Yutuk batok
Yutuk batok | |
---|---|
Yutuk batok (Hippa adactyla) dari pantai Citepus, Palabuhanratu, Sukabumi | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Subfilum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Infraordo: | |
Superfamili: | |
Famili: | |
Genus: | Hippa
|
Spesies: | H. adactyla
|
Nama binomial | |
Hippa adactyla | |
Sinonim | |
|
Yutuk batok (Hippa adactyla Fabricius) adalah sejenis undur-undur laut anggota suku Hippidae. Krustasea kecil yang hidup tersembunyi di pasir pantai di batas ombak ini menyebar luas di perairan Indo-Pasifik Barat. Di pantai selatan Jawa, yutuk acap ditangkap orang untuk dijadikan makanan.
Pengenalan sunting
Krustasea yang berukuran relatif kecil. Karapas berbentuk bundar telur, lebih panjang daripada lebar (ukuran spesimen neotipe: 25,1 mm × 22,5 mm[3]). Ukuran karapas hewan betina lebih besar daripada yang jantan; penelitian di pantai selatan Jawa mendapatkan panjang karapas hewan betina berkisar antara 17,6—34,9 mm dan hewan jantan antara 18,1—27,7 mm.[4] Karapas tertutupi oleh banyak garis-garis pendek melintang menggerigi. Sebelah muka karapas (wilayah dahi) bertaju lima:[2] sepasang yang berada di sebelah luar ceruk mata (orbit) sempit, bentuk segitiga berujung lancip; sepasang di sisi dalam orbit pendek dan membundar; dan taju tengah adalah yang paling pendek, menyegitiga lebar, jarang menonjol. Terdapat sederetan, 50-55 buah, lekukan dangkal agak memanjang dan berambut pendek (setose pits), membentuk semacam pita sempit di dekat tepi lateral karapas.[5]
Jumbai sungut (antennal flagellum) dengan 3-6 segmen; jumlah segmen ini bertambah sesuai usia. Daktil (ruas ujung) pada pareopod (kaki) kedua dan ketiga berbentuk serupa sabit, dengan toreh dalam yang membentuk sudut menyiku di sebelah dalam.[5]
Agihan dan ekologi sunting
Yutuk batok menyebar luas di perairan Indo-Pasifik Barat: Madagaskar, ke timur hingga Kepulauan Marquesas, ke utara hingga Jepang (Misaki, Teluk Sagami), dan ke selatan hingga Queensland (Australia).[6]
Habitat hewan ini adalah dasar laut berpasir di garis pantai, mulai dari zona intertidal bawah hingga subtidal dangkal.[6]
Manfaat sunting
Pada beberapa tempat di pantai selatan Jawa yutuk acap ditangkap untuk dijadikan makanan. Misalnya di pantai selatan Cilacap dan Kebumen.[4]
Catatan kaki sunting
- ^ Fabricius, J.C.. 1787. Mantissa insectorum sistens eorum species nuper detectas adiectis characteribus genericis, differentiis specificis, emendationibus, observationibus... t. I: 329. Hafniae: Impensis C.G. Proft, 1787.
- ^ a b Latreille, P.A. 1806. Genera crustaceorum et insectorum : secundum ordinem naturalem in familias disposita, iconibus exemplisque plurimis explicata. t. I: 45. Parisiis et Argentorati :Apud Amand Knig, Bibliopolam, 1806-1809.
- ^ Haig, J. 1970. "The status of Remipes testudinarius Latreille, and designation of a neotype for Hippa adactyla J.C. Fabricius (Decapoda, Hippidae)". Crustaceana 19: 288-96.
- ^ a b Muzammil, W., Y. Wardiatno, & N.A. Butet. 2015. "Rasio panjang-lebar karapas, pola pertumbuhan, faktor kondisi, dan faktor kondisi relatif kepiting pasir (Hippa adactyla) di pantai berpasir Cilacap dan Kebumen". Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 20(1): 78-84. (April 2015)
- ^ a b Haig, J. 1974. "A review of the Australian crabs of the family Hippidae (Crustacea, Decapoda, Anomura)". Memoirs of The Queensland Museum. 71: 175-189.
- ^ a b Osawa, M. (no date). Hippa adactyla Fabricius, 1787[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar sunting
- WoRMS: Hippa adactyla
- BISMaL: Hippa adactyla
- MNHN: Hippa adactyla (sejarah, arkeologi)