Warisan Budaya Ukraina selama Invasi Rusia 2022
Warisan budaya Ukraina selama invasi Rusia 2022 mengalami risiko terancam hancur dan rusak sebagai dampak dari serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Serangan militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II ini,[1] menurut Menteri Kebudayaan Ukraina dianggap sebagai genosida budaya.[2] Banyak situs bersejarah yang diakui sebagai situs warisan dunia mengalami kerusakan dan penjarahan yang disengaja di beberapa benda-benda bersejarah.[3] Sebagian besar museum-museum, gereja-gereja yang sudah berusia tua serta patung dan monumen menjadi sasaran penembakan dan pengeboman. Ukraina melalui berbagai konsolidasi serta dukungan dan bantuan dari pihak pendukung melakukan sejumlah upaya perlindungan terhadap situs-situs bersejarah mereka. Dampak jangka panjang yang terjadi apabila invasi Rusia ini tidak dihentikan akan berakibat pada hilangnya warisan budaya yang bernilai sejarah serta identitas nasional suatu negara.
Situs-situs terkenal
suntingUNESCO menetapkan tujuh situs warisan budaya yang di Ukraina. Dua di antaranya terletak di wilayah Kyiv, yaitu Katedral Santo Sophia yang sudah berdiri sejak abad ke-11 dan memiliki koleksi seni abad ke-16 serta Biara Gua Pechersk Lavra yang dibangun sejak tahun 1051. Sementara lima situs lainnya berlokasi di wilayah Lviv.[4] Situs bersejarah lainnya yang rusak adalah Gedung Derzhprom, bekas gedung pencakar langit peninggalan Uni Soviet yang terletak di Chernihiv.[5] Di sisi lain, pada April 2022, Ukraina mengklaim Moskva, kapal penjelajah Rusia yang karam di Laut Hitam sebagai daftar nomor 2064 warisan budaya bawah laut Ukraina. Ukraina melalui kementerian pertahanan negara mengklaim hal tersebut dengan landasan yang ia kutip dari Konvensi UNESCO bahwa semua jejak aktivitas manusia di dasar Laut Hitam berada dalam aktivitas ekonomi negara dan berhak diakui sebagai milik nasional. Klaim tersebut merupakan sebagai salah satu cara Ukraina untuk menentang invasi yang dilakukan oleh Rusia[6] Situs pemakaman kuno atau yang dikenal dengan Kurgans yang berusia lebih dari 2.000 tahun, menjadi sasaran penembakan militer Rusia pada tanggal 4 Mei.[7]
Kerusakan
suntingData-data yang dikumpulkan dari Kementerian Kebudayaan Ukraina, pada 11 Agustus, terdapat sebanyak 464 situs dan bangunan bersejarah yang mengalami kerusakan akibat serangan invasi Rusia.[8] Sumber lain dari UNESCO mengatakan per 15 Juli terdapat 163 situs budaya yang hancur, diantaranya adalah 71 bangunan keagamaan, 12 museum, 32 bangunan bersejarah, 24 gedung kesenian dan budaya, 17 monumen dan 7 perpustakaan.[9] Kemudian, pembaruan data dari UNESCO hingga 7 November, Ukraina mendapati situs-situs bersejarahnya mengalami kerusakan mencapai 213 objek, termasuk di antaranya adalah 92 situs keagamaan, 16 museum, 77 bangunan bersejarah, 18 monumen dan 10 perpustakaan.[10]
Museum
suntingDi bulan-bulan sebelumnya, pada 25 Februari, satu museum penting, Museum Sejarah Ivankiv terbakar habis setelah mendapat bom dari Rusia.[11] Di mana, museum ini sebagai pusat koleksi karya seni rakyat, termasuk di dalamnya lukisan karya Maria Prymachenko dan seni tekstil karya Hanna Veres. Hingga awal Maret, belum diketahui berapa angka pasti total karya seni Prymachenko, Veres dan seniman lainnya yang dihancurkan.[12] Pada 1 Maret, Pusat Peringatan Holokaus Babyn Yar yang masih dalam proses konstruksi turut mengalami kerusakan.[13] Pusat Peringatan tersebut juga memuat satu museum yang bangunan fisiknya hancur, sinagoge tugu peringatan serta taman pemakaman.[14] keruskaan lainnya ditemukan di Kota Izium di wilayah Kharkiv, yaitu sebuah situs bersejarah patung batu Polovtsian yang dipahat sejak abad ke-9 hingga abad ke-13.[15] Selang tiga pekan setelahnya, pada 23 Maret, dilaporkan bahwa Museum seni Kuindzhi yang menyimpan karya seniman Ukraina hancur. Tetapi meskipun bangunan fisik museum tersebut rusak parah, beberapa karya seni di dalamnya telah diamankan dan dipindahkan sebelumnya.[16] Hal yang sama terjadi pada museum Peringatan Gregory Skovoroda di Skovorodynivka, Kharkiv pada tanggal 6 Mei, di mana museum tersebut menjadi sasaran misil Rusia hingga membuat bangunannya terbakar.[17] Tetapi koleksi-koleksi penting museum tersebut berhasil dievakuasi pada hari sebelumnya.[18]
Gereja
suntingPada Maret 2022, gempuran kembali dijatuhkan ke bangunan bersejarah yang didirikan sejak abad ke-19. Tiga gereja kayu, Gereja Santo George di Zavorychi,[19] Gereja Kelahiran Theotokos di Viazivka[20] dan Gereja kenaikan di Lukianivka mengalami rusak total,[21] yang mana ketiga gereja ini dikelola di bawah naungan Gereja Ortodoks Ukraina, Patriarkat Moskwa. Di bulan yang sama, Biara Gua Sviatohirsk yang menjadi lokasi sementara 520 pengungsi,[22] mengalami beberapa kali penembakan oleh serangan udara hingga awal Juni yang mengakibatkan beberapa gereja biara hancur total dan beberapa bangunan lainnya rusak.[23] Selama pertempuran Kharkiv, sebuah katedral di wilayah tersebut turut mengalami kerusakan setelah menerima sasaran dari peluru kendali jelajah, yang juga mengakibatkan kerusakan pada koleksi karya seni dan kaca patri katedral serta pusat kota tersebut.[11]
Pemeliharaan dan pelestarian
suntingPengelola museum di Ukraina memutuskan untuk menutup sementara akses ke museum dan galeri untuk publik pada awal-awal setelah terjadinya invasi Rusia. Saat ini, perhatian khusus ditujukan untuk melindungi situs atau pusat budaya sebagai bagian dari upaya bantuan perang. Dalam sepuluh hari pertama pasca invasi, pengelola situs memindahkan lebih dari 20 koleksi ke tempat penampungan dalam sebuah bungker yang lokasinya dirahasiakan. Salah satunya adalah karya kolektif seniman yang berjudul "Asortymentna kimnata" Mereka juga meminta dukungan evakuasi dari pusat galeri di Ibukota Kyiv, Mariupol, Odesa dan Zaporizhzhia. Pusat krisis Museum yang berpusat di Lviv menanggapi situasi di Ukraina dengan memberikan dukungan keuangan untuk pengemasan dan pelestarian pameran. Mereka mengutamakan museum-museum yang terletak di kota-kota kecil dan desa-desa di Timur serta selatan Ukraina.[24] Sebagian besar benda-benda warisan budaya yang dibuat konstruksi perlindungannya di Ukraina, adalah benda-benda bersejarah yang berasal dari budaya Rusia.[25]
Sejumlah patung dan monumen yang bernilai sejarah, pasca invasi Rusia mulai diberikan perlindungan khusus secara konstruksinya. Patung dan monumen tersebut dibungkus menggunakan jaring pelindung, ditutup dengan papan dan karung pasir untuk melindunginya dari kemungkinan kehancuran. Upaya ini mulai dijalankan pada Maret 2022 yang bekerja sama antara Dewan Kota Kyiv dengan seluruh perwakilan bisnis konstruksi. Oleksandr Nikoryak yang menjabat sebagai direktur Departemen Perlindungan Warisan Budaya Administrasi Negara Kota Kyiv melaporkan kepada media bahwa sudah hampir 28 patung dan monumen yang telah dilindungi per April 2022, melebihi perkiraan awal. Di antaranya adalah monumen untuk Bohdan Khmelnytskyi, Pangeran Volodymyr, Lesa Ukrainka, Taras Shevchenko, dan yang lainnya yang dianggap sebagai objek tertua dalam daftar monumen mereka.[26]
Salah satu monumen yang berada di pusat ibukota, seperti monumen pendiri Kyiv, konstruksi perlindungannya ditambah dengan struktur perancah logam dan balok kayu setinggi mungkin. Keseluruhan proyek perlindungan patung dan monumen ini setidaknya menghabiskan biaya 1,5 juta hryvnia Ukraina atau sekitar 600 juta rupiah. Beberapa monumen dan patung penambahan konstruksi perlindungannya telah dan hampir selesai adalah: Monumen Samson, Monumen pendiri Kyiv, Taras Shevchenko, Monumen Putri Olga, Bohdan Khmelnitsky, Lesi Ukraina, Volodymyr yang Agung, Mykola Gogol, Mikhail Bulgakov, Grigory Skororodi, Monumen Chasing Two Hares, Ivan Kotlyarevsky, Yaroslav yang Bijaksana, Mykola Lysenko, Peter Sahaidachny, Mykhailo Hrushevskyi, dan kolom hukum Magdeburg.[26] Proses pengerjaan konstruksi ini sebagian besar dikerjakan bersama dengan warga ibukota da sekitarnya.[27]
Dampak kerusakan situs
suntingSetiap tindakan penjarahan dan penghancuran artefak budaya memiliki dampak yang besar. Dampak dari hal tersebut menurut Kepala peneliti di Institut Arkeologi Ukraina, Oleksander Symonenko dapat menghilangkan identitas budaya Ukraina itu sendiri.[28] Direktur Pusat Warisan Dunia UNESCO menambahkan bahwa apabila invasi tidak segera dihentikan dan serangan terus terjadi, Ukraina tidak hanya kehilangan sebagian dari warisan budayanya tetapi juga akan kehilangan sejarah dan identitasnya,[29] dan efek dari kehilangan situs ini akan bertahan lama.[30] Menghancurkan situs-situs bersejarah dan warisan budaya menurut Ketua Blue Shield Denmark adalah cara tercepat untuk merusak identitas nasional.[31]
Referensi
sunting- ^ Herb, Jeremy; Starr, Barbara; Kaufman, Ellie (24 Februari 2022). "US orders 7,000 more troops to Europe following Russia's invasion of Ukraine | CNN Politics". CNN Politics (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ Tim Redaksi (13 September 2022). "Salvaging Ukraine's culture: Country's history & language under threat". euronews (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ Kirchmair, Lando; Schäffer, Cornelia (21 Maret 2022). "The War of Aggression Against Ukraine, Cultural Property and Genocide: Why it is Imperative to Take a Close Look at Cultural Property". EJIL: Talk! (dalam bahasa English). Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ Sherwood, Harriet (1 Maret 2022). "'Cultural catastrophe': Ukrainians fear for art and monuments amid onslaught". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ Katz, Brigit (8 Maret 2022). "Unesco Sounds the Alarm Over Threats to Ukrainian Cultural Heritage". Smithsonian Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ Jack, Victor (22 April 2022). "Trolling Russia, Ukraine registers Moskva shipwreck as 'underwater cultural heritage'". POLITICO (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ Grylls, George (4 Mei 2022). "Russian troops are destroying ancient nomadic tombs" (dalam bahasa Inggris). ISSN 0140-0460. Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ "464 cases of russian war crimes against Ukrainian cultural heritage sites and cultural institutions have already been recorded". Kementerian Kebudayaan Ukraina. 11 Agustus 2022. Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ Solomko, Iriana (17 Juli 2022). "Россия боится культуры Украины? В Совбезе ООН озвучили данные ЮНЕСКО" [Apakah Rusia takut dengan budaya Ukraina? Data UNESCO diumumkan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB]. Крым.Реалии (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ "Damaged cultural sites in Ukraine verified by UNESCO | UNESCO". www.unesco.org (dalam bahasa Inggris). 12 Desember 2022. Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ a b O'Sullivan, Feargus (8 Maret 2022). "The Ukrainian Cultural Sites at Risk of Destruction". Bloomberg.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Gelt, Jessica (1 Maret 2022). "Getty condemns cultural 'atrocities' as Ukrainian heritage museum burns". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Harkov, Lahav (1 Maret 2022). "Russia strikes Babyn Yar Holocaust memorial site in Ukraine". The Jerusalem Post | JPost.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Wertheimer, Tiffany (2 Maret 2022). "Babyn Yar: Anger as Kyiv's Holocaust memorial is damaged". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Kishkovsky, Sophia (21 September 2022). "Ukrainian stone statues—likened to Easter Island's Moai—destroyed during Russian invasion". The Art Newspaper - International art news and events. Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Cascone, Sarah (23 Maret 2022). "A Mariupol Museum Dedicated to One of Ukraine's Most Important Realist Painters Has Reportedly Been Destroyed by Russian Airstrikes". Artnet News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Kurkov, Andrey (12 Mei 2022). "Author Andrey Kurkov: Russia's War Is an Attack on Ukrainian Identity". Democracy Now! (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Tim Redaksi (7 Mei 2022). "Hryhoriy Skovoroda National Museum destroyed in Kharkiv region, head of Kharkiv region state administration says". The Insider (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Sangal, Aditi; Hayes, Mike; Woodyatt, Amy; Ramsay, George; Upright, Ed; Yeung, Jessie; George, Steve; Chowdhury, Maureen (7 Maret 2022). "Church in Ukrainian village of Zavorychi on fire after alleged military strike". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Desember 2022.
- ^ Chervonenko, Vitaly (7 Maret 2022). "Росія нищить наші православні храми - УПЦ Московського патріархату" [Rusia sedang menghancurkan gereja-gereja Ortodoks kami - UOC dari Patriarkat Moskow]. BBC News Україна (dalam bahasa Ukraina). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Majumdar, Olga (27 Maret 2022). ""Потеря невосполнима". Захватчики сожгли старинную церковь с уникальным иконостасом" ["Kerugian itu tidak bisa diperbaiki." Penjajah membakar gereja kuno dengan ikonostasis yang unik]. РБК-Украина (dalam bahasa Ukraina). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Regan, Helen; George, Steve; Chowdhury, Maureen; Hayes, Mike; Vera, Amir (13 Maret 2022). "Russian airstrike damages historic Ukrainian monastery". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Edwards, Maxim (7 Juni 2022). "Clues to the Fate of Five Damaged Cultural Heritage Sites in Ukraine". bellingcat (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Braun, Stuart (17 Mei 2022). "Ukraine rushes to save cultural heritage – DW – 03/17/2022". dw.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Harding, Luke (9 Maret 2022). "Ukrainians in race to save cultural heritage". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ a b Krechetov, Diana (16 April 2022). "На захисті від "русского мира": як рятують українські пам'ятки і чому Київ лишив монумент Незалежності відкритим" [Tentang perlindungan "dunia Rusia": bagaimana cara menyelamatkan monumen Ukraina dan mengapa Kyiv membiarkan monumen Kemerdekaan tetap terbuka]. Українська правда _Життя. Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Holland, Oscar (4 Maret 2022). "'Concerned' Ukrainian locals help protect Lviv's historic statues". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Dawson, Bethany (9 Oktober 2022). "Putin's forces have looted nearly 40 museums in Ukraine, plundering thousands of 'priceless' treasures, says culture minister". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Gedeon, Joseph (5 Maret 2022). "Destruction of cultural sites in Ukraine puts country's identity in peril". POLITICO (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Jarvis, Hayley (27 Mei 2022). "Russia's culture crushing in Ukraine will leave deep scars, warns UN rights expert". www.brunel.ac.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
- ^ Gault, Matthew (6 Mei 2022). "Backup Ukraine Is Looking to Preserve The Country's Cultural Heritage". www.vice.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Desember 2022.
Pranala luar
sunting- Daftar benda yang rusak oleh Kementerian Kebudayaan Ukraina (dalam bahasa Ukraina).