Biru laut

warna biru
(Dialihkan dari Ultramarine)

Biru laut (bahasa Inggris: Sea blue) adalah salah satu jenis warna biru yang menyerupai warna laut.[3]

Biru Laut
 
Pesisir laut di Kota Taipei Baru, Taiwan
Common connotations
Permukaan laut
About these coordinates     Koordinat warna
Triplet hex#006994
sRGBB    (r, g, b)(0, 41, 58)
HSV       (h, s, v)(197°, 100%, 58%)
SumberDaftar Istilah Warna[1]
ColorHexa[2]
B: Dinormalkan ke [0–255] (bita)

Sebagian besar warna laut adalah biru. Penyebab laut berwarna biru adalah karena hanya cahaya biru kehijauan yang dapat ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan, dan ditransmisikan kembali ke luar dari air tanpa diserap. Kadar garam yang terkandung dalam laut juga mempengaruhi tingkat kebiruan laut. Semakin tinggi kadar garam dalam laut, semakin biru warna laut. Pantulan warna langit juga mempengaruhi warna laut, tetapi kecil sekali.

Pendahuluan

sunting

Dua per tiga bagian dari bumi merupakan air yaitu berupa laut. Proses terbentuknya laut adalah salah satunya menyebutkan bahwa air laut sudah ada dalam bebatuan yang ada di bumi. Setelah jutaan tahun air itu mencair kembali dan menjadi lautan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang dibatasi oleh laut. Laut adalah sebuah kumpulan air asin dalam jumlah yang sangat besar. Laut memiliki berbagai warna yang disebabkan karena beberapa faktor yang menyebabkan laut tersebut memiliki berbagai macam warna. Namun di dunia laut yang terlihat memiliki warna biru.

Uraian

sunting

Cahaya adalah nama yang diberikan manusia pada radiasi yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal. Cahaya merambat lurus dan tidak berbelok. Cahaya menurut jenisnya dibedakan menjadi cahaya yang tampak dan cahaya yang tidak tampak. Cahaya tampak dibagi lagi menjadi monokromatik dan polikromatik. Monokromatik adalah satu cahaya yang terdiri dari satu warna, contohnya merah. Sedangkan Polikromatik adalah satu cahaya yang terdiri dari beberapa warna. Contohnya ungu, merupakan gabungan antara merah dan biru.

Benda yang tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut benda gelap. Sebaliknya, benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya.

Ada yang disebut sumber cahaya alami, yaitu sumber cahaya yang bercahaya dari benda itu sendiri, bukan dibuat oleh manusia. Sifat dari cahaya alami ini adalah merambat ke segala arah. Sumber cahaya alami yang terbesar di dunia ini adalah matahari.

Dalam bab cahaya, ada dua peristiwa yang sangat berhubungan erat dengan ini. Yaitu pembiasan cahaya dan pemantulan cahaya. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya yang merambat dari satu medium ke medium lainnya yang berbeda kerapatannya. Sedangkan pemantulan cahaya adalah peristiwa memantulnya cahaya.

Laut adalah kumpulan air yang sangat banyak yang terkumpul di bumi. Laut memisahkan daratan satu dengan daratan lain, dan benua satu dengan benua yang lain. Sebagian besar laut di bumi ini terlihat seolah berwarna biru.

Cahaya putih terdiri atas semua warna baik primer maupun sekunder dalam spektrum. Tiap warna dibedakan dari tingkat penebaran dan penyerapan cahaya masing- masing. Ketika cahaya matahari menyentuh air laut, sebagian di antaranya diserap sedangkan sisanya ditebarkan ke semua arah sehabis bertumbukan dengan air. Ketika cahaya matahari menyentuh air yang jernih, cahaya merah dan inframerah terserap dengan cepat sedangkan cahaya biru agak lambat.

Menurut Curtiss O. Davis dari Jet Propulsion Laboratory California Institute of Technology, "Hanya cahaya biru kehijauan dapat ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan, dan ditransmisikan kembali ke luar dari air tanpa diserap." Pada waktu cahaya mencapai bagian laut dengan kedalaman 10 fathom 18 meter) sebagian besar cahaya merah telah terserap.

Selain itu, kadar garam yang terkandung dalam laut juga mempengaruhi tingkat kebiruan laut. Semakin tinggi kadar garamnya, maka semakin biru laut tersebut.

Lautan mengandung banyak sekali mulai dari ikan, karang, plankton, dan sebagainya. Materi- materi inilah yang menyebabkan penyerapan cahaya matahari sehingga hanya menyisakan warna biru gelap bagi lautan.

Sebagian orang berpendapat bahwa warna biru pada laut merupakan pantulan dari langit. Namun setelah diteliti, pendapat tersebut sangat tidak mungkin. Tidak mungkin laut yang hanya menerima pantulan cahaya dari langit bisa memiliki warna biru yang lebih tua daripada langit yang memantulkan warna biru tersebut. Bila dilihat, langit berwarna biru muda dan laut berwarna biru tua. Itulah segi ketidakmungkinannya. Namun, jika langit mendung, langit tidak berwarna biru, melainkan berwarna kehitaman. Dan saat terbit dan terbenam matahari, laut juga tidak berwarna biru, melainkan berwarna kemerahan. Dari fakta tersebut disimpulkan bahwa warna langit memberikan andil bagi warna laut, tetapi kecil sekali.

Laut tidak hanya terlihat berwarna biru, akan tetapi ada laut yang terlihat berwarna hijau dan ada pula yang terlihat berwarna merah. Laut yang berwarna hijau disebabkan karena banyaknya Fitoplankton yang sangat baik untuk menghasilkan cahaya hijau, maka secara umum makin banyak Fitoplankton maka makin hijau penampilan air yang terlihat oleh mata kita.

Sedangkan laut berwarna merah karena pengaruh warna merah yang dihasilkan pada ganggang. Hal itu disebabkan karena bakteri Trichodesmium erythraeum yang berkembang. Selain itu ada juga faktor yang menyebabkan laut terlihat warna merah yaitu berasal dari gunung kaya mineral yang disekitarnya berwarna merah.

Kesimpulan

sunting

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penyebab laut berwarna biru adalah, pada saat matahari menyentuh air yang jernih, cahaya merah dan infra merah terserap dengan cepat, sedangkan cahaya biru agak lambat. Hanya cahaya biru kehijauan yang dapat ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan dan ditransmisikan tanpa diserap. Selain itu, kadar garam dalam laut juga mempengaruhi tingkat kebiruan laut. Semakin banyak kadar garam dalam laut, maka akan semakin tinggi tingkat kebiruan laut. Pantulan warna langit juga menyebabkan warna biru pada laut, tetapi pengaruhnya kecil.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Adiwimarta, Sri Sukesi; Dini, Hasjmi; Hakim, Lukman; Soebadio, Haryati; Halim, Amran; Sutanto, Astrid (1984). Daftar Istilah Warna (dalam bahasa Inggris). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 
  2. ^ "Sea blue / #006994 hex color". ColorHexa. Diakses tanggal 1 Januari 2023. 
  3. ^ https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/biru