Vasektomi adalah operasi kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma pada testis dan penis dengan harapan air mani yang keluar ketika ejakulasi tidak lagi mengandung sel sperma.

Berkas:Post-vasectomy.jpg
Foto skrotum pasca vasektomi, menunjukkan ciri khas memar pasca operasi, bekas sayatan, dan skrotum yang dicukur.

Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen. Pria yang melakukan vasektomi secara permanen tentunya tidak bisa melakukan terhadap perempuan karena saluran untuk transportasi spermanya sudah dipotong. Dalam kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis. Pada saat ejakulasi, sperma mengalir melalui 2 buah saluran berbentuk pipa (vas deferens), bercampur dengan cairan semen (cairan pembawa sperma), dan keluar melalui penis. Bila sperma masuk dan bergabung dengan sel telur wanita, maka terjadilah kehamilan. Prosedur vasektomi mempunyai konsep bahwa saluran (vas deferens) tersebut dipotong dan kedua ujung saluran diikat, sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan cairan semen.

Dengan kata lain vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas pria dengan jalan melakukan okulasi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.

Efektivitas vasektomi

sunting

Pada pria yang divasektomi, sel sperma tetap diproduksi oleh testis, namun selsperma tersebut tidak langsung masuk ke vesikula seminalis karena saluran tersebut diputus. Oleh karena itu sel sperma kemudian diserap oleh tubuh. Pria tetap bisa ereksi namun tak ada sel sperma yang keluar kecuali air mani saja.

Kontrasepsi ini tidak 100% mencegah kehamilan. Ada kalanya pria yang melakukan vasektomi bisa menghamili. Penyebabnya karena terjadi kembali kanalisasi, yaitu terkadang tabung vas deferens yang telah dipotong selama vasektomi tumbuh kembali bersama-sama.

Akibatnya, saat berhubungan, cairan yang masuk mengandung sel sperma dan tentu saja dapat membuahi sel telur isteri yang berlanjut pada kehamilan. Kejadian ini bisa terjadi kapan saja setelah prosedur tersebut dilakukan.

Vasektomi dianggap sebagai jenis alat kontrasepsi yang bersifat permanen. Namun meskipun tidak 100% mampu mencegah kehamilan. Jika di kemudian hari pihak pria dan wanita memutuskan untuk memiliki anak, ada beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan. Kehamilan masih memungkinkan, tetapi prosesnya bisa sangat rumit, mahal, dan tidak selalu menjanjikan keberhasilan. Selain itu kesempatan untuk kehamilan setelah vasektomi umumnya kurang dari 1%.

Metode vasektomi

sunting

Ada beberapa macam metode untuk menutup vas deferens yang pada waktu ini masih dinilai kemantapannya, antara lain:

  • Menjepit vas deferens dengan klip (jepitan) dari tantalum.
  • Mengadakan kauterisasi/fulturasi kedua ujung.
  • Menyuntik vas deferens dengan sclerotizing agent (zat yang menyebabkan sklerosis), sehingga jadi buntu, misalnya dengan formalin, fenol dan lain-lain. Dilakukan bisa tanpa operasi.
  • Menutup vas deferens dengan tutup semacam jarum.
  • Hanya mengikat vas deferens.
  • Kombinasi antara dua metode, misalnya mengikat dan kauterisa

Keuntungan

sunting
  • Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi hormon.
  • Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi.
  • Dapat digunakan seumur hidup.
  • Tidak mengganggu kehidupan seksual suami-istri.
  • Lebih aman karena keluhan lebih sedikit.
  • Lebih praktis dengan hanya memerlukan satu kali tindakan.
  • Lebih efektif dengan tingkat kegagalannya sangat kecil.
  • Lebih ekonomis karena hanya memerlukan biaya untuk sekali tindakan.
  • Tidak membahayakan nyawa.
  • Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit.
  • Tidak ada risiko kesehatan.

Kerugian

sunting
  • Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi.
  • Harus dengan tindakan pembedahan.
  • Harus memakai kondom selama beberapa hari atau minggu sampai sel mani menjadi negatif.
  • Tidak dapat dilakukan dengan orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.

Vasektomi tanpa pisau

sunting

Seiring perkembangan teknologi, vasektomi sekarang lebih mudah dan cepat dilakukan, yaitu dengan vasektomi tanpa pisau.

Prosedur

sunting
  • Persiapan praoperasi
    • Cukur rambut kemaluan untuk lebih menjamin sterislisasi.
    • Tidak perlu puasa sebelumnya.
  • Mencari, mengenal, dan filsasi vas deferens kemudian dicepit dengan klem khusus yang ujungnya berbentuk tang catut, lalu disuntikan anastesi lokal.
  • Dilakukan penusukan pada garis tengah skrotum dengan alat berujung bengkok dan tajam untuk membuat luka kecil yang kemudian diperlebar sekitar 0,5 cm. Kemudian akan terlihat vas deferens yang liat dan keras seperti kawat baja. Selaput pembungkus vas deferens dibuka secara hati-hati. Setelah pembungkus disisihkan di tepi, maka akan tampak jelas vas deferens yang berwarna putih mengkilap seperti mutiara.
  • Selanjutnya dilakukan okulisi vas deferens dengan ligasi dan reseksi suatu segmen vas deferens.
  • Penutupan luka operasi.

Persyaratan vasektomi

sunting
  • Harus secara sukarela.
  • Mendapat persetujuan istri.
  • Jumlah anak cukup.
  • Mengetahui akibat-akibat vasektomi.
  • Umur calon tidak kurang dari 30 tahun.
  • Umur istri tidak kurang dari 20 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun.
  • Pasangan suami-istri telah mempunyai anak minimal dua orang, dan anak paling kecil harus sudah berumur di atas dua tahun.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

"https://www.curhatbidan.com/kontrasepsi/kontrasepsi-vasektomi-pada-pria-masih-bisa-memproduksi-sperma/ Diakses tanggal 06-03-2023.

Pranala luar

sunting