Analis perkarantinaan tumbuhan

Analis perkarantinaan tumbuhan adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional untuk melaksanakan analisis dan tindakan karantina tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati nabati. Analis perkarantinaan tumbuhan merupakan pejabat karantina yang bertugas di Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Analis Perkarantinaan Tumbuhan
Analis perkarantinaan tumbuhan merupakan jabatan fungsional dalam Pegawai Negeri Sipil
Pekerjaan
NamaAnalis Perkarantinaan Tumbuhan
Jenis pekerjaan
Jabatan fungsional PNS rumpun ilmu hayat
Penggambaran
KompetensiAnalisis dan tindakan karantina tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati nabati
Bidang pekerjaan
Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Jabatan fungsional

sunting

Analis perkarantinaan tumbuhan merupakan salah satu jabatan fungsional (JF) rumpun ilmu hayat[1] dengan Kementerian Pertanian sebagai instansi pembina.[2] Jabatan fungsional analis perkarantinaan tumbuhan merupakan jabatan fungsional kategori keahlian dengan jenjang karier terendah sampai dengan tertinggi yaitu analis perkarantinaan tumbuhan ahli pertama, analis perkarantinaan tumbuhan ahli muda, analis perkarantinaan tumbuhan ahli madya, dan analis perkarantinaan tumbuhan ahli utama.

Kategori Jenjang jabatan Golongan ruang Angka kredit Jumlah angka
kredit/tahun
Keahlian Pertama III/a 50 12,5
III/b 50 12,5
Muda III/c 100 25
III/d 100 25
Madya IV/a 150 37,5
IV/b 150 37,5
IV/c 150 37,5
Utama IV/d 200 50
IV/e 200 50

Tugas dan uraian kegiatan

sunting

Tugas JF analis perkarantinaan tumbuhan yaitu melaksanakan kegiatan analisis dan tindakan karantina tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati nabati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.[3] Analisis dan tindakan karantina tumbuhan adalah kegiatan menganalisis media pembawa yang dilalulintaskan dalam rangka penentuan tindakan karantina lanjutan,[4] sedangkan pengawasan keamanan hayati nabati adalah pengawasan terhadap pemasukan dan pengeluaran pangan segar asal tumbuhan untuk memastikan memenuhi syarat keamanan pangan.[5]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ PermenPANRB 15/2018, Pasal 2.
  2. ^ PermenPANRB 15/2018, Pasal 36.
  3. ^ PermenPANRB 15/2018, Pasal 5.
  4. ^ PermenPANRB 15/2018, Pasal 1 angka 9.
  5. ^ PermenPANRB 15/2018, Pasal 1 angka 10.

Daftar pustaka

sunting