Bantuan Prancis kepada Nguyễn Ánh

Bantuan Prancis kepada Nguyễn Ánh yang kelak menjadi Kaisar Vietnam dan mengubah namanya menjadi Gia Long), pendiri Dinasti Nguyễn, yang berdiri dari 1770 sampai 1820. Dari 1777, Mgr Pigneau de Behaine, dari Serikat Misi Luar Negeri Paris, memberikan perlindungan kepada pangeran Vietnam muda yang berusaha menghindari perlawanan dari Tây Sơn. Pigneau de Behaine datang ke Prancis untuk memberikan bantuan militer, dan membentuk aliansi Prancis-Vietnam yang disahkan pada Perjanjian Versailles 1787, antara raja Prancis Louis XVI dan Pangeran Nguyễn Ánh. Sebagai rezim Prancis yang berada di saat Revolusi Prancis, Prancis tidak biasanya untuk membuat sebuah perjanjian. Namun, Mgr Pigneau de Behaine bersikeras dalam upayanya dan dengan bantuan orang-orang Prancis dan para pedagang yang dijadikan pasukan prajurit dan perwira Prancis yang berkontribusi untuk memodernisasikan para tentara Nguyễn Ánh, yang berkontribusi untuk kemenangannya dan penaklukan Vietnam secara keseluruhannya kembali pada 1802. Beberapa perwira Prancis menetap di Vietnam setelah kemenangan tersebut, menjadi mandarin berpengaruh. Orang-orang terakhir dari mereka pergi pada 1824, setelah Minh Mạng, penerus Gia Long, naik tahta. Perjanjian Aliansi 1787 masih tetap menjadi salah satu justifikasi tentara Prancis pada 1847.

Jean-Baptiste Chaigneau (mengenakan seragam campuran Prancis-Vietnam) adalah seorang aktor berpengaruh dari intervensi Prancis pertama di Vietnam.

Perlindungan Nguyễn Ánh

sunting
 
Mgr Pigneau de Behaine adalah instigator utama dari intervensi Prancis di Vietnam dari 1777 sampai 1824.

Prancis pertama kali berintervensi dalam pertempuran dinasti Vietnam pada 1777 ketika Pangeran Nguyễn Ánh berusia 15 tahun, yang dihindarkan dari perlawanan Tây Sơn, mendapatkan kekuasaan dari Mgr Pigneau de Behaine di selatan Prinsipalitas Hà Tiên.[1] Pigneau de Behaine dan komunitas Katolik-nya di Hà Tiên kemudian membantu Nguyễn Ánh untuk mengungsi di Pulo Panjang.[1]

Peristiwa-peristiwa tersebut membuat sebuah ikatan yang kuat antara Nguyễn Ánh dan Pigneau de Behaine, yang melindungi pangeran muda tersebut. Setelah itu, Nguyễn Ánh menaklukan kembali Saigon pada November 1777, dan memegang gelar Ketua Komandan pada 1778.

Intervensi di konflik Kamboja (1780-1781)

sunting

Di negara tetangga Kamboja, sebuah kerusuhan pro-Cochinchina terjadi untuk melengserkan raja pro-Siam Ang Non. Pada 1780, pasukan Cochinchina dari Nguyễn Ánh berintervensi, dan Pigneau membantu mereka dengan memberikan senjata dari Portugis. Uskup tersebut meminta Portugis mengirimkan senjata untuk Cochinchina, khususnya granat tangan, sebuah senjata baru bagi Asia Tenggara.[2] Pigneau de Behaine juga menyediakan bantuan tiga kapal perang Portugis untuk Nguyễn Ánh.[3] Dalam aktivitasnya, Pigneau didukung oleh seorang penjelajah Prancis, Manuel.[3]

Perlawanan Tây Sơn 1782-1783-1785

sunting

Penjelajah Prancis Manuel, saat melayani Mgr Pigneau, mengambil bagian dalam pertempuran-pertempuran melawan perlawanan Tây Sơn pada 1782. Ia memimpin sebuah kapal perang saar melawan Tây Sơn di Sungai Saigon, tetapi ia menenggelamkan dirinya sendiri bersama dengan kapal perangnya ketimbang menyerah kepada angkatan laut Tây Sơn.[4]

Pada Maret 1783, Nguyễn kembali dikalahkan, dan Nguyễn Ánh dan Pigneau melarikan diri ke pulau Phú Quốc. Mereka melarikan diri lagi ketika persembunyian mereka ditemukan, dengan berpindah-pindah dari pulau ke pulau sampai mereka menetap di Siam. Pigneau de Behaine mengunjungi dewan Siam di Bangkok pada akhir 1783.[5] Nguyễn Ánh juga mengunjungi Bangkok pada Februari 1784, dimana ia meminta sebuah pasukan untuk mengawalnya kembali ke Vietnam.[6] Namun, pada Januari 1785, armada Siam dihadapkan dengan perlawanan Tây Sơn di Mekong.[6]

Catatan

sunting
  1. ^ a b Mantienne, p.77
  2. ^ Mantienne, p.78
  3. ^ a b Mantienne, p.81
  4. ^ Mantienne, p.81–82
  5. ^ Mantienne, p.83
  6. ^ a b Mantienne, p.84

Referensi

sunting