Celah Palakkad

celah pegunungan di Ghat Barat

Celah Palakkad (bahasa Malayalam: പാലക്കാട് ചുരം Pālakkāṭ Curaṁ; bahasa Tamil: பாலக்காட்டுக் கணவாய் Pālakkāṭṭuk Kaṇavāy) atau disebut juga Celah Palghat adalah salah satu celah pegunungan yang penting di Ghat Barat, menghubungkan sekaligus menjadi rute utama perdagangan dan transportasi bagi dua negara bagian di India Bagian Selatan, Kerala dan Tamil Nadu.[1] Celah ini memiliki lebar rata-rata 32 km dan diapit oleh Perbukitan Nilgiri di sebelah utara serta Perbukitan Anaimalai di sebelah selatan.[2] Dengan ketinggian rata-rata 140 m.dpl, Celah Palakkad merupakan celah terendah di Ghat Barat.[3]

Celah Palakkad
പാലക്കാട് ചുരം
பாலக்காட்டுக் கணவாய்
Jalur kereta Coimbatore-Shoranur yang melalui Celah Palakkad.
Ketinggian1.400 m (4.593 ft)
Dilalui olehJalan Raya Nasional India 544
Jalur Kereta Coimbatore-Shoranur
Jalur Kereta Palakkad-Pollachi
LokasiAntara Kerala danTamil Nadu
PegununganGhats Barat
Koordinat10°43′07″N 76°52′55″E / 10.718550°N 76.881966°E / 10.718550; 76.881966Koordinat: 10°43′07″N 76°52′55″E / 10.718550°N 76.881966°E / 10.718550; 76.881966

Sejarah aan pembentukan sunting

Asal-usul celah yang memutus total rangkaian Ghat Barat sebelah utara yang lebih panjang dengan Ghat Barat sebelah selatan yang relatif sangat pendek ini belum diketahui secara pasti dan masih menjadi kontroversi. Diduga celah Palakkad terbentuk karena adanya pergeseran dan erosi.[4] Para ahli yang mempelajari fenomena di sekitar celah ini mengemukakan pendapat yang berbeda-beda mengenai asal-usul tertentuknya celah Palakkad.[4]

Jacob dan Narayanaswami (1954) menganggap celah ini terbentuk sebagai aksi sedimentasi atau pengendapan aluvial, sementara Arogyaswami (1962) menyebutkan bahwa erosi laut dan pembentukan lahan fluvial yang terkendali secara struktural sebagi faktor pembentuk celah Palakkad. Vaidyanadhan (1977) menganggap bahwa celah Palakkad terbentuk dari aktivitas yang membentuk blok sesar. Ada pun Nageswara Rao dan Srinivasan (1980) menyebutkan tentang proses pengangkatan berulang. Subramanian dan Muraleedharan (1985) menjelaskan asal-usul celah terpenting di Ghat Barat tersebut sebagai hasil dari peninggian kerak bumi, dan Radhakrisha meyakini bahwa celah yang dimaksud merupakan zona jahitan.[4]

Banyak yang menganggap celah ini sebagai bagian dari sistem pergeseran Palakkad-Kaveri. Salah satunya adalah Drury dan Holt (1980). Namun, Naha dan Srinivasan (1996) mempertanyaan keberadaan zona geser yang dimaksud.[4]

Signifikansi sebagai jalur pertukaran budaya sunting

Charles Allen menyebutkan bahwa Celah Palakkad kemungkinan besar merupakan portal utama yang memungkinkan manusia-manusia modern (Homo sapiens) dari Afrika menyeberang dan kemudian menduduki Dataran Tinggi Dekkan.[5] Allen menuliskan bahwa nenek moyang penduduk Dekkan yang cukup lama tertahan di kawasan pesisir itu mengikuti Sungai Bharathappuzzha (disebut pula Sungai Nila atau Ponnani) ke arah hulu. Dugaan ini diperkuat dengan kayanya penemuan arkeologis dari zaman megalitikum, seperti kubur dan alat-alat dari batu yang terdapat di sempadan Sungai Bharathappuzzha dan anak sungainya.[5]

Sejak abad ke-5 Masehi, celah utama di rangkaian Ghat Barat ini adalah salah satu jalur migrasi dan pertukaran budaya terpenting di ujung selatan India.[6] Kerala dan Malabar di satu sisi serta Tamil Nadu dan Koromandel di sisi lain menjadikan Celah Palakkad sebagai titik penyeberangan utama. Hal ini dikarenakan kemudahan geografisnya. Selain topografinya yang datar, daerah di sekitar Celah Palakkad yang dikenal sebagai Vadamalappuram adalah kawasan yang tertutup hutan lebat. Peran Celah Palakkad sebagai penghubung Kerala ke dunia luar terganggu akibat serangan atau invasi Kerajaan Chola atas wilayah Kerala pada 958 Masehi. Serangan itu membuat hubungan antara Kerala dengan wilayah Tamil di timur Palakkad menjadi terputus sama sekali selama lebih kurang satu abad, sebelum akhirnya direstorasi oleh Venad Thiruvadigal.[6]

Disebutkan bahwa banyak di antara Brahmana Tamil menyeberang ke Kerala melalui celah ini.[5] Penyebabnya diduga adanya kelesuan ekonomi serta terjadinya bencana kelaparan yang mengharuskan mereka meninggalkan rumah-rumah mereka di timur (Tamil Nadu), atau dikarenakan adanya patron dan dukungan dari kerajaan-kerajaan di barat (Kerala) terhadap aktivitas dan ritual keagamaan mereka. Para Brahmana Tamil diterima dengan diberikan tanah dan bantuan bahan makanan secara cuma-cuma oleh pembesar Zamorin di Kalikut serta Raja Palakkad.[6]

 
Simulasi Celah Palakkad

Pengaruh terhadap cuaca sunting

Celah Palakkad memengaruhi cuaca di India Selatan, khususnya Kerala dan Tamil Nadu. Angin Muson Barat yang bertiup dari Laut Arab ke arah timur melalui celah ini memengaruhi suhu udara daerah-daerah di Tamil Nadu yang berbatasan dengan Kerala menjadi lebih rendah dan lebih lembab dibandingkan daerah-daerah Tamil Nadu lainnya yang relatif lebih kering.[3] Badai yang terbentuk di Teluk Benggala juga melewati celah ini dan sampai ke Kerala.[7] Badai dari Teluk Benggala yang datang dari timur membuat cuaca di beberapa bagian di pedalaman Kerala, khususnya wilayah Distrik Palakkad itu sendiri menjadi hangat dan nyaman.

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Palghat Gap". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 13 November 2021. 
  2. ^ Alleh 2017, hlm. 21.
  3. ^ a b Raj & Azeez 2010, hlm. 76.
  4. ^ a b c d Cruz, Nair, Prasannakumar 2000, hlm. 21.
  5. ^ a b c Alleh 2017, hlm. 22.
  6. ^ a b c Lakshminarayanan 2020, hlm. 1-2.
  7. ^ Hoiberg 2000, hlm. 144.

Daftar pustaka sunting

Buku sunting

Ensiklopedia sunting

Jurnal sunting