Asmaraloka: Puisi, Nada, & Cinta

Asmaraloka
PenyuntingEdi AH Iyubenu
PengarangUsman Arrumy
IlustratorAlfin Rizal
BahasaIndonesia
GenrePuisi
DiterbitkanOktober 2020
PenerbitDiva Press
Halaman92 halaman
ISBNISBN 978-623-293-079-7

Asmaraloka: Puisi, Nada, Cinta

sunting

'Asmaraloka adalah buku puisi karya Usman Arrumy, yang diterbitkan oleh Diva Press, Jogja. Buku dengan ISBN 978-623-293-079-7 ini memuat 52 puisi dan bersampul lukisan berjudul karang piano karya Sujiwo Tejo.

Sinopsis

sunting

Cinta dalam buku puisi ini adalah cinta yang tak hendak menjadi masa lampau, melainkan cinta yang bermaksud memberikan harga pada hidup. Cinta dalam puisi-puisi Asmaraloka adalah usaha menjadi versi terbaik untuk melaksanakan tanggungjawab saya dalam mengekspresikan sesuatu, tak terkecuali bila cinta itu datang dari masa lalu yang jauh. Bahkan dalam pengalaman yang sangat personal, puisi menjadi tak ubahnya cinta, ia ada tidak untuk dipahami, melainkan cukup dihayati getarannya.

Klise? Tentu saja. Itu pula sebabnya saya ingin cinta dalam Asmaraloka ini tidak cuma dituturkan dalam bentuk teks, melainkan juga digubah sebagai nada. Maka saya memilah delapan puisi—dari lima puluh dua puisi, yang saya anggap representatif—untuk kemudian dilantunkan sebagai musikalisasi. Supaya ada ketersediaan ruang penghayatan dalam bentuk lain. Supaya cinta tidak cuma dibaca, tapi juga didengarkan luapannya. Dan delapan puisi itu pula yang terlibat dalam visualisasi, untuk memperkaya bahan tafsir. Pendek kata, dalam Asmaraloka ini, ada tiga perangkat yang saling mengadakan kontak artistik: puisi sebagai teks, puisi sebagai musikalisasi, dan puisi sebagai ilustrasi.

Komentar para tokoh

sunting

Dengan menjadikan cinta sebagai pusat permenungannya,

sajak-sajak Usman Arrumy merupakan upaya kontemplatif untuk menyelami
dan merengkuh hikmah hakiki di balik kerumitan diri
dan hidup kita yang sering keruh. Cinta dalam sajak-sajak Usman

adalah cinta yang dibimbing dan diarahkan ke dalam maknanya yang fitri dan sejati.

Nama buku Kumpulan Puisi ini

benar-benar menggambarkan alam Penyair dan puisi-puisinya.

Asmaraloka. Catatlah, kelahiran Penyair Cinta ini. Usman Arrumy.

— Gus Mus

Usman Arrumy menurut hemat saya adalah seorang penyair penghayat.

Buku-buku sufi yang ditelaahnya cukup banyak.
Bahkan ia telah menerjemahkan puisi-puisi Sapardi Djoko Damono ke dalam bahasa Arab, dan hasilnya bagus.
Berarti Usman adalah seorang pengembara rohani yang ingin mereguk makna hidup dengan cinta.

Melalui Asmaraloka ini, ia hidup dengan cinta.

Asmaraloka adalah luka segala kata, luka yang menyala demi kala,
menyala dan melantun: “aku bersaksi bahwa tiada cinta selain engkau.”

— [[Najwa Shihab]]

Puisi-puisi cinta dalam Asmaraloka ini sebetulnya sarat nilai reliji,
sejak halaman pertama buku ini sudah terasa meremas kerohanian kita.

— [[Virgoun Tambunan]]

[1][2]

Lihat Juga

sunting

Usman Arrumy

Kasmaran, Sepilihan Puisi

Asmaraloka (Musikalisasi Puisi)

Anjangsana: Dari Kata ke Cinta

Referensi

sunting

.


  1. ^ Arrumy, Usman (2020). Asmaraloka: Puisi, Nada, & Cinta. DIVA PRESS. ISBN 978-623-293-079-7. 
  2. ^ "Asmaraloka". Goodreads. Diakses tanggal 2021-09-07.