Boris Leonidovich Pasternak

Boris Leonidovich Pasternak (Rusia: Борис Леонидович Пастернак, 29 Januari 1890 – 30 Mei 1960) ialah seorang penyair dan penulis Rusia yang terkenal di dunia Barat karena novel epiknya Dr. Zhivago, sebuah tragedi yang peristiwanya di seputar masa terakhir Kekaisaran Rusia dan hari-hari awal Uni Soviet, dan pertama kali diterbitkan di Italia (terjemahan) pada 1957. Namun sebagai penulislah ia banyak diperingati di Rusia. Saudariku, Hidup, ditulis oleh Pasternak pada 1917, ialah kumpulan puisi paling berpengaruh yang diterbitkan dalam bahasa Rusia pada abad ke-20.

Boris Pasternak
Lahir(1890-02-10)10 Februari 1890
Moscow, Kekaisaran Rusia
Meninggal30 Mei 1960(1960-05-30) (umur 70)
Peredelkino, Uni Soviet
Pekerjaanpenulis puisi, pengarang
Karya terkenalMy Sister Life, The Second Birth, Doctor Zhivago
PenghargaanNobel Sastra
1958

Kehidupan awal

sunting

Boris Pasternak lahir di Moskow dari sebuah keluarga Yahudi berbudaya. Ayahnya Leonid adalah seorang profesor di Sekolah Melukis Moskow dan ilustrator karya-karya Leo Tolstoy. Ibunya Rosa Kaufman, adalah pianis konser terkenal. Orang tuanya banyak menerima kunjungan dari para penulis, seniman, dan intelektual Moskwa terkemuka, termasuk komponis Sergei Rachmaninoff dan Alexander Scriabin, penyair dan dramawan Alexander Blok, penulis Andrei Bely, dan penyair Rainer Maria Rilke, yang tulisan-tulisannya akan banyak memengaruhi Pasternak.

Cinta pertama Pasternak ialah botani dan ke-2 ialah musik. Diilhami oleh Scriabin, Pasternak mempelajari komposisi selama 6 tahun, yang darinya 3 lagu piano yang telah diselesaikan terselamatkan. Pasternak memasuki Konservatorium Moskow, tetapi keluar pada 1910 karena ia kurang percaya diri dalam kecakapan teknisnya. Ia memasuki Fakultas Hukum di Universitas Moskow dan kemudian belajar filsafat di Universitas Marburg, Jerman. Akhirnya ia mendapatkan karier akademik, kembali ke Kekaisaran Rusia pada 1913 untuk meneruskan puisinya. Ia tidak berhasil dalam 10 tahun berikutnya.

Tidak bisa berdinas dalam militer karena terjatuh dari kuda yang membuat sebelah kakinya lebih pendek, Pasternak melewatkan masa Perang Dunia I dengan bekerja sebagai juru tulis di pabrik kimia jauh di timur Moskow.

Karier

sunting

Debut puisi Pasternak adalah Kembar dalam Awan (1913), diterbitkan oleh Lirika, sebuah perusahaan penerbitan kooperatif yang dibentuknya bersama 7 penyair. Saat Lirikia bubar, Pasternak bergabung dengan kelompok futuris Tsentrifuga, yang membuang tradisi demi inovasi dalam gaya dan persoalan dengan para penyair seperti Sergei Bobrov dan Vladimir Mayakovsky. Meski dipengaruhi unsur-unsur kota, simbolis, dan futuris, puisi-puisi awal Pasternak berbeda karena aliterasi, rima, irama, dan penggunaan metafora .

Ia menulis 2 buku pada 1917, Saudariku, Hidup serta Tema dan Variasi. Revolusi Bolshevik dan PD I menunda kemunculannya selama 5 tahun, selama saat di mana ia menerjemahkan drama-drama Heinrich von Kleist dan Ben Johnson serta syair-syari karya para ekspresionis Jerman. Saat diterbitkan pada 1922, Saudariku, Hidup memperoleh tempatnya di antara penulis utama masa itu. Bahasa tamsil dan idiomatiknya yang subur bertolak belakang dengan bentuk quatrinnya yang disiplin. Pada tahun yang sama Pasternak menikahi mahasiswi Lembaga Seni Evgeniya Lurye dan membawanya ke Berlin untuk tinggal dengan keluarganya, yang akan tetap menampung mereka. Inilah terakhir kali Pasternak melihatnya, karena lamaran izin berkunjungnya yang berulang-ulang ditolak. Pada 1923, pasangan ini dikaruniai anak lelaki bernama Evgenii. Akhirnya Pasternak menerbitkan Tema dan Variasi pada tahun yang sama.

Meski awalnya Pasternak menyambut baik Revolusi Bolshevik, kebrutalan pemerintahan baru itu membuatnya takut, sebuah pembalikan yang dinyatakan dalam kumpulannya Jalan Udara (1924), yang menunjukkan sikap tak acuhnya pada politik sebagai manusia utama dan perhatian seniman. Pemerintahan Uni Soviet yang baru itu di bawah Vladimir Lenin menyatakan bahwa seni harus memotivasi perubahan politik sedangkan Pasternak berpendapat bahwa seni berfokus pada kebenaran abadi daripada perhatian historis atau sosial. Atas sikapnya, ia menjadi pahlawan diam di antara para intelektual Uni Soviet. Tinggal di rumah susun yang hiruk pikuk di Moskva, ia terus pusi pendek, tetapi hingga pada kepercayaan bahwa penyair dan seniman tidak memiliki tempat yang pasti di masyarakat dan hanya bisa hidup sebagai orang luar. Selama 1920-an puisinya berubah dari lirik ke bentuk naratif dan epik, menyebutkan Revolusi Rusia 1905 di Penyakit Agung (1924), Letnan Schmidt (1927), dan Tahun 1905 (1927).

Gebrakan pertama Pasternak ke dalam prosa, Spektorsky (1931), menunjukkan pandangan dari kehidupan seorang penyair muda, yang menerima pasifitas dan fatalisme historis penulisnya sendiri dalam menghadapi Revolusi. Saat banyak penulis dan seniman patah semangat dan tergoda untuk bunuh diri, Pasternak percaya bahwa para penyair harus terus berkarya saat seni dan malahan spiritualisme tak lama bertahan. Ia menunjukkan teori ini melalui metafora "kelahiran kedua" judul kumpulan puisinya tahun 1932. Pasternak telah dikritik karena keberpusatan pada diri sendiri, sebuah sentimen yang diwujudkan dalam perkataan populer, "Segalanya berubah di bawah zodiak kita, hanya Pasternak yang tetap Pasternak." Sementara terlupa pada teror yang berlangsung di sekelilingnya, ia kebal akan dampaknya pada karyanya, berharap untuk menciptakan sesuatu yang teramat sangat.

Syair cinta Kelahiran Kedua juga menunjukkan perubahan dalam kehidupan pribadi Pasternak: ia jatuh cinta kepada Zinaida Neigauz, istri komponis Jerman Genrikh Neigauz. Akhirnya ia meninggalkan Evgeniya dan menikahi Zinaida. Sementara puisi-puisi itu mengekspresikan optimisme yang baru ditemukan dan rekonsiliasi unsur lirik dan sosial, kelahiran kembali kesenimanannya berumur pendek. Kelahiran Kedua dan otobiografinya Tindakan Penyelamatan (1931) ialah karya asli terakhir Pasternak sebelum negara melarangnya untuk menerbitkan, menganggap karya-karyanya tidak sesuai dengan tujuan komunisme. Pasternak terpaksa menjadi penerjemah sebagai mata pencahariannya yang lebih aman, bergelut dengan karya-karya klasik Johann Wolfgang von Goethe, Rilke, William Shakespeare, dan Paul Verlaine. Berhasil dan imbang, ia bisa membeli sebuah rumah di sebuah desa tepat di luar Moskow pada 1936, yang akan menjadi rumah utamanya selama sisa hidupnya. Di akhir 1940-an, ia juga menerjemahkan tragedi utama Shakespeare, dan ini tetap menjadi versi standar yang digunakan di Rusia.

Selama PD II, saat pasukan Hitler berbaris ke Uni Soviet, Pasternak menerbitkan 2 kumpulan puisi baru, Pada Awalnya (1942) dan Bumi yang Luas (1945). Pada 1945, puteranya dengan Zinaida, Adrian, meninggal, sebuah kehilangan yang membuatnya kehilangan dan kurang bergembira. Pada tahun berikutnya Pasternak jatuh cinta dengan Olga Ivinskaya, yang sejak itu menjadi isteri de facto-nya, meski ia tetap tinggal seatap dengan Zinaida. Olga mengilhami puisi-puisi cintanya kelak dan menjadi prototipe Lara di Dr. Zhivago.

Pasternak adalah salah satu penyair yang jarang terkenal semasa hidupnya. Jika ia melupakan satu macam di salah satu puisinya selama membaca, keriuhan akan membantunya. Selama perang, surat-surat yang diterimanya dari garis depan mengingatkannya pada pencapaian yang telah dicapai suaranya. Ia tidak ingin kehilangan kontak ini dengan massa maka Pasternak mulai mengerjakan novel yang memuja kebebasan, kemerdekaan, dan kembali ke agama Kristen yang akan menjadi Dr. Zhivago. Mendasarkan ceritanya pada pengalamannya sendiri pada masa perang dan revolusi, Pasternak menggunakan Yuri Zhivago sebagai corong kepercayaan filsafat dan artistiknya. Ia menampilkan ketidakmampuan Zhivago untuk memengaruhi nasibnya sebagai suatu kesalahan, tetapi sebagai tanda bahwa ia diperuntukkan untuk menjadi saksi artistik atas tragedi di usianya. Dengan teliti sang pengarang mengidentifikasi kesulitan Zhivago dengan kesulitan Yesus.

Himpitan ideologi pemerintahan pascaperang memaksa Pasternak mengerjakan karyanya diam-diam. Ditolak di Uni Soviet, Dr. Zhivago diselundupkan ke dunia Barat pada 1957 dan pertama kali diterbitkan dalam bahasa Italia dan kemudian dalam bahasa Inggris pada 1958. Novel epik tentang kehidupan dan cinta seorang dokter dan penyair Yuri Zhivago selama pergolakan politik di Rusia pada abad ke-20 dinyatakan sebagai gabungan gaya lirik, deskriptif, dan dramatik epik yang berhasil. Buku itu, yang berakhir dengan sebuah siklus puisi Zhivago, diterjemahkan ke dalam 18 bahasa.

Pada Oktober 1958, Pasternak dianugerahi Hadiah Nobel dalam Sastra[1], "untuk pencapaian pentingnya dalam puisi lirik kontemporer dan di bidang tradisi epik Rusia." Pemerintah Uni Soviet, yang tak senang dengan penggambaran kehidupan yang keras di bawah komunisme, memaksanya menolak Penghargaan Nobel Sastra dan mengeluarkannya dari Persatuan Penulis Uni Soviet. Meski tak dikirim ke pembuangan atau penahanan, semua terbitan terjemahannya tertunda dan ia jatuh miskin.

Tahun-tahun terakhir

sunting

Ia menulis buku lengkap terakhirnya Saat Udara Cerah, pada 1959. Di musim panas itu, ia memulai Kecantikan yang Buta, sebuah drama tentang seorang seniman yang diperbudak selama masa perbudakan di Rusia, tetapi jatuh sakit akibat kanker paru-paru sebelum ia menyelesaikannya. Pasternak meninggal di rumahnya di Peredelkino, pada malam 30 Mei 1960. Saat mendengar kematiannya, ribuan orang berdatangan dari Moskow untuk menghadiri pemakannya. Bagi orang Rusia, ia tetap menjadi lambang perlawanan terhadap teror dan penindasan.

Pada 1988, Persatuan Penulis Soviet mendudukan Pasternak kembali secara anumerta, membuat penerbitan Dr. Zhivago di Uni Soviet menjadi mungkin. Putera Pasternak, Evgenii, menerima medali Penghargaan Nobel atas peringatan ayahnya di Stockholm pada 1989.

Karya-karya pilihan

sunting
  • Kembar di Awan (1914)
  • Di Atas Penghalang (1916)
  • Tema dan Variasi (1917)
  • Saudariku, Hidup (1922)
  • Di Kereta Awal (1944)
  • Saat Udara Cerah (1959)
  • Tindakan Penyelamatan (1931)
  • Kelahiran Kedua (1932)
  • Masa Kecil (1941)
  • Esai dalam Otobiografi (1956)
  • Dr. Zhivago (1957)

Terjemahan

sunting
  • Terjemahan Shakespears oleh Boris Pasternak (1978)

Referensi

sunting
  1. ^ Kurnia, Anton (2019). Ensiklopedia Sastra Dunia. Yogyakarta: Diva Press. hlm. 59. ISBN 978-602-391-662-7. 

Pranala luar

sunting