Zona batial atau zona batipelagis (berasal dari bahasa Yunani yaitu bathýs, yang berarti dalam) adalah bagian laut yang terbuka dengan kedalaman 200-2500 meter di bawah permukaan laut. Zona batial memiliki lereng curam dengan suhu ± 4 °C (39 °F).[1] Zona ini tidak memiliki banyak penghuni. Di zona ini juga tidak terdapat tanaman air. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang dibutuhkan untuk fotosintesis kurang. Zona batial memiliki nama lain zona tengah malam (senja maupun gelap) karena sinar matahari yang tidak bisa mencapai zona ini. Zona batial ini merupakan bagian dari lautan terbuka yang berawal dari kedalaman 1.000 sampai 4.000m. Atau sekitar 3.300 hingga 13.100 kaki dari bawah permukaan laut. Suhu rata-rata pada zona batial berkisaran sekitar 4 °C atau (39 °F). Ekosistem yang terdapat pada zona batial tidak menerima sinar matahari, ekosistemnya bergantung pada detritus dari lapisan atas untuk nutrisi. Sumber daya lain seperti oksigen, diisi ulang melalui 'sabuk konveyor laut global' (sirkulasi termohalin) yang dimulai saat permukaan air kutub menjadi dingin dan tenggelam. Dalam zona batial apabila tidak terdapat produsen utama, kehidupan di zona batial sangat terbatas pada kelompok seperti zooplankton, ubur-ubur, cumi-cumi, krustasea, dan ikan seperti belut gulper. Adaptasi umum yang dapat memungkinkan hewan untuk hidup dibawah tekananan yang tinggi tanpa cahaya termasuk juga pada metabolisme yang lambat, generasi yang panjang dan kepadatan tumbuh yang rendah.

Zonasi laut berdasarkan kedalaman

Ekologi sunting

Perairan batipelagis memiliki ciri sinar matahari yang kurang bahkan tidak bisa menembusnya. Tidak ada produsen primer sehingga jaringan trofik menggunakan nutrisi dari perairan epipelagik dan mesopelagis. Terdapat oksigen yang diperoleh dari peredaran termohalin.

Fauna sunting

Beberapa hewan yang masih bisa hidup di zona ini adalah hewan yang tidak memiliki mata. Selain spesies hewan tersebut, di zona ini juga terdapat hewan yang memiliki mata seperti paus besar, hiu, cumi-cumi, dan gurita di mana mereka termasuk angelfish dalam air. Hewan-hewan di zona batial juga tidak mempunyai otot kuat karena mereka tidak merasa terancam oleh predator yang tidak mampu melihatnya. Namun, spesies ikan yang tidak memiliki mata akan sulit jika berada di zona ini karena nutrisi yang sulit ditemukan. Hal ini menyebabkan banyak ikan-ikan mempunyai kadar metabolisme lambat demi menghemat energinya. Ciri-ciri ikan tersebut, yaitu memiliki kulit lembut, tubuh berlendir, otot lemah, mata kecil, dan memiliki kulit transparan. Oleh karena itu, spesies di zona ini tidak sebanyak di zona neritik.[2]

Explorasi hidrotermal sunting

Zona batial sangat cocok untuk orang-orang yang suka belajar biogeokimia maupun penambangan laut dalam. Ventilasi hidrotermal mempunyai kedalaman 1000-4000 meter di tahun 2013. Di zona ini juga terdapat cairan ventilasi yang panas yang mampu mengapung, dan mampu naik jauh di kolom air, mampu memberikan hidrogen, belerang, metana, dan besi menuju ke organisme di batipelagis. Ventilasi hidrotermal mempunyai kedalaman 1000-4000 meter di tahun 2013. Di zona ini juga terdapat cairan ventilasi yang panas yang mampu mengapung, dan mampu naik jauh di kolom air, mampu memberikan hidrogen, belerang, metana, dan besi menuju ke organisme di batipelagis.

Referensi sunting

  1. ^ Nailufar, Nibras Nada, ed. (2020-04-12). "Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-01-29. 
  2. ^ Maarif, Penulis: Syamsul Dwi. "Pembagian Zona Laut Berdasarkan Kedalaman dan Intensitas Cahaya". Tirto.id. Diakses tanggal 2022-01-29. 
  • Morelle, Rebecca (7 October 2008). "Deepest ever' living fish filmed". BBC News. Retrieved 5 June 2017.
  • Linardich, C; Sutton, TT; Priede, IG; Keith, DA (2020). "M2.3 Bathypelagic ocean waters". In Keith, D.A.; Ferrer-Paris, J.R.; Nicholson, E.; Kingsford, R.T. (eds.). The IUCN Global Ecosystem Typology 2.0: Descriptive profiles for biomes and ecosystem functional groups. Gland, Switzerland: IUCN. doi:10.2305/IUCN.CH.2020.13.en. ISBN 978-2-8317-2077-7.