Carl Josef Bayer (dikenal pula sebagai Karl Bayer, 4 Maret 1847 – 4 Oktober 1904) adalah seorang kimiawan Austria yang menemukan proses Bayer untuk mengekstraksi alumina dari bauksit, suatu proses penting bagi produksi aluminium yang ekonomis.[1][2]

Carl Josef Bayer
Lahir4 Maret 1847
Kadipaten Schlesien Hulu dan Hilir, Kekaisaran Austria
Meninggal4 Oktober 1904(1904-10-04) (umur 57)
Rietzdorf, Austria
KebangsaanAustria
Hasil kerja
Kemajuan yang dihasilkanProses Bayer

Bayer bekerja di Saint Petersburg untuk mengembangkan metode untuk menyediakan alumina pada industri tekstil yang menggunakannya sebagai bahan pengikat dalam pewarnaan kapas. Pada tahun 1887, ia menemukan bahwa aluminium hidroksida yang diendapkan dengan suatu larutan alkali yang kristalin serta dapat disaring dan dicuci dengan lebih mudah daripada yang diendapkan dari media asam melalui netralisasi.[3] Pada tahun 1888, Bayer mengembangkan dan mematenkan proses empat tahap mengekstraksi alumina dari bijih bauksit.[4][5]

Pada pertengahan abad ke-19, aluminium sangat berharga sehingga sebatang logam tersebut dipamerkan di samping Permata Mahkota Perancis di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1855.[6] Bersama dengan proses Hall-Héroult, proses Bayer menyebabkan harga aluminium menurun hingga sekitar 80% pada tahun 1890 dari harga sebelumnya pada tahun 1854.[7]

Biografi sunting

Kehidupan awal dan pendidikan sunting

Carl Bayer dilahirkan pada 4 Maret 1847 di Kadipaten Schlesien Hulu dan Hilir di Kekaisaran Austria, sekarang Polandia.[8] Ia menjalani studi di Universitas Heidelberg di Jerman di mana ia mempelajari kimia di bawah arahan Robert Bunsen dari tahun 1869-1871, yang namanya diabadikan pada pembakar Bunsen. Di Heidelberg, Bayer menerima gelar doktor pada tahun 1871 dengan disertasi mengenai kimia indium yang ditemukan baru-baru ini pada tahun 1863.[8] Setelah memperoleh gelar doktornya, Bayer mengajar selama dua tahun di Technische Hochschule di Brno, dan kemudian mengundurkan diri untuk mendirikan perusahaan riset sendiri. Bayer kemudian pindah ke St. Petersburg pada tahun 1885 di mana ia berkembang sebagai penemu.[9]

Penemuan sunting

 
Proses Bayer

Bayer bekerja di industri tekstil di Saint Petersburg, yang menggunakan aluminium hidroksida untuk membantu melekatkan pewarna pada kapas.[10] Saat bekerja ia membuat dua penemuan penting mengenai langkah-langkah pemrosesan yang membantu memisahkan proses Bayer dari proses Le Chatelier. Sebelumnya, Louis Le Chatelier, pada tahun 1855, menciptakan proses yang menghasilkan aluminium hidroksida dengan memanaskan dalam natrium karbonat dan kemudian aluminium yang dihasilkan lalu dicuci.[9] Pada tahun 1887, Bayer menemukan bahwa dengan menggunakan bijih murni aluminium hidroksida, terbentuk endapan kristal yang lebih ekonomis daripada yang diperoleh Le Chatelier.[9] Dia kemudian mematenkan penemuannya di Jerman, Amerika Serikat, dan Britania Raya pada tahun 1887.[9] Bayer menemukan bahwa dengan menggunakan autoklaf, atau bejana pelindian tekanan, yang digabungkan dengan proses pelindian natrium hidroksida akan menghasilkan larutan natrium aluminat yang sangat murni yang dapat digunakan untuk tahapan pengendapannya yang ia temukan sebelumnya.[11] Kedua tahapan tersebut banyak digunakan hari ini tetapi telah diperbaiki seiring dengan perkembangan teknologi. Setelah ditemukan, Bayer bekerja sebagai konsultan pemula untuk pembuatan alumina di seluruh Eropa. Bayer kembali ke Austria pada tahun 1894 untuk memulai pabrik alumina tetapi tidak mampu mendapatkan modal yang cukup untuk sepenuhnya mendanai proyeknya tersebut.[9]

Kehidupan pribadi dan kematian sunting

Pada usia 45 tahun ia menikah dengan putri seorang politisi Rusia, Alma Von Witte dan menetap di Rietzdorf (sekarang Rečica ob Paki, Slovenia). Keduanya dikaruniai enam orang anak, dan pada tahun 1904 pada usia 57 tahun, Bayer meninggal. Istrinya meninggal di usia 94 tahun pada tahun 1964.[9]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Bauxite residue management: best practice". International Aluminium Institute (dalam bahasa Inggris). 2014. Diakses tanggal 10 April 2015. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Habashi, Fathi (September 2004). "Karl Josef Bayer and his time- Part 1". CIM Bulletin. 1082: 61–64. 
  3. ^ Seetharaman, Seshadri (2014). Treatise on Process Metallurgy Volume 3: Industrial Processes, Part A (dalam bahasa Inggris). United Kingdom: Elsevier. hlm. 841. ISBN 978-0-08-096988-6. 
  4. ^ Harris, Chris; McLachlan, R. (Rosalie); Clark, Colin (1998). Micro reform – impacts on firms: aluminium case study (dalam bahasa Inggris). Melbourne: Industry Commission. ISBN 978-0-646-33550-6. 
  5. ^ Kvande H. (2014). "The aluminum smelting process". J Occup Environ Med. (dalam bahasa Inggris). 56 (S2-4). doi:10.1097/JOM.0000000000000154. PMC 4131936 . PMID 24806722. 
  6. ^ "Aluminum - Research Article from World of Earth Science". Bookrags.com (dalam bahasa Inggris). Thomson Gale. Diakses tanggal 1 Maret 2006. 
  7. ^ "Archived copy" (PDF) (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 September 2005. Diakses tanggal 1 Maret 2006. 
  8. ^ a b Habashi, Fathi (Oktober 2004). "Karl Josef Bayer and his time - Part 2". CIM Bulletin (dalam bahasa Inggris). 1083: 62–66. 
  9. ^ a b c d e f Habashi, Fathi (1995). "Bayer's Process for Alumina Production: A Historical Perspective". Bull. Hist. Chem. (dalam bahasa Inggris). 17-18: 15–19. 
  10. ^ Habashi, Fathi. "A short history of hydrometallurgy". Hydrometallurgy (dalam bahasa Inggris). 79: 15–22. 
  11. ^ "Process of Obtaining Alumina". utpto.gov (dalam bahasa Inggris). 8 Mei 1888. Diakses tanggal 1 Maret 2006. 

Pranala luar sunting