Danau Poso
Danau Poso (bahasa Inggris: Poso Lake), merupakan sebuah danau yang terletak di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia; dan merupakan danau terdalam ketiga di Indonesia. Danau ini memiliki panjang 32 km dan lebar 16 km.
Danau Poso | |
---|---|
Letak | Sulawesi Tengah, Indonesia |
Koordinat | 1°55′28″S 120°37′0″E / 1.92444°S 120.61667°E |
Jenis perairan | Tektonik |
Bagian dari | DAS Poso |
Aliran keluar utama | Sungai Poso |
Terletak di negara | Indonesia |
Area permukaan | 323.2 km² |
Kedalaman maksimal | 450 m |
Volume air | 216 gigaliter |
Ketinggian permukaan | 485 m |
Permukiman | Poso |
Festival Danau Poso diadakan di Tentena, kota di pinggir danau ini.
Sejarah
suntingHingga tahun 1865, orang Eropa hanya mendengar kabar tentang keberadaan danau besar di tengah pedalaman Poso di Sulawesi Tengah, dan tidak ada orang Belanda atau Eropa lainnya yang membuktikan dan melihatnya secara langsung.[1] Pada tahun yang sama, seorang pejabat pemerintah Karesidenan Manado, Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck, berniat untuk membuktikan keberadaan danau ini, namun dia membutuhkan usaha keras untuk mendapatkan penerjemah dan pemandu di sana. Ia sepenuhnya bergantung pada kehendak tokoh masyarakat sekitar, perihal apakah mereka mengizinkan atau melarang ekspedisi yang akan dilakukannya.[1] Pada akhirnya, van der Wyck berhasil membuktikan keberadaan Danau Poso, dan segera melakukan pemetaan seperlunya.[1] Meskipun demikian, keterbatasan waktu dan alat menjadikan peta yang dibuatnya tidak sempurna. Langkah ini dilakukan kembali pada tahun 1867. Willem Jan Maria Michielsen, seorang pejabat pemerintah muda lainnya melakukan perjalanan yang sama, tetapi dia juga hanya bisa membuat sketsa peta yang "cacat".[1]
Geografi
suntingKota Pendolo terletak di bagian selatan danau, dan kota Tentena terletak di bagian utara, sedangkan beberapa desa kecil berada di pesisir pantai. Danau ini mengalir menuju Sungai Poso di Tentena, yang terus hingga ke Teluk Tomini di Kota Poso. Sebuah taman yang berisi anggrek liar terletak di dekat desa Bancea. Di sekitar hutan yang mengelilingi danau juga masih dapat ditemukan anoa (sapi hutan) dan babirusa (atau babi rusa), seekor babi jenis ruminan. Dua spesies yang terancam punah ini merupakan salah satu dari fauna endemik yang hanya terdapat di pulau Sulawesi.
Biodiversitas
suntingDanau ini merupakan habitat dari sejumlah ikan, termasuk Sidat Kembang (Anguilla marmorata) yang bermigrasi antara danau dan laut,[2] dan 11 spesies ikan endemik yang hanya terdapat di danau ini, di antaranya Adrianichthys, Mugilogobius amadi, M. sarasinorum, Nomorhamphus celebensis, Oryzias nebulosus, Oryzias nigrimas, dan Oryzias orthognathus, yang semuanya berada dalam keadaan terancam (dalam beberapa kasus kemungkinan telah punah).[3][4]
Di sini juga banyak terdapat siput air tawar endemik Tylomelania,[5] dan juga beberapa udang endemik Caridina[6][7] dan kepiting Parathelphusidae (umumnya Migmathelphusa, Parathelphusa dan Sundathelphusa).[8]
Referensi
sunting- ^ a b c d Adriani 1919, hlm. 34.
- ^ Haryani & Hehanussa 2000, hlm. 75.
- ^ Kottelat, M. (1990). Synopsis of the endangered buntingi (Osteichthyes: Adrianichthyidae and Oryziidae) of Lake Poso, Central Sulawesi, Indonesia, with a new reproductive guild and descriptions of three new species. Ichthyological Exploration of Freshwaters 1: 49-67
- ^ Parenti & Soeroto 2004, hlm. 10-11.
- ^ von Rintelen, T., K. von Rintelen, and M. Glaubrecht (2010). The species flock of the viviparous freshwater gastropod Tylomelania (Mollusca: Cerithioidea: Pachychilidae) in the ancient lakes of Sulawesi, Indonesia: the role of geography, trophic morphology and colour as driving forces in adaptive radiation. pp. 485-512 in: Glaubrecht, M., and H. Schneider, eds. (2010). Evolution in Action: Adaptive Radiations and the Origins of Biodiversity. Springer Verlag, Heidelberg, Jerman.
- ^ von Rintelen & Cai 2009, hlm. 347.
- ^ Klotz, Werner; Rintelen, Thomas von; Wowor, Daisy; Lukhaup, Chris; Rintelen, Kristina von (2021-01-04). "Lake Poso's shrimp fauna revisited: the description of five new species of the genus Caridina (Crustacea, Decapoda, Atyidae) more than doubles the number of endemic lacustrine species". ZooKeys (dalam bahasa Inggris). 1009: 81–122. doi:10.3897/zookeys.1009.54303. ISSN 1313-2970. PMC 7801368 . PMID 33505196 Periksa nilai
|pmid=
(bantuan). - ^ Chia & Ng 2006, hlm. 381.
Daftar pustaka
sunting- Adriani, Nicolaas (1913). "Verhaal der ontdekkingsreis van Jhr. J. C. W. A. van der Wyck naar het Posso-Meer, 16-22 October 1865". De Indische Gids. 35 (2). Amsterdam: J. H. de Bussy. hlm. 843–862.
- Chia, Oliver K. S.; Ng, Peter K. L. (2006). "The freshwater crabs of Sulawesi, with descriptions of two new genera and four new species (Crustacea: Decapoda: Brachyura: Parathelphusidae)". The Raffles Bulletin of Zoology. Universitas Nasional Singapura. 54 (2): 381–428.
- Haryani, Gadis Sri; Hehanussa, P. E. (2000). "Preliminary Study of Eel Fish in Lake Poso, Sulawesi Island, Indonesia". Repository Suwa Hydrobiology. Universitas Shinshu. 12: 75–80.
- Parenti, Lynne R.; Soeroto, Bambang (2004). "Adrianichthys roseni and Oryzias nebulosus, two new ricefishes (Atherinomorpha: Beloniformes: Adrianichthyidae) from Lake Poso, Sulawesi, Indonesia". Ichthyological Research. The Ichthyological Society of Japan. 51: 10–19. doi:10.1007/s10228-003-0187-1.
- von Rintelen, Kristina; Cai, Yixiong (2009). "Radiation of endemic species flocks in ancient lakes: systematic revision of the freshwater shrimp Caridina H. Milne Edwards, 1837 (Crustacea: Decapoda: Atyidae) from the ancient lakes Of Sulawesi, Indonesia, with the description of eight new species". The Raffles Bulletin of Zoology. Universitas Nasional Singapura. 57 (2): 343–452.
Sumber
sunting- Adriani, Nicolaas (1919). Posso (Midden-Celebes). Onze Zendingsvelden (2). Den Haag: Boekhandel van den Zendingsstudie-Raad. OCLC 568759182.
- Paulus, Jozias (1935). Stibbe, David Gerhard; Sandbergen, Frans Johan Wilhelm Henri, ed. Encyclopædie van Nederlandsch-Indië. 7 (edisi ke-2). Den Haag: Martinus Nijhoff.