Vnukovo Airlines Penerbangan 2801

Vnukovo Airlines Penerbangan 2801 adalah sebuah pesawat jenis Tupolev Tu-154M yang dbuat pada tahun 1986 dengan nomor registrasi RA 85621. Pesawat ini merupakan pesawat sewaan dari Artikugol. Artikugol merupakan perusahaan penambang batubara dari Rusia. Pada tanggal 29 Agustus 1996 pesawat tersebut mengalami kecelakaan dengan menabrak gunung Spitsbergen di Kepulauan Svalbard. Dalam kecelakaan itu sebanyak 141 orang menjadi korban .Kecelakaan tersebut menjadi sejarah kelam dalam dunia penerbangan Norwegia. Diketahui pesawat yang mengangkut pekerja tambang tersebut mengalami kecelakaan karena kendala bahasa antara pilot dan pengatur lalu lintas bandar udara Norwegia.[1] Norwegian dan Rusia kemudian membuat sebuah perjanjian yang menyebutkan bahwa segala hal yang menjadi penyebab dari kecelakaan tersebut menjadi tanggungjawab penuh Norwegia, namun tetap dibantu oleh Rusia. Dua lembaga yang ditunjuk untuk menyelidiki kasus ini adalah Badan Investigasi Kecelakaan Udara Norwegia yang bekerja sama dengan Komite Penerbangan Antar Negara. Secara resmi dari hasil penyelidikan yang telah dilaksanakan adalah kesalahan murni karena kesalah pilot dan awak dan bukan terletak pada kesalahan pesawat. Salah satu dampak dari kecelakaan tersebut adalah perusahaan tambang batu bara Artikugol harus ditutup karena sebagian besar karyawannya telah tewas dalam kecelakaan mengerikan di Norwegia.[2] Salah satu penyelesaian yang dilakukan untuk kecelakaan ini adalah pemberian kompensasi bagi keluarga- keluarga yang masih hidup sebesar 3 kali lipat dari besarnya kompensasi yang ditawarkan sebelumnya dari pihak asuransi. Selain itu Kementerian Luar Negeri Norwegia juga memberikan beasiswa masuk bagi anak-anak korban agar mereka bisa melanjutkan sekolah hingga tingkat perguruan tinggi.

Spesifikasi pesawat sunting

Vnukovo Airlines Penerbangan 2901 merupakan pesawat jenis Tupolev-154M. Jenis tersebut merupakan pesawat standar bagi rute penerbangan domestik di Rusia dan bekas negara Uni Soviet lainnya.[3] Pesawat ini memiliki panjang mencapai 47,9 meter dengan tinggi 11,4 meter serta bentangan sayap mencapai 37,55 meter. Jenis pesawat ini mampu mengangkut penumpang 158-164 orang.

Kronologi Kecelakaan sunting

Hal mendasar dalam dunia penerbangan adalah bahwa sebuah operasi penerbangan harus dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya dan terlatih dengan baik untuk bekerja sebagai sebuah tim yang solid.[4] Hal mendasar lainnya adalah bahwa dalam dunia penerbangan dituntut sikap yang mapan dalam mematuhi semua aturan, ketentuan, regulasi dan prosedur yang berlaku tanpa kompromi. Itu sebabnya maka semua kegiatan dalam dunia penerbangan membutuhkan sebuah mekanisme pengawasan yang ketat. Penerbangan 2801 oleh Pesawat Vnukovo Airlines diketahui mengangkut penumpang beserta awaknya sebanyak 141 orang yang terdiri dari kapten Evgeny Nikolaevich Nikolaev (44), Perwira pertama Boris Fedorovich Sudarev (58), navigator Igor Petrovich Akimov (50), Insinyur penerbangan Anatoly Matveevich Karapetrov (38), beserta lima awak kabin , dan dua teknisi. Selebihnya adalah pekerja tambang yang merupakan karyawan Artikugol dan keluarga beserta 3 orang anak-anak pekerja tersebut. Pesawat meninggalkan Bandara Vnukovo pada pukul 04:44 UTC (08:44 MSD ) Untuk menuju Bandara Svalbard, Longyear. Bandara itu merupakan bandara utama yang melayani kepulauan Svalbard. Terletak di pantai selatan Isfjorden, dengan dataran tinggi di selatan, tenggara, dan timur. Pada pukul 07.55 UTC (09.55 Waktu Musim Panas Eropa Tengah, CEST), para kru pesawat Vnukovo Airlines telah meminta izin untuk memulai turun. Para awak telah meminta penggunaan Runway 10, akan tetapi tidak menerima tanggapan dari pihak pengatur lalu lintas bandara. Sebaliknya pihak Bandara telah membeitahu bahwa Runway 28 sedang digunakan jadi pesawat diminta untuk menggunakan Runway 10 dengan memberikan kode “runway in use”. Akan tetapi terdapat perbedaan untuk mengertikan kode tersebut dari pihak awak Vnukovo Airlines. Mereka mengira runway 10 yang mereka minta yang sedang digunakan, padahal pihak bandara memberitahukan bahwa runway 28 lah yang sedang digunakan jadi mereka diminta untuk menggunakan runway 10. Inilah yang akhirnya menyebabkan pesawat mengalami kecelakaan. Pesawat bertabrakan dengan puncak Operafjellet, Pesawat hancur dan semua penumpang tewas. Ini merupakan kecelakaan pesawat paling mengerikan yang pernah tercatat dalam dunia penerbangan di Norwegia.

Penyelidikan sunting

Kecelakaan pesawat yang terjadi pada Vnukovo Airlines penerbangan 2801 menyisakan banyak duka mendalam bagi anggota keluarga yang ditinggalkan. Kecelakaan ini juga menyebabkan trauma bagi masyarakat untuk bepergian menggunakan pesawat terbang. Untuk mengetahui dengan pasti mengenai sebab jatuhnya Vnukovo Airlines penerbangan 2801 beberapa negara yang terlibat seperti Norwegia dan Rusia akhirnya membuat suatu perjanjian yaitu perjanjian otoritas yang dibuat pada 31 Agustus. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa Norwegia bertanggung jawab penuh untuk pemulihan dan penyelidikan terhadap kecelakaan tersebut, tetapi tetap memperbolehkan pihak Rusia untuk membantu penyelidikan dan pemulihan. Tanggung jawab resmi untuk menyelidiki insiden tersebut dilakukan oleh Badan Investigasi Kecelakaan Udara Norwegia yang bekerja sama dengan Komite Penerbangan Antar Negara dan Badan Transportasi Udara Federal. Badan Investigasi Kecelakaan Udara Norwegia memiliki tanggung jawab utama untuk investigasi di lokasi kecelakaan Investigasi itu melibatkan polisi Norwegia, kemudian laporan hasil investigasi akan ditulis oleh Administrasi Penerbangan Sipil Norwegia sedangkan Komite penerbangan Antar Negara bertanggung jawab untuk menangani investigasi di Rusia. Penyelidikan yang akan dilakukan berupa pembacaan perekam suara kokpit, perekam data penerbangan, hubungan dengan Vnukovo Airlines dan penerbangan uji. Kedua pihak telah sepakat bahwa bahasa yang akan digunakan untuk membuat laporan akhir adalah bahasa Inggris karena bahasa Inggris adalah salah satu bahasa ICAO. ICAO adalah sebuah organisasi penerbangan sipil Internasional yang didirikan oleh Perserikatan bangsa - bangsa sesuai keputusan Konvensi Chicago tahun 1944.

Beberapa faktor penting yang harus diidentifikasi kembali dari kejadian ini adalah sebagai contoh, perencanaan yang tidak memadai, manajemen sumber daya awak kapal yang tidak memuaskan dan pemantauan, kurangnya prosedur yang cocok untuk mengimbangi pendekatan pelokalan sehubungan dengan aturan yang tidak tepat yang mengharuskan kursus pendaratan ditetapkan sebagai ganti kursus pelokalan, tidak menyelesaikan masalah navigasi pada ketinggian yang aman, tidak menghentikan pendekatan ketika ketidakpastian prosedural ada, pengetahuan yang terbatas tentang bahasa operasi dan wilayah udara yang sebenarnya sehubungan dengan layanan yang diberikan. Investigasi resmi menyimpulkan bahwa kecelakaan yang terjadi dalam penerbangan ini disebabkan oleh kesalahan pilot dan tidak ada kesalahan dengan pesawat. Peralatan mutakhir tidak selalu menjamin keselamatan penerbangan. Pilot yang handal dan mampu menguasai keadaan dalam situasi darurat juga jadi faktor penting dalam penerbangan[5]

Kompensasi sunting

Beroperasi pada ketinggian ribuan kaki di atas daratan dengan kecepatan tinggi, dapat terbayang betapa mengerikannya seandainya terjadi kecelakaan pesawat terbang.[6] Kecelakaan pesawat adalah sebuah hal yang sangat mengerikan. Kecelakaan pesawat yang dialami Vnukovo Airline Penerbangan 2801 menjadi salah satu kecelakaan yang membuat kelam dunia penerbangan Norwegia. Kecelakaan itu merupakan penyebab utama penutupan Arktikugol atas Pyramiden 2 tahun setelah kecelakaan itu. Pyramiden ditutup pada tahun 1998 dan sejak itu sebagian besar tetap ditinggalkan dengan sebagian besar infrastruktur dan bangunannya masih ada. Dalam sebuah aturan penerbangan, pihak maskapai nantinya berkewajiban membayar kompensasi kepada keluarga yang ditinggalkan.[7]

Pada 20 September, keluarga yang masih hidup dari korban Vnukovo Airline penerbangan 2801 menerima 2 juta rubel Rusia (sekitar US $ 40.000) untuk setiap orang yang meninggal dalam kecelakaan itu. Vnukovo Airlines menyatakan di televisi Ukraina bahwa saudara - saudara dari korban akan menerima US $ 20.000 per orang yang meninggal. akan tetapi setahun setelah kecelakaan itu, mereka yang telah ditawari US $ 20.000 tidak semuanya mau menerima ganti rugi tersebut. Sekitar dua pertiga dari keluarga korban lebih memilih untuk tidak menerima jumlah tersebut, sebaliknya mereka memulai proses untuk menuntut perusahaan asuransi. Mereka melakukan semua itu karena menurut pengacara yang mereka tunjuk yaitu Gunnar Nerdrum, menyatakan bahwa menurut hukum Norwegia dan Rusia, keluarga korban dapat meminta ganti rugi dari kejadian ini setidaknya berjumlah US $ 140.000, nilai yang sangat berbeda dari jumlah yang ditawarkan pihak Vnukovo Airlines. Hasil dari upaya menuntut perusahaan asuransi tersebut adalah pada Februari 1998, Kementerian Kehakiman Norwegia menyatakan bahwa kerabat tidak memiliki hak untuk mendapatkan kompensasi kecelakaan kerja dari Asuransi Nasional Norwegia. Hal itu disebabkan karena Perjanjian Svalbard yang menyebutkan bahwa Svalbard adalah negara kepulauan yang berada di zona bebas ekonomi dan Arktikugol dibebaskan dari pembayaran asuransi sosial, sehingga karyawannya tidak memiliki hak atas tunjangan Norwegia. Akhirnya pada bulan Juni 1999, para pihak yang berseteru menyepakati sebuah penyelesaian yaitu kompensasi tidak akan diungkapkan kepada publik, hanya dikatakan bahwa besarnya penyelesaian dari kasus ini adalah sekitar tiga kali penawaran awal dari perusahaan asuransi. Selain itu, Kementerian Luar Negeri Norwegia juga memberikan beasiswa untuk membantu anak-anak yang kehilangan orang tua karena kecelakaan. Beasiswa itu diberikan kepada mereka, agar mereka bisa melanjutkan untuk menempuh pendidikan menengah atas dan pendidikan di perguruan tinggi.

Referensi sunting

  1. ^ GuideKu.com (2018-11-01). "Mama Aku Cinta Kamu dan 6 Kalimat Terakhir Sebelum Pesawat Jatuh". GuideKu.com. Diakses tanggal 2020-01-18. 
  2. ^ "Kecelakaan udara terbesar di Rusia - Ceritanya | Januari 2020". Sodiu mmedia. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  3. ^ "Tupolev-154, Tulang Punggung Penerbangan Rusia". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  4. ^ Margianto, Heru (ed.). "Kecelakaan Penerbangan yang Tak Kunjung Usai". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  5. ^ Welle (www.dw.com), Deutsche. "Kecelakaan Pesawat Akibat Kelalaian Manusia | DW | 21.01.2015". DW.COM. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  6. ^ "Kompensasi atas Hilangnya Nyawa dalam Kecelakaan Penerbangan Komersial Oleh: Ridha Aditya Nugraha *)". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). 2015-10-09. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  7. ^ Berty, Teddy Tri Setio (2018-10-31). Berty, Teddy Tri Setio; Utomo, Happy Ferdian Syah, ed. "4 Fakta soal Kompensasi untuk Korban Jiwa dalam Kecelakaan Pesawat Internasional". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-01-20.