Alison Victoria

pelawak tunggal


Alison Victoria Thackray (lahir 28 Februari 1978) adalah seorang pengajar, direktur, dan pelawak tunggal Indonesia berkebangsaan Inggris. Alison adalah seorang tenaga pengajar yang telah menetap di Indonesia sejak 2004 dan menjadi salah satu penggagas edutainment di Indonesia, khusunya di kota Bandung.[1] Di samping itu, Alison juga menjajal profesi sampingan sebagai Pelawak tunggal atau comic. Ia dikenal sebagai comic setelah mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ke tiga (SUCI 3) tahun 2013, menjadikannya sebagai Warga Negara Asing (WNA) pertama yang tampil di kompetisi stand up comedy untuk negara lain (dalam hal ini Indonesia) secara live di Indonesia. Di kompetisi itu, ia dikenal dengan nama Alison Bule Bandung.[2]

Alison Bule Bandung
LahirAlison Victoria Thackray
28 Februari 1978 (umur 46)
Inggris Newcastle upon Tyne, Inggris
Nama lainAlison Bule Bandung
PekerjaanPelawak tunggal, pengajar, direktur
Tahun aktif2004—sekarang (pengajar)
2011—sekarang (Pelawak Tunggal)

Kehidupan pribadi sunting

Pada tahun 1999, Alison di usianya yang ke 21 tahun telah meraih gelar S2 yaitu M.A. (Hons.) di Social Anthropology with Development Studies dari University of Edinburgh.[3] Sejak kecil Alison sudah memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sewaktu kecil, Alison kerap menangis jika melihat berita tentang anak-anak yang kelaparan atau melihat anak-anak yang berada pada kondisi perang di televisi. Menginjak remaja, diakuinya mulai disadari akan rasa bersyukurnya karena memiliki orang tua yang selalu kerja keras agar kedua anaknya bisa cukup makan. Atas dasar itulah, sejak tahun 2004 Alison datang ke Indonesia dan memilih Bandung sebagai tempat tinggalnya, tepatnya di daerah Padalarang.

Cita-citanya semasa kecil akhirnya berhasil diwujudkannya dengan menjadi seorang pendiri perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan entertainment atau edutainment dengan nama PT Starlight Edutainment. Perusahaan yang berdiri tahun 2008 itu pun menjalani program sesuai dengan motonya education should be fun and entertainment should be educational. Alison memaparkan bahwa di mana kita percaya bahwa pendidikan seharusnya menyenangkan dan hiburan seharusnya mendidik. Oleh karena itu kita bekerja sama dengan banyak lembaga baik swasta, pemerintah ataupun LSM untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan hiburan sekaligus. Satu contoh kegiatan adalah proyek Starlight Eduvacation yang membawa rombongon untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di Bandung tetapi memberi 'treatment' yang unik, seru, dan mendidik sekaligus.

Kesibukan utama Alison adalah Direktur PT Starlight Edutainment yang bergerak di bidang jasa konsultasi tentang edutainment. Namun, di samping itu dia juga menjalani kegiatan antara lain menjadi pembicara beberapaseminar, juri kompetisi, juri duta bahasa. Keberhasilan memimpin perusahaannya itu, membuatnya sering diundang di perusahaan lain untuk memberikan pelatihan, motivasi, narasumber di televisi dan radio.[4]

Proses kreatif sunting

Sejak kecil Alison sudah sering menyaksikan stand up comedy di negaranya, Inggris. Saat berkuliah pun, ia menjadikan stand up comedy sebagai hobinya jadi bisa dibilang Alison sudah paham betul mengenai stand up comedy. Ketika datang ke Indonesia pada tahun 2004, Alison lebih disibukkan dengan kesibukannya sebagai seorang pengajar karena belum berkembangnya stand up comedy di Indonesia kala itu. Setelah populer pada tahun 2011, barulah Alison mulai mencoba tampil open mic. Dengan modal telah menetap di Bandung, Alison tampil berbahasa Indonesia dan sesekali berbahasa Sunda di depan penonton meski aksen dan logat Inggrisnya yang kental masih terbawa. Namun secara tidak langsung itulah yang menjadi ciri khasnya, karena image bule yang melekat pada dirinya tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton karena jarang-jarang melihat seorang bule yang melawak dengan bahasa yang bukan bahasa induknya. Alison sendiri sejak 2011 sudah mulai tampil open mic baik secara live maupun saat di sela-sela ia mengajar.

Tahun 2013, Alison mencoba peruntungannya lewat audisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV yang diadakan di Bandung. Alison pun ikut lolos sebagai finalis 18 besar bersama enam kontestan lainnya, Gian, Chandra, Mang Obed, Briptu Ferry, Reno, dan Uus sebagai perwakilan dari Bandung dalam kompetisi tersebut. Ini juga menjadikannya sebagai peserta berwarga negara asing pertama yang tampil di kompetisi stand up comedy lokal secara live di Indonesia. Alison dengan pesona bulenya yang membawakan materi berbahasa Indonesia dan Sunda ini berhasil masuk ke 10 besar. Alison terhenti di 10 besar karena kalah dalam babak battle menghadapi Fico Fachriza. Tetapi apa yang telah ditunjukkan oleh Alison menjadi keunikan tersendiri di Indonesia, khususnya kompetisi SUCI Kompas TV. Karena setelah ini kita belum tahu lagi apakah ada bule yang melanjutkan jejak yang telah dirintis Alison, si Bule Bandung dalam dunia komedi tunggal Indonesia.[5]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Pranala luar sunting