Tanah Israel

(Dialihkan dari Eretz Yisrael)

Tanah Israel (Ibrani: אֶרֶץ יִשְׂרָאֵל ʼÉreṣ Yiśrāʼēl, Eretz Yisrael) adalah tanah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada keturunan Abraham menurut kitab suci Yahudi, Alkitab Ibrani (Tanakh) dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.

Peta Eretz Israel oleh Abraham Bar-Jacob
Peta Israel dalam Alkitab

Sebelum didirikannya negara Yahudi, kini Israel, istilah Eretz Yisrael digunakan oleh orang Yahudi yang religius.[1]

Definisi luas wilayah ini bervariasi di dalam nas-nas Alkitab Ibrani, khususnya Kejadian 15, Keluaran 23, Bilangan 34 dan Yehezkiel 47. Di bagian lain di Alkitab, rentang tanah ini sering kali disebut sebagai "dari Dan sampai ke Bersyeba".

Perbatasan tanah Israel berbeda dari batas-batas kerajaan Israel sepanjang sejarah. Wilayah pemberontakan Bar Kokhba, Kerajaan Herodes, Kerajaan Hasmonean, dan Kerajaan Israel Bersatu memerintah tanah yang dengan batas yang mirip tetapi tidak tepat sama. Demikian juga negara Israel modern memiliki batas yang tidak sama.

Definisi

sunting

Tanah Israel adalah istilah yang merujuk kepada wilayah geografis yang secara historis dan budaya memiliki signifikansi penting bagi bangsa Israel. Definisi tanah Israel dapat bervariasi tergantung pada perspektif sejarah, agama, politik, dan budaya. Sumber-sumber utama untuk definisi Tanah Israel meliputi:

  1. Perspektif Sejarah:
  2. Tanah Israel dalam perspektif sejarah merujuk kepada wilayah yang pernah dihuni oleh bangsa Israel kuno, terutama pada masa Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda dalam Alkitab Ibrani (Tanakh) dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Wilayah ini mencakup daerah yang sekarang menjadi Israel, Tepi Barat (disebut juga sebagai Wilayah Palestina), sebagian besar Yordania, dan bagian-bagian tertentu dari negara-negara tetangga seperti Mesir, Suriah, dan Lebanon pada masa lalu.
  3. Perspektif Agama:
  4. Dalam agama Yahudi, Tanah Israel adalah tempat suci yang diberikan kepada bangsa Israel oleh Allah sesuai dengan keyakinan agama mereka. Ini adalah tanah yang diwarisi oleh leluhur mereka, Abraham, Ishak, dan Yakub. Kota suci seperti Yerusalem, Hebron, dan Safed memiliki makna penting dalam konteks ini.
  5. Perspektif Politik:
  6. Secara politik, definisi Tanah Israel dapat berbeda-beda tergantung pada pandangan pemerintah dan masyarakat di wilayah tersebut. Ini adalah topik yang sangat kontroversial yang berkaitan dengan konflik Israel-Palestina. Negara Israel yang didirikan pada tahun 1948 mencakup sebagian besar wilayah Tanah Israel yang dinyatakan dalam konteks sejarah dan agama. Namun, status Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur tetap menjadi sumber perselisihan dan konflik.
  7. Perspektif Budaya:
  8. Tanah Israel juga memiliki makna penting dalam konteks budaya, sastra, dan seni rupa. Ini adalah tempat kelahiran dan perkembangan banyak tradisi budaya, bahasa, musik, dan seni yang unik bagi bangsa Israel.

Harap diperhatikan bahwa definisi Tanah Israel dapat sangat bervariasi tergantung pada sudut pandang individu dan kelompok, dan kontroversi seputar wilayah ini terus berlanjut hingga saat ini.[2][3]

Daftar pustaka

sunting
  1. ^ The Basel Program
  2. ^ Tanakh References. Cambridge University Press. 2020-04-30. hlm. 366–371. ISBN 978-1-108-65386-2. 
  3. ^ Kotter, Wade (2006-07-21). William G. Dever:. Penn State University Press. hlm. xiii–xxiv. 
  • Keith, Alexander. The Land of Israel: According to the Covenant with Abraham, with Isaac, and Jacob, W. Whyte & Co, 1844.
  • Schweid, Eliezer. The Land of Israel: National Home Or Land of Destiny, translated by Deborah Greniman, Fairleigh Dickinson Univ Press, 1985. ISBN 0-8386-3234-3
  • Sedykh, Andreĭ. This Land of Israel, Macmillan, 1967.
  • Stewart, Robert Laird. The Land of Israel, Revell, 1899.
  • John P. McTernan, As America Has Done to Israel, Whitaker House Publishers, 2008. ISBN 978-1-60374-038-8