Angkatan Udara Uni Soviet

kekuatan udara Uni Soviet

Angkatan Udara Soviet (bahasa Rusia: Военно-воздушные силы, ВВС; Voyenno-vozdushnye sily, VVS) adalah satu dari kekuatan udara dari Angkatan Bersenjata Uni Soviet. Angkatan Udara Soviet dibentuk dari sisa komponen Angkatan Udara Kekaisaran Rusia pada tahun 1917, dan menghadapi ujian terbesar mereka selama Perang Dunia II. Angkatan Udara Soviet juga terlibat dalam Perang Korea, dan dibubarkan seiring dengan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Aset bekas Angkatan Udara Soviet kemudian dibagi menjadi beberapa angkatan udara bekas republik Soviet, termasuk Angkatan Udara Rusia yang baru.

Angkatan Udara Uni Soviet
Военно-воздушные силы СССР
Voyenno-vozdushnye sily SSSR
Bendera Angkatan Udara Soviet
Aktif24 Mei 1918
Negara Uni Soviet
Tipe unitAngkatan udara
Jumlah personel7.895 personil (1990)
10.101 pesawat (1973)
Bagian dariAngkatan Bersenjata Uni Soviet
MarkasMoskwa
JulukanВВС (VVS)
HimneAviamarch (Bahasa Rusia: Авиамарш)
Dibubarkan14 Februari 1992
Tokoh
Panglima Angkatan Udara SovietPertama: Kolonel Mikhail Solovov (Maret–Agustus 1918)
Terakhir: Koljen Yevgeny Shaposhnikov (Juli 1990–Agustus 1991)
Insignia
Bendera
Roundel (1918–1943)
Roundel (1943–1991)
Pesawat tempur
Pesawat serbuSu-22, Su-25, Su-24, MiG-27
Pesawat pengebomTu-16, Tu-22, Tu-95, Tu-160
Pesawat tempurMiG-15, MiG-21, MiG-23, MiG-25, MiG-29, MiG-31, Su-27
HelikopterMi-2, Mi-8, Mi-14, Mi-17
Helikopter serbuMi-24
Pesawat pengangkutIl-76, An-12, An-22, An-124

Sejarah

sunting

VVS dibentuk tahun 1918, dan dinamakan sebagai "Angkatan Udara Buruh dan Petani", menggantikan Angkatan Udara Kekaisaran Rusia. Setelah dibawah kontrol Tentara Merah pada tahun 1930, dan diberikan nama resmi VVS, maka VVS (AU Soviet) mulai berkembang pesat. Pada kurun waktu 1930-an, usaha-usaha untuk swasembada pesawat tempur dilaksanakan. Selain itu, juga diadakan proyek modernisasi terhadap pesawat ex-Kekaisaran Rusia. Akhirnya, pada akhir dekade 1930-an, AU Soviet berhasil membuat dan memperkenalkan fighter I-15 dan I-16, juga bomber SB-2, SB-2 BIS, dan DB-3. Pesawat ini dipakai pada saat Perang Saudara Spanyol pada tahun 1936 oleh Jerman.

 
Pesawat tempur Polikarpov I-16 yang sering digunakan saat Perang Dunia II

Pada tahun 1939, Uni Soviet memakai pesawat bomber untuk menyerang Finlandia pada perang musim dingin. Kemudian, pada tahun 1941, AU Soviet ikut bertempur di Perang Dunia Kedua. Perang Dunia Kedua ini menyebabkan banyak pesawat Soviet rusak. Alasan utama AU Soviet kehilangan banyak pesawatnya adalah bukan karena taktik yang buruk, tetapi karena tidak ada kesempatan untuk meng-upgrade atau meningkatkan teknologi dari pesawat tersebut. Hingga ada data menyebutkan, Luftwaffe menembak jatuh kurang lebih 2000 pesawat Soviet dan hanya 35 pesawat saja yang bertahan pada Operasi Barbarossa.[1] Soviet pun segera mendapat bantuan dari Sekutu, berupa pesawat-pesawat tempur.

Selama Perang Dingin, Soviet memperkuat angkatan udaranya dan memperkenalkan doktrin penerbangan Soviet modern. Pada puncak tahun 1980-an, Soviet memiliki setidaknya 10.000 pesawat tempur, dan pada awal 1990-an, AU Uni Soviet layak dikatakan sebagai kekuatan AU terbesar di dunia karena standarnya yang bagus dan jumlahnya yang banyak. VVS dibagi menjadi 3 divisi, yaitu: Penerbangan Jarak Jauh, Penerbangan Frontal (untuk wilayah perang), dan Penerbangan Transport Militer. Pasukan Pertahanan Udara, yang memfokuskan pada pertahanan udara dan pesawat mata-mata, tidak disatukan dengan AU Soviet, dan dijadikan sebagai divisi independen.

Pada 1 September 1980, AU Soviet menembak jatuh sebuah pesawat sipil, yaitu Korean Air Lines Flight 007 setelah dikira pesawat itu masuk wilayah Soviet secara ilegal dan dianggap pesawat mata-mata. Pemerintah Soviet memaafkan kesalahan para pilot yang telah menembak jatuh pesawat tersebut, yang menyebabkan kemarahan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Angkatan Laut Soviet memiliki kekuatan udara, yaitu Penerbangan Laut (AV-MF)

Berikut ini daftar divisi AU Soviet pada tahun 1990:

 
Sukhoi Su-27 AU Soviet pada tahun 1988

Pada tahun 1980-an Uni Soviet memulai proyek SDM pilot AU Soviet, mengikuti apa yang sedang dikembangkan oleh AS. Program pertama adalah rencana untuk melawan AS, yang kedua adalah Penyerang Taktis dan yang terakhir adalah Penyerang Frontal Multifungsional. Sebagai balasan atas pengembangan mesin F-15 AS, Uni Soviet memulai rencana LFI, untuk mengembangkan mesin yang berkemampuan sama dengan F-15. Mengikuti keruntuhan Soviet pada tahun 1991, VVS pun terbagi atas bekas negara bagian Soviet. Rusia mengambil sekitar 45% perlengkapan dan 65% tenaga manusia untuk AU Federasi Rusia.

Perlengkapan

sunting
165 bomber strategis,
 
Tupolev Tu-95 Soviet dikawal oleh F-14 Tomcat Amerika Serikat
150 Tupolev Tu-95
15 Myasishchev M-4
550 bomber medium
155 Tupolev Tu-22M
260 Tupolev Tu-16
135 Tupolev Tu-22
2780 pesawat tempur
 
Mikoyan MiG-29 di atas langit Alaska
490 MiG-21
1570 MiG-23
105 MiG-25
260 Su-15
20 Tu-128
20 Yak-28
275 MiG-29
30 MiG-31
10 Su-27
2835 pesawat penyerang
130 MiG-21
830 MiG-27
895 Su-7/Su-17
770 Su-24
210 Su-25
50 pembom tank
30 Myasishchev M-4 'Molot'
20 Tupolev Tu-16
658 pesawat taktis dan pesawat ECM
 
Sukhoi Su-24, memainkan peran penting selama Perang di Afganistan
65 MiG-21
195 MiG-25
165 Su-17
65 Su-24
195 Yak-28
260 pesawat taktis strategis dan ECM
115 Tupolev Tu-16
15 Tu-22
4 Tu-95
102 Yak-28
24 MiG-25
 
Mil Mi-8MT, helikopter angkut utama militer Soviet

3050 helikopter

1500 helikopter pelatih dan latihan

576 pesawat angkut
55 Antonov An-22 'Antey'
210 Antonov An-12
310 Ilyushin Il-76
2935 pesawat sipil dan transport, dipakai oleh Aeroflot

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Ratley, III, Maj. Lonnie O. (March-April 1983). A Lesson of History: The Luftwaffe and Barbarossa Diarsipkan 2014-09-25 di Wayback Machine.. Air University Review.