Bahasa Tontemboan
Bahasa Tontemboan adalah bahasa yang digunakan oleh etnis Minahasa di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia, khususnya di daerah kecamatan Tareran, Sonder, Kawangkoan, Langoan, Tenga,Tumpaan, Amurang, Motoling, Modoinding.[2] Bahasa Tontemboan ini termasuk kelompok bahasa Austronesia di pulau Sulawesi bagian utara, Indonesia. Tontemboan salah satu sub dialek bahasa Minahasa, sub-kelompok dari rumpun bahasa Filipina.[3]
Tontemboan | |
---|---|
Dituturkan di | Indonesia |
Wilayah | Sulawesi Utara |
Penutur bahasa | tak diketahui (150,000; versi 1990) |
Austronesia
| |
Kode bahasa | |
ISO 639-3 | tnt |
Glottolog | tont1239 [1] |
Uji coba Wikipedia Bahasa Tontemboan di Wikimedia Incubator |
Arti Tontemboan adalah orang gunung atau orang yang berasal dari beberapa daerah dataran tinggi di Minahasa. Bahasa Tontemboan adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa yang ada di tanah Minahasa, Sulawesi Utara. Selain itu, Bahasa Tontemboan juga digunakan oleh sebagian warga keturunan Minahasa di Desa Kaaruyan Kecamatan Paguat, di Gorontalo.[4]
BilanganSunting
Contoh bilangan dalam Bahasa Tontemboan sebagai berikut:[5]
Bahasa Indonesia | Bahasa Tontemboan |
---|---|
Nol | - |
Satu | Esa |
Dua | Rua |
Tiga | Telu |
Empat | əpat |
Lima | Lima |
Enam | Enem |
Tujuh | Pitu |
Delapan | Walu |
Sembilan | Siow |
Sepuluh | Saŋapulu’ |
Lima Puluh | Lima ŋapulu’ |
Seratus | Ma’atus |
Mariwu | Seribu |
KosakataSunting
Contoh beberapa kosakata dalam Bahasa Tontemboan sebagai berikut:[5]
Bahasa Indonesia | Bahasa Tontemboan |
---|---|
Bapak | Ama/Amaŋ |
Dimana | Ambisa |
Hati | Ate |
Bantal | Buwungang |
Air | Rano |
Kami | Cami |
Makan | Kuman/Kumang |
Bekerja | Matawoy |
Api | Api |
Telinga | Luntəng |
Dingin | Marate |
Awan | Kambuŋ |
Sayap | Tətələw |
Kamu | Ko |
Tahun | Taun |
Mengetahui | Keləkan |
PemakaianSunting
Pada Tahun 2013, diperkirakan jumlah penutur Bahasa Tontemboan berjumlah 100.000 jiwa. Pemakaian Bahasa Tontemboan hanya berlangsung pada kaum tua dan tidak berlanjut kepada generasi muda, hal ini menyebabkan Bahasa Tontemboan termasuk bahasa yang terancam punah. Apalagi daerah penggunaannya berada di sekitar Langoan, Sonder, Suluun dan Amurang dan kaum muda lebih suka menggunakan bahasa Melayu Manado dalam percakapan sehari-hari.[6]
Dokumentasi tentang hasil penelitian bahasa Tontemboan yang dihimpun sejak masih jaman penjajahan kolonial relatif tidak banyak diketahui oleh publik, karena masih jarang dipublikasikan dan apalagi ditulis dalam bahasa Belanda.[7]
ReferensiSunting
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2019). "Tontemboan". Glottolog 4.1. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ Morfologi dan sintaksis bahasa Tontemboan. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. hlm. 1–2.
- ^ Liao, Hsiu-chuan (2008). "A Typology of First Person Dual Pronouns and Their Reconstructibility in Philippine Languages". Oceanic Linguistics. Vol.47: Hal. 2. ISSN 0029-8115.
- ^ Lauder, Multamia R. M. T; Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (2000). Penelitian kekerabatan dan pemetaan bahasa-bahasa daerah di Indonesia: Propinsi Sulawesi Utara (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 14–15. ISBN 978-979-685-074-7.
- ^ a b "Belajar Bahasa Tontemboan Minahasa". bertumbuh.xyz. Diakses tanggal 2020-09-29.
- ^ "Djony Porajow Merajut Asa Lestarikan Bahasa Totemboan di Minsel". Tribun Manado. Diakses tanggal 2020-09-24.
- ^ Sneddon, J. N. (1970). "The Languages of Minahasa, North Celebes". Oceanic Linguistics. Vol. 9: Hal.11. ISSN 0029-8115.
Pranala luarSunting
- (Inggris) Bahasa Tontemboan di Ethnologue
Artikel bertopik bahasa ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |