Bledug Kuwu

gunung di Indonesia

Bledug Kuwu (bahasa Jawa: ꦩ꧀ꦧ꧀ꦭꦼꦢꦸꦒ꧀ꦏꦸꦮꦸ, translit. mBledhug Kuwu) adalah gunung api lumpur (mud volcano) yang terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Tempat ini berjarak kurang lebih 28 km ke arah timur dari kota Purwodadi.

Bledug Kuwu

Bledug Kuwu merupakan salah satu objek wisata andalan di daerah ini selain sumber api abadi Mrapen, dan Waduk Kedungombo. Hal yang menarik wisatawan untuk datang menyaksikan bledug ini adalah letupan-letupan lumpur yang mengandung garam dan berlangsung terus-menerus secara berkala, kira-kira setiap 2 atau 3 menit.

Geologi

sunting
 
Ekskursi oleh beberapa anggota suatu perkumpulan sejarah alam Hindia Belanda ke tambang garam bleng di Koewoe (Kuwu), Grobogan tahun 1932.

Secara geologi, kawah lumpur Kuwu, sebagaimana kawah lumpur lainnya, adalah aktivitas pelepasan gas dari dalam teras bumi. Gas ini biasanya adalah metana. Kuwu adalah satu-satunya yang berlokasi di Jawa Tengah.[1] Letupan-letupan lumpur yang terjadi biasanya membawa pula larutan kaya mineral dari bagian bawah lumpur ke atas. Banjir lumpur panas Sidoarjo juga diakibatkan oleh kawah lumpur, meskipun untuk yang terakhir ini tingkat aktivitasnya lebih tinggi.

Etimologi

sunting

Asal usul nama Bledug Kuwu adalah berupa kawah lumpur yang dinamakan Bledug Kuwu (karena berlokasi di Kuwu). Kawah ini secara berkala (selang 2-3 menit) melepaskan lumpur mineral dalam bentuk letupan besar (setinggi hingga 2 m). Oleh penduduk setempat lumpur ini dimanfaatkan mineralnya untuk pembuatan konsentrat garam yang disebut bleng (IPA: bləŋ) dan dipakai, misalnya, dalam pembuatan kerupuk karak

Kandungan garam

sunting
 
Ladang garam di sekitar kawah lumpur.

Lumpur dari kawah ini airnya mengandung garam, oleh masyarakat setempat dimanfaatkan untuk dipakai sebagai bahan pembuat garam bleng secara tradisional. Caranya adalah dengan menampung air dari bledug itu ke dalam glagah (batang bambu yang dibelah menjadi dua), lalu dikeringkan.

Legenda

sunting

Menurut cerita turun-temurun yang beredar di kalangan masyarakat setempat, Bledug Kuwu terjadi karena adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan Laut Selatan (Samudra Hindia). Konon lubang itu adalah jalan pulang Jaka Linglung dari Laut Selatan menuju kerajaan Medang Kamulan setelah mengalahkan Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Joko Linglung konon bisa membuat lubang tersebut karena dia bisa menjelma menjadi ular naga yang merupakan syarat agar dia diakui sebagai anak Raden Ajisaka.

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Nugroho, Puthut (2017-07-15). "Bledug Kuwu, Fenomena Letupan Lumpur Unik di Jawa Tengah Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-01-16.