Bahasa Cia-Cia

bagian dari rumpun bahasa Austronesia
(Dialihkan dari Bahasa Cia-cia)

Bahasa Cia-Cia atau Bahasa Buton Selatan, ialah sejenis bahasa Austronesia yang ditutur di sekitar Kota Baubau di selatan Pulau Buton yang terletak di tenggara Pulau Sulawesi di Indonesia.

Bahasa Cia-Cia
بهاس چيا-چيا
바하사 찌아찌아
Dituturkan diIndonesia
Wilayah
Penutur
80,000 (pada 2005)[1]
Aksara Hangeul (pada 2009), asalnya Gundul
Aksara Jawi
Aksara Pegon
Aksara Latin
Kode bahasa
ISO 639-3cia
QIDQ35284
Status konservasi
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6a Vigorous
Bahasa Cia-Cia dikategorikan sebagai C6a Vigorous menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini masih dituturkan dan digunakan oleh sebagian wilayah
Referensi: [2]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pada tahun 2009, bahasa ini menarik perhatian dunia ketika Kota Bau-Bau menerima tulisan Hangeul Korea untuk dijadikan sistem tulisan bahasa Cia-Cia.[3]

Demografi sunting

Pada tahun 2005, ada 80.000 orang penutur bahasa Cia-Cia,[1] 95% di antaranya beragama Islam[4] yang juga berbicara dalam bahasa Wolio. Bahasa Wolio semakin dilupakan sebagai bahasa penulisan kaum Cia-Cia, karena bahasa Indonesia kini diajar dengan abjad Latin di sekolah.[5]

Penyebaran sunting

Bahasa Cia-Cia ditutur di Sulawesi Tenggara, Pulau Buton bagian selatan, Pulau Binongko, dan Pulau Batu Atas.[1] Menurut kisah lama, penutur bahasa Cia-Cia di Binongko berketurunan bala tentara Buton yang dipimpin oleh Sultan Buton.[6]

Nama sunting

Nama bahasa ini berasal dari perkataan cia yang berarti tidak.[1] Cia-Cia juga disebut bahasa Buton, Butung, atau Boetoneezen (dari bahasa Belanda), bersama dengan bahasa Wolio, dan bahasa Buton (atau Butung) Selatan.[1]

Logat sunting

Keadaan bahasa di pulau Buton rumit sekali dan kurang dipahami secara teliti.[7] Antara logat-logat Cia-Cia termasuk Kaesabu, Sampolawa (Mambulu-Laporo), Wabula dan Masiri.[1][8] Logat Masiri paling banyak kosakatanya dibanding logat baku.[1]

Tulisan sunting

Dulunya, bahasa Cia-Cia menggunakan sejenis abjad Arab bernama "Gundul" yang tidak memakai tanda untuk bunyi vokal.

Pada tahun 2009, bahasa Cia-Cia menarik perhatian dunia karena Kota Bau-Bau memutuskan agar tulisan Hangul dari Korea digunakan untuk menulis bahasa Cia-Cia, dan mengajar anak-anaknya sistem tulisan baru ini berpandukan buku teks yang dihasilkan oleh Persatuan Hunminjeongeum.[3][9][10][11] Institut tersebut telah bertahun-tahun bertungkus-lumus menyebarkan penggunaan abjad Korea ke kaum-kaum minoritas yang tiada sistem tulisan sendiri di Asia.[3]

Abjad Cia-Cia[12]
Konsonan ᄙ*
Latin g k n d dh t r, l m b v bh p s tiada (awal), ', ng (tengah, akhir) j c h
IPA [ɡ] [k] [n] [ɗ] [d] [t] [r], [l] [m] [ɓ] [β] [b] [p] [s] -, [ʔ], [ŋ] [dʒ] [tʃ] [h]
Vokal
Latin a e o u i
IPA [a] [e] [o] [u] [i]

* ᄙ bukanlah huruf yang terpisah. Konsonan /r/ dan /l/ tengah dibedakan dengan menulis huruf ㄹ tunggal untuk /r/ dan ganda untuk /l/. Huruf ㄹ ganda harus ditulis dalam dua suku kata. Konsonan /l/ akhir ditulis dengan huruf ㄹ tunggal; untuk konsonan /r/ akhir, huruf vokal kosong ㅡ ditambah. Huruf vokal kosong (으) juga digunakan untuk /l/ awal.

Dalam proses menyesuaikan hangul dalam struktur bahasa Cia-Cia, huruf ㅸ yang tidak terpakai dalam bahasa Korea, digunakan lagi untuk mewakili konsonan /v/.[13]

Contoh:[14]

아디 세링 빨리 노논또 뗄레ᄫᅵ시. 아마노 노뽀옴바에 이아 나누몬또 뗄레ᄫᅵ시 꼴리에 노몰렝오.
Adi sering pali nononto televisi. Amano nopo'ombae ia nanumonto televisi kolie nomolengo.

Kosakata sunting

Angka 1–10 sunting

Angka 1–10[15]
Bahasa Indonesia satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh
Bahasa Cia-Cia (Hangul) 디세 루아 똘루 빠아 을리마 노오 삐쭈 ᄫᅡᆯ루 시우아 옴뿔루
Latin dise rua tolu pa'a lima no'o picu walu siua ompulu
 
Halaman dari buku Bahasa Cia-Cia untuk anak.

Kata kerja sunting

  • 부리 buri 'menulis'
  • 뽀가우 pogau 'berbicara'
  • 바짜안 baca'an 'membaca.'[14][16]

Kata nama sunting

  • 까아나 ka'ana 'rumah'
  • 시골라 sigola 'sekolah'
  • 사요르 sayor 'sayur'
  • 보꾸 boku 'buku'[17][18]

Ucapan sunting

  • 따리마 까시 Tarima kasi 'Terima kasih'
  • 인다우 미아노 찌아찌아 Indau miano Cia-Cia 'Saya orang Cia-Cia'
  • 인다우 뻬엘루 이소오 Indau pe'elu iso'o 'Saya cinta kamu'
  • 모아뿌 이사우 Moapu isau 'Maafkan saya'
  • 움베 Umbe 'Ya'
  • 찌아 Cia 'Tidak'[19]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g (Inggris) Bahasa Cia-Cia di Ethnologue
  2. ^ "Bahasa Cia-Cia". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  3. ^ a b c Agence France-Presse, "Southeast Sulawesi Tribe Using Korean Alphabet to Preserve Native Tongue Diarsipkan 2009-08-10 di Wayback Machine.", Jakarta Globe, 6 Agustus 2009
  4. ^ Joshua Project - Cia-Cia
  5. ^ Butonese - Introduction
  6. ^ Noorduyn, J. 1991. "A critical survey of studies on the languages of Sulawesi" p. 131.
  7. ^ Noorduyn, J. 1991. "A critical survey of studies on the languages of Sulawesi" p. 130.
  8. ^ Donohue, Mark. 1999. "A grammar of Tukang Besi". p. 6.
  9. ^ Korea Times, 2009-08-06 [1]
  10. ^ "Indonesian tribe to use Korean alphabet". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-12. Diakses tanggal 2009-08-12. 
  11. ^ (LEAD) Indonesian tribe picks Korean alphabet as official writing system
  12. ^ slideshow
  13. ^ (Korea) "사라질 소수민족 언어 '한글'로 새 생명(Hangul which brings the new life to the Cia-Cia people)" (dalam bahasa Korea). 경향신문 (京鄉新聞)/Kyunghyang Sinmun. 2009-08-06. Diakses tanggal 2009-08-09. 
  14. ^ a b (Korea) 印尼 소수민족, '한글' 공식 문자로 채택
  15. ^ Numbers in Austronesian languages
  16. ^ (Korea) 인도네시아에 한글 사용하는 섬 생겼다 Diarsipkan 2009-08-28 di Wayback Machine.
  17. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-28. Diakses tanggal 2010-05-25. 
  18. ^ [2][pranala nonaktif permanen]
  19. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-13. Diakses tanggal 2010-05-25. 

Pustaka sunting

  • van den Berg, René. 1991. "Preliminary notes on the Cia-Cia language (South Buton)." In Harry A. Poeze and Pim Schoorl (eds.), Excursies in Celebes: Een bundel bijdragen bij het afscheid van J. Noorduyn als directeur-secretaris van het KITLV, 305-24. Leiden: KITLV.
  • Mustafa Abdullah. 1985. Struktur bahasa Cia-Cia. Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pranala luar sunting