Abdullah Aidit (23 Oktober 1900 – 14 Februari 1969) merupakan seorang tokoh politisi Indonesia dari pulau Belitung. Ia menjabat sebagai salah satu perwakilan Belitung dalam Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat dan Dewan Perwakilan Rakyat Sementara antara tahun 1950 hingga 1954. Ia merupakan ayah dari Dipa Nusantara Aidit, ketua umum Partai Komunis Indonesia pada masa Gerakan 30 September.

Abdullah Aidit
Abdullah Aidit, ca 1952
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
17 Februari 1950 – 25 Juni 1954[a]
Pengganti
Njoto
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1900-10-23)23 Oktober 1900
Tanjung Pandan, Belitung, Hindia Belanda
Meninggal14 Februari 1969(1969-02-14) (umur 68)
Tanjung Pandan, Belitung, Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

sunting

Abdullah lahir di Tanjung Pandan, Belitung pada tanggal 23 Oktober 1900.[1] Ayahnya Haji Ismail Aidit, seorang pengusaha perikanan yang cukup mapan di Belitung. Sehari-hari, Abdullah berkerja sebagai mantri hutan, suatu pekerjaan yang cukup dihormati pada masa itu, dan karena koneksinya ia dapat menyekolahkan semua anaknya ke sekolah Hollandsch-Inlandsche School.[2] Dua anak laki-lakinya, Achmad dan Murad Aidit, merantau ke Batavia untuk bersekolah lebih lanjut.[3] Abdullah sempat enggan membiarkan anaknya Achmad mengubah nama karena repot untuk mengurus administrasi, namun Abdullah akhirnya mengalah dan Achmad mengubah namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit.[4]

Selama Perang Kemerdekaan Indonesia, Abdullah menjadi salah satu pemimpin organisasi pemuda yang melawan Belanda di Belitung, dan ia sempat pergi ke Yogyakarta.[1][5] Ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat mewakili Belitung (tanpa partai) di tahun 1950, dan begitu RIS dibubarkan ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara sampai ia mundur di tanggal 25 Juni 1954. Ia digantikan oleh Njoto, politisi Partai Komunis Indonesia.[1][6][7] Ia tercatat sebagai anggota dewan pimpinan Partai Syarikat Islam Indonesia antara 1953 dan 1955.[8]

Pada hari kejadian Gerakan 30 September 1965, Abdullah sedang tinggal di rumah D. N. Aidit di Jakarta ketika tentara datang untuk meringkus D. N. Aidit. Selama anaknya menghilang, Abdullah mengurus cucu-cucunya.[9] Abdullah juga sempat ditangkap oleh tentara karena dikira sebagai anaknya (Abdullah sendiri tidak termasuk Daftar Pencarian Orang).[10][11] Belakangan, dengan bantuan Wakil Perdana Menteri Chaerul Saleh, Abdullah pulang ke Belitung. Ia meninggal sendiri di rumahnya di Tanjung Pandan pada tanggal 14 Februari 1969, dan mayatnya baru ditemukan tiga hari kemudian.[9][12]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat antara 17 February hingga 16 Agustus 1950, setelahnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c Kami perkenalkan. Kementerian Penerangan Rep. Indonesia. 1952. hlm. 60. 
  2. ^ Tempo (2010). Aidit: dua wajah Dipa Nusantara. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 9–10. ISBN 978-979-9102-79-9. 
  3. ^ Tempo 2010, hlm. 22.
  4. ^ Tempo 2010, hlm. 25.
  5. ^ Abdullah, Husnial Husin (1983). Sejarah perjuangan kemerdekaan R.I. di Bangka-Belitung. Karya Unipress. hlm. 267. 
  6. ^ Kepartaian dan parlementaria Indonesia. Kementerian Penerangan. 1954. hlm. 670. 
  7. ^ Seperempat abad Dewan Perwakilan Rakjat Republik Indonesia. Dewan Perwakilan Rakjat. 1970. hlm. 590. 
  8. ^ Kementerian Penerangan 1954, hlm. 384-385.
  9. ^ a b Tempo 2010, hlm. 47.
  10. ^ Setiono, Benny G. (2008). Tionghoa Dalam Pusaran Politik. TransMedia. hlm. 700. ISBN 978-979-799-052-7. 
  11. ^ Feith, Herbert (2006). The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Equinox Publishing. hlm. 189. ISBN 978-979-3780-45-0. 
  12. ^ "Ajah DN Aidit Meninggal Dunia" . Kompas. 24 January 1969. hlm. 1. Diakses tanggal 5 October 2021. Abdullah Aidit, ajah DN Aidit (ketua PKI jang dibubarkan) jang bertempat tinggal di djl. Baro Pangkal Lalang Tandjung-Pandan (Belitung) telah kedapatan meninggal baru2 ini dalam keadaan menjedihkan. Hari Djum'at tgl. 17 Djanuari 1969 kira djam 11.00 siang Nursah isteri dari tetangga Abdullah Aidit