Ular terbang atau ular layang adalah kelompok jenis-jenis ular pohon yang memiliki kemampuan berpindah dari satu pohon ke pohon lain melalui udara, tanpa harus turun ke tanah lebih dulu. Semua spesies digolongkan dalam genus Chrysopelea dan tersebar luas di daerah tropis Asia Selatan hingga Asia tenggara.[1][2][3][4][5][6]

Ular terbang
Chrysopelea
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasReptilia
OrdoSquamata
FamiliColubridae
GenusChrysopelea
Heinrich Boie, 1826
Spesies
Chrysopelea ornata

Chrysopelea paradisi
Chrysopelea pelias
Chrysopelea rhodopleuron

Chrysopelea taprobanica

Teknik Meluncur sunting

Ular terbang sebenarnya tidak benar-benar terbang seperti burung, melainkan hanya meloncat dari dahan pohon ke dahan pohon lain. Ular inipun hanya melakukannya ketika mencari mangsa atau menghindari bahaya. Sebelum berpindah, seekor ular terbang akan memanjat ke dahan yang tinggi, lalu menuju ujung ranting yang terbuka. Setelah berada di ujung ranting, ular ini melengkungkan badannya membentuk huruf "S", kemudian mendorong tubuhnya ke depan. Begitu terjun dari dahan, ular ini segera memipihkan badannya dan meregangkan tulang iganya, tujuannnya untuk memperlambat kecepatan jatuh badannya. Saat meluncur, ular ini menggerak-gerakkan kepala dan ekornya ke kanan dan ke kiri untuk mengarahkan tubuhnya ke dahan pohon yang dituju. Ketika akan mendarat, ular ini memindahkan bagian belakang tubuhnya ke bawah untuk mempermudah pendaratan, lalu dengan segera mengembalikan regangan badan dan tulang iganya seperti semula. Begitu mendarat di ranting, ular ini langsung menormalkan badannya kembali, sehingga ular ini pun bisa bergerak di pohon seperti biasanya.[7][8][9][10]

Spesies sunting

Referensi sunting

  1. ^ hers reveal secrets of snake flight|date=2005-05-12 |accessdate=2007-11-27 |format= html}}
  2. ^ "University of Chicago researchers reveal secrets of snake flight". The University of Chicago Medical Center. May 13, 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-23. Diakses tanggal 14 July 2009. 
  3. ^ Ferner, J.W. (2000). "The Amphibians and Reptiles of Panay Island, Philippines" (PDF). Asiatic Herpetological Research. 9: 1–37. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-21. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  4. ^ Socha, J. (1999–2005). "Approximate distribution of Chrysopelea". flyingsnake.org. Diakses tanggal 14 July 2009. 
  5. ^ Pawar, S. and Birand, A. "A survey of amphibians, reptiles and birds in northeast India Diarsipkan 2010-07-06 di Wayback Machine." CERC Technical Report No.6 . Centre for Ecological Research and Conservation, Mysore. 2001. Accessed 2009-07-14.
  6. ^ De Rooij, N. (1915). "The reptiles of the Indo-Australian archipelago" Leiden: E.J. Brill. Accessed 2009-07-14.
  7. ^ Dudley, R; Byrnes, G.; Yanoviak, S.P.; Borrell, B.; Brown, R.M.; McGuire, J.A. (2007). "Gliding and the Functional Origins of Flight: Biomechanical Novelty or Necessity?" (PDF). Annual Review of Ecology, Evolution, and Systematics. 38: 179–201. doi:10.1146/annurev.ecolsys.37.091305.110014. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-01-12. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  8. ^ Jayne, B.C. (December 1986). "Kinematics of Terrestrial Snake Locomotion" (PDF). Copeia. 4 (4): 915–927. doi:10.2307/1445288. JSTOR 1445288. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal October 30, 2006. Diakses tanggal 2009-07-15. 
  9. ^ Socha, J.J. (August 2002). "Kinematics - Gliding flight in the paradise tree snake" (PDF). Nature. 418 (6898): 603–604. doi:10.1038/418603a. PMID 12167849. Diakses tanggal 2009-07-14. [pranala nonaktif]
  10. ^ Wei, C. (May 2005). "Inside JEB - Snakes take flight". The Journal of Experimental Biology. 208 (10): i–ii. doi:10.1242/jeb.01644.