Agama terorganisir

Agama di mana sistem kepercayaan dan ritual diatur secara sistematis dan ditetapkan secara formal

Agama terorganisir, disebut pula agama terinstitusi, adalah agama yang mana sistem kepercayaan dan tata cara peribadatannya disusun secara sistematis dan ditetapkan secara resmi. Agama terorganisir biasanya memiliki ciri khas adanya doktrin (atau dogma), struktur kepemimpinan yang hierarkis atau birokratis, serta penetapan suatu peraturan dan praktik keagamaan.[1]

Contoh

sunting

Contoh agama yang dianggap sebagai agama terorganisir, beberapa di antaranya adalah agama-agama samawi atau agama-agama yang mengklaim berakar dari sosok bernama Abraham atau Ibrahim, meskipun dengan versi penceritaan yang cukup berbeda di antara masing-masingnya; seperti Islam, Kristen arus utama, Yudaisme dan kepercayaan Baha'i. Beberapa aliran kepercayaan agama India seperti misalnya Sikhisme dan Buddhisme juga dianggap sebagai agama terorganisir.[2]

Sedangkan agama-agama yang tidak dianggap sebagai terorganisir, atau tidak sepenuhnya terorganisir, beberapa di antaranya adalah agama-agama rakyat dan agama-agama pribumi, seperti agama tradisi rakyat Afrika, Amerika, agama-agama prehistoris, dan begitupula Hinduisme.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Molnar, Darin R., PhD (9 December 2010). "Three Worldviews". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-05. Diakses tanggal 2019-03-26. 
  2. ^ "Top Ten Organized Religions of the World, 2005". www.infoplease.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-11. 
  3. ^ "Hinduism - Origins, Facts & Beliefs - HISTORY" (dalam bahasa Inggris). A&E Television Networks. October 6, 2017.