Wewe Gombel
Wewe Gombel atau juga disebut Nenek Gombel dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka menculik anak-anak, tetapi tidak mencelakainya. Konon anak yang diculik biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh orang tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar. Konon katanya bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya.
Wewe Gombel | |
---|---|
Makhluk misterius | |
Nama | Wewe Gombel |
Kelompok | Makhluk Legendaris |
Subkelompok | Nokturnal, tidak bisa mati |
Asal | |
Negara | Indonesia |
Daerah | Asia Tenggara |
Habitat | Hutan Pedalaman |
Latar belakang mitos
suntingMenurut cerita, mitos Wewe Gombel dipercayai digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak agar mereka tidak berkeliaran di waktu malam hari. Sebab pada masa lalu, keadaan gelap gulita amat berbahaya karena hewan buas mungkin memasuki kawasan perkampungan dalam kegelapan malam. Oleh karena itu, Wewe Gombel diciptakan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman tersebut. Wewe Gombel biasanya digambarkan dengan sosok wanita tua keriput dengan payudara yang terlihat panjang dan menggantung.[butuh rujukan]
Nama Wewe Gombel dengan penggambaran umum seperti yang tertulis di atas mungkin juga bukan sekadar isapan jempol belaka, ada suatu analisis logis mengenai salah satu bentuk motivasi orang-orang dulu (tatanan masyarakat primodial) untuk mengantisipasi tindakan yang mengundang kebiasaan-kebiasaan buruk yang berpotensi melanggar aturan. Misalnya anak-anak yang seharusnya belajar di malam hari atau berkumpul bersama keluarga tetapi malah bermain di luar rumah dan tanpa pengawasan orang. Cerita tentang adanya sosok Wewe Gombel secara turun temurun dan paralel menyebar ke berbagai individu yang sebagaian dari para individu itu mungkin juga secara sepihak mengarang definisi tambahan mengenai sosok Wewe Gombel, kemudian merebak ke segala arah dan dikomsumsi oleh banyak pihak. Konon katanya, Wewe Gombel berasal dari sebuah bukit di kawasan Gombel, Semarang. Dahulu, banyak orang mati di bukit itu akibat pembantaian pada masa penjajahan Belanda.[butuh rujukan]
Dalam budaya populer
suntingTokoh dan kisah tentang Wewe Gombel telah banyak diadaptasi dalam film Indonesia, seperti film Wewe Gombel 1988[1] dan film 2012 Legenda Wewe Gombel.[2] Wewe gombel juga pernah ditampikan dalam "Folklore" Seri HBO 2019, Episode 1 "A Mothers Love". Representasi Wewe Gombel terkadang menjadi bagian dari festival atau budaya lokal (misalnya dalam acara karnaval atau event lainnya) seperti halnya genderuwo.[3]