Demam kataral malignan
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Demam kataral malignan (bahasa Inggris: malignant catarrhal fever, disingkat MCF) adalah penyakit hewan menular yang bersifat limfoproliferatif,[1] pada ruminansia yang disebabkan oleh sekelompok virus herpes gama pada ruminansia, termasuk Alcelaphine gammaherpesvirus 1 (AlHV-1)[2] dan Ovine gammaherpesvirus 2 (OvHV-2).[1][3] Virus-virus ini menyebabkan infeksi yang tidak jelas pada inang reservoir mereka (domba dengan OvHV-2 dan rusa kutub dengan AlHV-1), tetapi biasanya berakibat fatal pada sapi dan ungulata lain seperti rusa, antelop, dan bovinae.[2] Di Afrika bagian selatan, penyakit ini dikenal sebagai snotsiekte, dari bahasa Afrikaans.[4][5]
Demam kataral malignan | |
---|---|
Tanda klinis MCF yang meliputi liur berbusa dan radang difus pada rongga hidung | |
Informasi umum | |
Nama lain | Malignant catarrhal fever (MCF), gangrenous coryza, snotziekte, penyakit ingusan |
Spesialisasi | Kedokteran hewan |
Penderita | Sapi dan hewan ungulata lainnya |
Tipe | MCF terasosiasi wildebeest (WA-MCF) dan MCF terasosiasi domba (SA-MCF) |
Penyebab | Alcelaphine gammaherpesvirus 1 (AlHV-1) dan Ovine gammaherpesvirus 2 (OvHV-2) |
Demam kataral malignan sapi merupakan penyakit penting ketika hewan reservoir dan hewan yang rentan bercampur. Ada masalah khusus jika infeksi terjadi pada sapi bali di Indonesia,[6] bison di Amerika Serikat,[7] dan di kawanan penggembala di Afrika bagian timur dan selatan.[8][9]
Wabah penyakit pada sapi biasanya bersifat sporadis meskipun infeksi hingga 40% dari kawanan telah dilaporkan. Penjelasan untuk hal ini tidak diketahui. Beberapa spesies tampaknya sangat rentan, misalnya rusa Pére David,[10] sapi bali,[6] dan bison,[7] dengan banyak rusa mati dalam waktu 48 jam setelah kemunculan tanda klinis pertama dan bison dalam tiga hari.[1][11] Sebaliknya, sapi yang telah pulih dari infeksi biasanya akan bertahan hidup seminggu atau lebih.[12]
Referensi
sunting- ^ a b c o'Toole, D.; Li, H. (2014). "The Pathology of Malignant Catarrhal Fever, with an Emphasis on Ovine Herpesvirus 2". Veterinary Pathology. 51 (2): 437–452. doi:10.1177/0300985813520435 . PMID 24503439.
- ^ a b Plowright, W.; Ferris, R. D.; Scott, G. R. (1960). "Blue Wildebeest and the Ætiological Agent of Bovine Malignant Catarrhal Fever". Nature. 188 (4757): 1167–1169. Bibcode:1960Natur.188.1167P. doi:10.1038/1881167a0. PMID 13736396.
- ^ Schultheiss, Patricia C.; Collins, James K.; Spraker, Terry R.; Demartini, James C. (2000). "Epizootic Malignant Catarrhal Fever in Three Bison Herds: Differences from Cattle and Association with Ovine Herpesvirus-2". Journal of Veterinary Diagnostic Investigation. 12 (6): 497–502. doi:10.1177/104063870001200602 . PMID 11108448.
- ^ Elizabeth S. Williams; Ian K. Barker (28 February 2008). Infectious Diseases of Wild Mammals. John Wiley & Sons. hlm. 157–. ISBN 978-0-470-34481-1.
- ^ Lee Merriam Talbot; Martha H. Talbot (1963). The Wildebeest in Western Masailand, East Africa. National Academies. hlm. 52–. NAP:13180.
- ^ a b Wiyono, A.; Baxter, S. I.; Saepulloh, M.; Damayanti, R.; Daniels, P.; Reid, H. W. (1994). "PCR detection of ovine herpesvirus-2 DNA in Indonesian ruminants--normal sheep and clinical cases of malignant catarrhal fever". Veterinary Microbiology. 42 (1): 45–52. doi:10.1016/0378-1135(94)90076-0. PMID 7839584.
- ^ a b Berezowski, John Andrew; Appleyard, Greg D.; Crawford, Timothy B.; Haigh, Jerry; Li, Hong; Middleton, Dorothy M.; O'Connor, Brendan P.; West, Keith; Woodbury, Murray (2005). "An Outbreak of Sheep-Associated Malignant Catarrhal Fever in Bison (Bison Bison) after Exposure to Sheep at a Public Auction Sale". Journal of Veterinary Diagnostic Investigation. 17 (1): 55–58. doi:10.1177/104063870501700110 . PMID 15690951.
- ^ Cleaveland S; Kusiluka L; Ole Kuwai J; Bell C; Kazwala R. 2001. "Assessing the impact of Malignant Catarrhal Fever in Ngorongoro District, Tanzania. A study commissioned by the Animal Health Programme, DFID".
- ^ Bedelian, Claire; Nkedianye, David; Herrero, Mario (2007). "Maasai perception of the impact and incidence of malignant catarrhal fever (MCF) in southern Kenya". Preventive Veterinary Medicine. 78 (3–4): 296–316. doi:10.1016/j.prevetmed.2006.10.012. PMID 17123651.
- ^ Orr, M.B.; MacKintosh, C.G. (1988). "An outbreak of malignant catarrhal fever in Père David's deer (Elaphurus davidianus)". New Zealand Veterinary Journal. 36 (1): 19–21. doi:10.1080/00480169.1988.35466. PMID 16031426.
- ^ O'Toole, D.; Li, H.; Sourk, C.; Montgomery, D. L.; Crawford, T. B. (2002). "Malignant Catarrhal Fever in a Bison (Bison Bison) Feedlot, 1993–2000". Journal of Veterinary Diagnostic Investigation. 14 (3): 183–193. doi:10.1177/104063870201400301 . PMID 12033673.
- ^ Holliman, A.; Daniel, R.; Twomey, D. F.; Barnett, J.; Scholes, S.; Willoughby, K.; Russell, G. (2007). "Malignant catarrhal fever in cattle in the UK". Veterinary Record. 161 (14): 494–495. doi:10.1136/vr.161.14.494-e. PMID 17921444.
Pranala luar
sunting- Direktorat Kesehatan Hewan (2014). Manual Penyakit Hewan Mamalia (PDF). Jakarta: Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.