Ensefalisasi didefinisikan sebagai jumlah pertumbuhan massa otak yang berhubungan dengan total massa tubuh hewan. Pengukuran ensefalisasi sebuah hewan telah dikatakan berhubungan langsung dengan tingkat kecerdasan hewan tersebut. Aristoteles menulis pada tahun 335 S.M. "Dari semua hewan, manusia memiliki proporsi ukuran otak terbesar." [1] Juga, pada tahun 1871, Charles Darwin menulis dalam bukunya The Descent of Man: "Tidak ada seorangpun, Saya anggap, meragukan bahwa proporsi yang besar di mana ukuran otak manusia terhadap tubuh mereka, dibandingkan dengan proporsi yang sama pada gorila atau orangutan, secara dekat terhubung dengan kekuatan mental mereka." [2]

Pada tahun 2004, Dennis Bramble dan Daniel Lieberman mengajukan bahwa Homo awal adalah pebangkai yang menggunakan peralatan batu untuk mengumpulkan daging dari bangkai-bangkai dan untuk menghancurkan tulang. Mereka mengajukan bahwa manusia mengkhususkan diri mereka dalam berlari jarak jauh untuk berkompetisi dengan pebangkai lain untuk mencapai bangkai-bangkai. [3] Juga telah disarankan bahwa adaptasi bentuk tersebut memastikan persediaan makanan yang membuat otak yang lebih besar.

Kebanyakan spesies ensefalisasi condong memiliki durasi syok tulang belakang yang panjang.

Ensefalisasi juga bisa mengacu pada kecenderungan bagi sebuah spesies ke otak yang besar lewat waktu evolusioner. Kajian antropologis mengindikasikan bahwa bipedalisme mendahului ensefalisasi pada rentang waktu evolusi manusia setelah terpisah dari garis keturunan simpanse. Dibandingkan dengan otak simpanse, otak manusia lebih besar dan beberapa wilayah otak telah secara khusus berubah selama evolusi manusia. [4] Umumnya pertumbuhan otak simpanse terjadi sebelum lahir sementara pertumbuhan otak manusia terjadi setelah lahir. [5]

Tingkat Ensefalisasi sunting

 

Dalam persamaan Snell dari alometri sederhana [6] "E" adalah berat dari otak, "C" adalah faktor sefalisasi dan "S" adalah berat badan dan "r" adalah konstanta eksponensial. Konstanta eksponensial pada primata adalah 0,29 [6] dan 0,56 atau 0,66 untuk mamalia secara umum. [7]

"Tingat Ensefalisasi" (TE) adalah rasio dari "C" terhadap nilai ekspektasi dari "C" dari sebuah hewan terhadap berat "S". [7]

Spesies TE[7] Species TE[7]
Manusia 7.44 Kucing 1.00
Lumba-lumba 5.31 Kuda 0.86
Simpanse 2.49 Domba 0.81
Monyet Rhesus 2.09 Tikus 0.50
Gajah 1.87 Tikus besar 0.40
Paus[butuh klarifikasi] 1.76 Kelinci 0.40
Anjing 1.17

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ Russell, Stuart and Norvig, Peter (2003), Artificial Intelligence: A Modern Approach, Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall/Pearson Education, ISBN 0-13-790395-2 
  2. ^ Darwin, Charles (1981 reprint of 1871 edition), The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex, Princeton, New Jersey: Princeton University Press, hlm. 145, ISBN 0-691-02369-7  Lihat juga quote, p.60, tulisan online dari cetak ulang awal dari edisi kedua (1874).
  3. ^ Bramble DM, Lieberman DE (2004), "Endurance running and the evolution of Homo" (PDF), Nature, 432 (7015): 345–52, doi:10.1038/nature03052, PMID 15549097. 
  4. ^ Lihat Gambar 1 dan 2 dari Bradbury J (2005), "Molecular insights into human brain evolution", PLoS Biol., 3 (3): e50, doi:10.1371/journal.pbio.0030050, PMC 1065704 , PMID 15760271. 
  5. ^ see:Heterochrony
  6. ^ a b Williams, M.F. (April 2002), "Primate encephalization and intelligence", Medical Hypotheses, 58 (4): 284–290, doi:10.1054/mehy.2001.1516, PMID 12027521, diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-28, diakses tanggal 2013-06-08 
  7. ^ a b c d Serendip. Thinking about brain size. Retrieved May 21, 2011, http://serendip.brynmawr.edu/bb/kinser/Int3.html Diarsipkan 2013-04-02 di Wayback Machine.

Bacaan lebih lanjut sunting

Pranala luar sunting