeda dari triplet bas ostinato pada musik pengiring hingga kematian anak laki-laki. Schubert menempatkan setiap karakter pada tesitura berbeda secara luas serta setiap karakter tersebut memiliki nuansa harmoni dan ritme sendiri;[8] lebih lanjut, sebagian besar penyanyi berusaha keras untuk menggunakan warna vokal berbeda untuk setiap bagian.

Karakter kelima, seekor kuda yang ditunggangi oleh ayah dan anak laki-laki, tersirat pada figur triplet cepat oleh pianis di sepanjang karya ini yang menyerupai ketukan lari kuda.[9]

Struktur sunting

"Erlkönig" dimulai dengan piano yang memainkan triplet cepat untuk menciptakan nuansa keadaan yang mendesak dan mensimulasikan kuda yang berlari kencang.[10] Triplet moto perpetuo berlanjut di sepanjang lagu kecuali tiga bar final dan sebagian besar tersusun atas akor atau oktaf berulang tak terputus pada tangan kanan yang dimulai di bagian pembuka.

Sementara itu, bagian tangan kiri piano memasukkan motif bas bernuansa cemas hal buruk akan terjadi, terdiri dari tangga nada menaik dalam triplet dan arpegio menurun, menunjukkan latar belakang adegan dan memberi kesan urgensi dari tujuan tokoh ayah. Bagian ini juga memasukkan "motif nada pengoper" kromatik yang terdiri dari C–C-D dan mewakili kekuatan jahat; motif ini digunakan di sepanjang lagu.[2]

 

Bait 1 sunting

Wer reitet so spät durch Nacht und Wind?
Es ist der Vater mit seinem Kind;
Er hat den Knaben wohl in dem Arm,
Er fasst ihn sicher, er hält ihn warm.

Siapa yang sangat larut menunggang menembus malam dan angin?
Adalah seorang ayah dengan anaknya.
Sang anak dengan baik berada di tangannya.
Ia genggam dengan aman dan menjaganya tetap hangat.

Setelah pembukaan panjang selama 15 bar, narator mengangkat pertanyaan "Wer reitet so spät durch Nacht und Wind?" dan menekankan kata kunci "Vater" (ayah) dan "seinem Kind" (anaknya) pada jawaban. Hubungan antara "Wind" dan "Kind" menunjukkan baris tersebut berada pada nada mayor. Bait ini berakhir sebagaimana pada titik awal, dalam G minor, sepertinya menunjukkan sudut pandang netral narator.[8]

 

Bait 2 sunting

"Mein Sohn, was birgst du so bang dein Gesicht?"
"Siehst, Vater, du den Erlkönig nicht?
Den Erlenkönig mit Kron' und Schweif?"
"Mein Sohn, es ist ein Nebelstreif."
 

"Anakku, mengapa kau tutupi wajahmu dalam ketakutan?"
"Ayah, apakah ayah tidak melihat Erlkönig?
Erlkönig dengan mahkota dan ekor?"
"Anakku, itu hanyalah lapisan kabut."

Pertanyaan ayah kepada anaknya secara harmoni didukung oleh modulasi dari tonika ke subdominan, juga menggunakan "motif nada alih" dari pembukaan. Kegelisahan anak ditunjukkan oleh titinada tinggi pada jawaban pertanyaan dan sifat frasa yang repetitif. Ketika anak menyebutkan Erlkönig, harmoni beralih ke F mayor, mewakili tarikan dari tonalitas ayah ke Erlkönig.[8] Sang ayah menenangkan anaknya yang ditunjukkan melalui rentang nada suara nyanyian rendah.

 

Bait 3 sunting

"Du liebes Kind, komm, geh mit mir!
Gar schöne Spiele spiel' ich mit dir;
Manch' bunte Blumen sind an dem Strand,
Meine Mutter hat manch gülden Gewand."
 

"Anakku sayang, datanglah, pergilah denganku!
Ku akan bermain permainan menyenangkan denganmu;
Ada beragam bunga penuh warna di pantai,
Ibuku memiliki beberapa jubah emas."

Setelah jeda pendek oleh piano, Erlkönig mulai memanggil anak tersebut dengan memikat, melodi menyanjung dalam B mayor, menempatkan penekanan pada kata "liebes" (sayang) dan "geh" (pergilah). Melodi interval menurun tampaknya untuk memberikan respons menenangkan terhadap ketakutan sang anak. Walaupun bait godaan Erlkönig berbeda pada figurasi musik pengiring (memberikan keringanan kepada pianis), bait ini tetap didasarkan pada triplet, tidak membiarkan keberadaan kekuatan jahat dilupakan. "Motif nada alih" digunakan dua kali.[8]

 

Bait 4 sunting

"Mein Vater, mein Vater, und hörest du nicht,
Was Erlenkönig mir leise verspricht?"
"Sei ruhig, bleibe ruhig, mein Kind;
In dürren Blättern säuselt der Wind."
 

"Ayahku, Ayahku, dan apakah ayah tidak mendengar
Apa yang Erlkönig janjikan diam-diam kepadaku?"
"Tenang, tenang, anakku;
Suara gemerisik angin melalui dedaunan kering."

Ketakutan dan kegelisahan anak merespons perkataan Erlkönig tersorot oleh segera berlanjutnya motif triplet awal, tepat setelah Erlkönig menyelesaikan baitnya. Kromatisisme pada melodi anak menunjukkan panggilan kepada ayahnya, menciptakan disonansi antara bagian vokal dan bas yang menimbulkan ketakutan sang anak. Ketakstabilan harmoni pada bait ini menunjukkan pengembaraan anak yang sedang mengalami demam. Pusat tonalitas ayah menjadi lebih berjauhan dengan pusat tonalitas anak, mengacu pada persaingan memperebutkan anak dengan Erlkönig.[11]

 

Bait 5 sunting

"Willst, feiner Knabe, du mit mir gehn?
Meine Töchter sollen dich warten schön;
Meine Töchter führen den nächtlichen Reihn,
Und wiegen und tanzen und singen dich ein,
Sie wiegen und tanzen und singen dich ein."
 

"Apakah, anak baik, ingin pergi denganku?
Anakku akan menunggumu dengan baik;
Anakku memimpin tarian malam,
Serta bergoyang dan menari dan bernyanyi untukmu hingga tertidur,
Mereka bergoyang dan menari dan bernyanyi untukmu hingga tertidur."

Bujukan Erlkönig semakin intensif. Piano mengiringi transformasi menjadi arpegio mayor yang mengalir dan mengacu pada tarian anak perempuan Erlkönig serta mengganggu anak yang setengah tertidur. Keberadaan kekuatan jahat kembali tersorot oleh "motif nada alih". Seperti bait pertama Erlkönig, triplet oktaf segera berlanjut setelah bait berakhir.[11]

 

Bait 6 sunting

"Mein Vater, mein Vater, und siehst du nicht dort
Erlkönigs Töchter am düstern Ort?"
"Mein Sohn, mein Sohn, ich seh' es genau:
Es scheinen die alten Weiden so grau."
 

"Ayahku, ayahku, dan apakah ayah tidak melihat di sana
Anak Erlkönig di tempat suram?"
"Anakku, anakku, Ayah melihatnya dengan jelas:
Itu adalah kilauan dedalu tua yang begitu abu."

Sang anak menjerit kepada ayahnya, ketakutannya kembali diilustrasikan pada peningkatan titinada dan kromatisisme.[11]

 

Bait 7 sunting

"Ich liebe dich, mich reizt deine schöne Gestalt;
Und bist du nicht willig, so brauch' ich Gewalt."
"Mein Vater, mein Vater, jetzt fasst er mich an!
Erlkönig hat mir ein Leids getan!"
 

"Aku menyukaimu, bentuk indahmu menggairahkanku;
Dan jika kamu tidak mau, maka aku akan menggunakan paksaan."
"Ayahku, ayahku, sekarang dia menyentuhku!
Erlkönig telah menyakitiku!"

Sebelum Erlkönig berbicara kembali, motif bas tak menyenangkan memberi pertanda terhadap akhir lagu. Bujukan Erlkönig sekarang menjadi lebih bersikeras. Ia mengancam anak tersebut, Lirik dan nada menggoda di awal berakhir pada tindakan deklarasi, dengan "motif nada alih" menjadi dimainkan baik pada soprano maupun bas. Pada kata "Gewalt" (paksaan), tonalitas dimodulasi dari E mayor ke D minor, dengan Erlkönig menyesuaikan tonalitas minor yang awalnya dikaitkan dengan ayah dan anaknya. Sang anak berteriak kepada ayahnya untuk terakhir kali, terdengar dalam fff. "Motif nada alih" pada kata "Erlkönig" mengacu pada takdir sang anak yang telah terkunci.[12]

 

Bait 8 sunting

Dem Vater grausets, er reitet geschwind,
Er hält in Armen das ächzende Kind,
Erreicht den Hof mit Müh' und Not;
In seinen Armen das Kind war tot.
 

Kejadian itu menakuti sang ayah, ia menunggang dengan cepat,
Ia menggengam tangan sang anak yang merintih,
Mencapai peternakan dengan sangat kesulitan;
Dalam genggamannya, sang anak telah wafat.

Musik lebih lanjut semakin intensif, Schubert sekali lagi menciptakan ketegangan melalui "motif ketukan lari kuda".[13] Nada lemah pada baris vokal mengacu pada ketakutan sang ayah, dan musik mempercepat pada kata "er reitet geschwind" (ia menunggang dengan cepat). Kiasan akhir dari tonalitas sang ayah adalah C minor yang diikuti oleh akor Neapolitan A mayor, ketika sang ayah memacu kudanya lebih cepat dan kemudian sampai di tujuan. Sebelum akor ini terselesaikan, motif triplet berhenti, dan Before this chord is resolved, the triplet motif stops, "motif nada alih" terakhir pada bas tampaknya mengunci takdir sang anak seal.[14]

Resitatif, dengan ketiadaan piano, menarik perhatian kepada teks dramatis serta mengamplifikasi rasa kehilangan yang besar dan kesedihan akibat kematian sang anak.

Resolusi C ke D mayor menyiratkan "kepasrahan pada kekuatan jahat", diikuti oleh kadensa akhir menyampaikan "penyempurnaan yang sempurna pada lagu".[14]

 

Tonalitas sunting

Lagu ini memiliki skema tonal berdasarkan pada peningkatan setengah nada yang menggambarkan meningkatnya situasi yang putus asa:

Bait Bar Tonalitas Tokoh
1–15 G minor (Pembukaan)
1 16–36 G minor Narator
2 37–57 G minor → B mayor Ayah dan Anak
3 58–72 B mayor Erlkönig
4 72–85 (D7) → B minor Anak
→ G major Ayah
5 86–96 C mayor Erlkönig
6 97–116 (E7) → C minor Anak
D minor Ayah
7 117–131 E mayor → D minor Erlkönig
(F7) → G minor Anak
8 132–147 G minor Narator

Musik "Mein Vater, mein Vater" muncul tiga kali pada akor ketujuh dominan panjang yang menggelincir secara kromatis ke dalam kunci baru. Mengikuti skema tonal, setiap tangisan memiliki setengah nada yang lebih tinggi dari tangisan sebelumnya, dan, sebagaimana puisi Goethe, waktu di antara dua tangisan kedua lebih pendek dibandingkan dengan dua tangisan pertama, meningkatkan keadaan mendesak seperti stretto berskala besar. Banyak musik berkunci mayor diwarnai oleh submedian rata, memberikan suara yang lebih gelap dan menggelisahkan.

Penerimaan sunting

Penampilan perdana pada 1821 segera memperoleh kesuksesan; penonton dalam jumlah besar pecah dengan "tepuk tangan meriah", sebagaimana yang dilaporkan oleh Joseph von Spaun.[15] Selama tahun 1820-an dan 1830-an, "Erlkönig" diakui secara bulat di antara pertemanan Schubert, kritikus, dan penonton secara umum, dengan kritikus menyebut karya ini sebagai "sebuah lukisan musik mahakarya", "komposisi penuh dengan fantasi dan perasaan, yang harus kembali dibuat seperti itu", "sebuah karya yang kreatif" yang meninggalkan "kesan yang tak dapat terhapuskan". Tak ada penampilan karya Schubert lainnya selama ia hidup yang menerima lebih banyak perhatian dibandingkan dengan "Erlkönig".[16]

Joseph von Spaun mengirimkan komposisi tersebut ke Goethe, berharap menerima persetujuan untuk dicetak. Akan tetapi, Goethe mengirimkan balik tanpa komentar apapun, ia secara pasti menolak bentuk lagu tak berulang karya Schubert.[17] Walaupun begitu, ketika Wilhelmine Schröder-Devrient menampilkan "Erlkönig" sebelum Goethe pada 1830, ia dilaporkan oleh Eduard Genast mengatakan: "Saya sebelumnya telah mendengar komposisi ini sekali, yang tidak menarik perhatian saya sama sekali; tetapi dinyanyikan dengan cara seperti ini bentuk keseluruhannya menjadi gambar yang terlihat".[18][19]

"Erlkönig" memiliki popularitas yang bertahan lama sejak penciptaannya hingga hari ini.[2] Dietrich Fischer-Dieskau menyoroti musik pengiring piano pada latar, yang ia jelaskan memiliki "kehidupan komposisinya sendiri", dengan motif penting seperti oktaf berulang yang menciptakan atmosfer menyeramkan dan menegangkan.[20] Lebih lanjut, Fischer-Dieskau memuji latar cerita sebagai "tragedi yang sangat baik".[21]

Graham Johnson menuliskan bahwa "Erlkönig merupakan salah satu lagu yang tak lekang oleh zaman (masa komponis, khususnya) dan menjelaskan suatu zaman. Seperti Simfoni Kelima Beethoven, karya ini menarik perhatian pada kejelasan dalam ketukan yang seimbang, bagi orang yang melihat suatu simbolisme di dalam puisi, dan bagi yang secara sederhana menyukai cerita sangat bagus yang diceritakan dengan penuh semangat. Karya ini merupakan karya yang langka: kesuksesan yang benar-benar layak diterima."[22]

Karya ini dianggap sebagai karya yang menantang untuk ditampilkan karena berbagai karakter yang perlu diperankan oleh vokalis maupun kesulitan pada musik pengiring, melibatkan akor dan oktaf berulang yang cepat.[22]

Aransemen sunting

"Erlkönig" telah diaransemen untuk berbagai alat musik: untuk piano solo oleh Franz Liszt (1838, direvisi pada 1876; S. 558/4), untuk biola solo oleh Heinrich Wilhelm Ernst (1854; Grand Caprice für Violine allein, Op. 26), serta untuk penyanyi solo dan orkestra oleh Hector Berlioz (1860; H. 136, NBE 22b), Franz Liszt (1860; S. 375/4), dan Max Reger (1914).

Brian Newbould menulis mengenai aransemen tersebut: "Sebagian besar, seperti transkripsi Lieder oleh Liszt atau orkestrasi Berlioz dari Erlkönig, lebih banyak menunjukkan kepada kita mengenai sang komponis alih-alih mengenai komponis aslinya, tetapi mereka dapat mengalihkan perhatian sangat lama karena tidak ada cara bagi karya-karya ini menggantukan karya aslinya."[23]

Untuk piano solo (Liszt) sunting

Audio luar
Untuk piano solo
  oleh Liszt, ditampilkan oleh Daniil Trifonov
  oleh Liszt, ditampilkan oleh Valentina Lisitsa

Franz Liszt mengaransemen "Erlkönig" untuk piano solo sebagai bagian dari karyanya Twelve Songs by Franz Schubert, S. 558, yang dipublikasikan pada 1838 dan direvisi pada 1876. Dibandingkan dengan karya aslinya, Liszt mempertahankan banyak elemen musik dasar, seperti melodi, harmoni, pola iringan, dan dinamika. Melodi ditranskripsi ke dalam rentang nada yang berbeda pada piano: narator dan anak laki-laki tetap berada di rentang nada yang sama, ayah berpindah satu oktaf lebih rendah, dan Erlkönig berpindah satu oktaf lebih tinggi. Liszt, sebagai seorang pianis virtuoso, bahkan menambahkan tantangan teknik bagi pianis, misalnya mengubah motif bas pada tangan kiri menjadi oktaf:[24]

 

Kritik yang dimuat Courrier de Lyon mengomentari oktaf ini: "Tangga nada tersebut, sangat banyak dan cepat, bergulir, seperti suara guntur, membuat pendengarnya bergetar dalam ketakutan, siapa lagi jika bukan Liszt, dalam rangka meningkatkan suara mengesankan, siapa pula yang berani memainkannya dalam oktaf?"[24]

Liszt menampilkan "Erlkönig" 65 kali selama turnya di Jerman antara tahun 1840 hingga 1845, lebih banyak dari semua parafrase opera yang dibuatnya.[25] Ludwig Rellstab, yang mengulas salah satu konser tersebut, menulis pada 1841 dalam Vossische Zeitung: "Dengan suasana yang sedikit berbeda, meningkatkan rasa semangat sensual lebih jauh, permainannya pada Erlkönig Schubert, sebuah karya yang secara luas dikenal dan didengar, dan sekarang terdengar untuk pertama kalinya, benar-benar mengejutkan penonton, yang diakhiri oleh lebih banyak tepuk tangan terus-menerus dibandingkan oleh permintaan jelas."[26]

Referensi sunting

  1. ^ a b Deutsch 1983.
  2. ^ a b c Bodley 2003, hlm. 228.
  3. ^ Gibbs 1997, hlm. 8.
  4. ^ a b Gibbs 1995, hlm. 115.
  5. ^ Gibbs 1997, hlm. 38.
  6. ^ Gibbs 1997, hlm. 150.
  7. ^ Antokoletz 2016, hlm. 140.
  8. ^ a b c d Bodley 2003, hlm. 229.
  9. ^ Machlis & Forney 2003.
  10. ^ Schläbitz 2011, hlm. 50.
  11. ^ a b c Bodley 2003, hlm. 230.
  12. ^ Bodley 2003, hlm. 230–231.
  13. ^ Fischer-Dieskau 1976.
  14. ^ a b Bodley 2003, hlm. 231.
  15. ^ Fischer-Dieskau 1996, hlm. 79.
  16. ^ Gibbs 1995, hlm. 117.
  17. ^ Dürr 2010, hlm. 67.
  18. ^ Düring 1972, hlm. 109.
  19. ^ Antokoletz 2016, hlm. 147.
  20. ^ Fischer-Dieskau 1976, hlm. 168.
  21. ^ Fischer-Dieskau 1976, hlm. 68.
  22. ^ a b Johnson, Graham (1990). "Introduction to Erlkönig, D328". Hyperion Records. Diakses tanggal 6 Februari 2021. 
  23. ^ Newbould 1999, hlm. 407.
  24. ^ a b Van Dine 2010, hlm. 87–88.
  25. ^ Arnold 2002, hlm. 133.
  26. ^ Williams 1990, hlm. 178.

Sumber sunting

Bacaan lanjutan sunting

Pranala luar sunting