Karaeng Tunijallo merupakan raja kedua belas Gowa menggantikan ayahnya, Tunibatta. Setelah Tiga Hari Tunibatta tewas dalam sebuah penyerangan ke Bone. Setelah kematiannya, Karaeng (penguasa) Tallo Tumenanga ri Makkoayang mengangkat dirinya sebagai tummabicara butta atau penasihat kerajaan di Gowa. Tumamenang ri Makkoayang menunjuk Tunijallo sebagai pengganti ayahnya.

Karaeng Tunijallo
Karaeng Gowa
Berkuasa1565–1590
PendahuluTunibatta
PenerusTunipasulu
Kelahiran1545
Somba Opu, Kesultanan Gowa
Kematian1590
Di Atas Kapal Lepas Pantai Lipukasi, Kesultanan Gowa
PermaisuriI Sambo Daeng Niasseng
KeturunanTunipasuluq,
Tumamenang ri Gaukanna
Nama lengkap
I Manggorai Daeng Mammeta
Nama anumerta
Tunijallo
AyahTumapa'risi' Kallonna
Ibu?
AgamaAnimisme

Masa pemerintahan Tunijallo ditandai dengan perdamaian yang diprakarsa olehnya serta penguasa Bone dalam Perjanjian Caleppa. Tunijallo merupakan raja Gowa pertama yang memimpin bersandingan dengan raja Tallo sebagai penasihatnya. Tidak hanya itu, Tunijallo juga menikahi putri Tumenanga ri Makkoayang yang bernama I Sambo Daeng Niasseng (juga digelari Karaeng Baine). Dari pernikahan mereka lahirlah Tunipasulu yang kelak menjadi penerusnya. Selain Tunipasulu, Tunijallo memiliki banyak keturunan dari beberapa istrinya, salah satunya I Manngarangi yang nantinya menjadi raja Muslim pertama Gowa.

Referensi

sunting

Daftar pustaka

sunting